JURNAL SUMBAR | Sijunjung – Sekretaris Daerah Kabupaten (Sekdakab) Sijunjung, Zefnihan, Selasa (28/5/2019) pimpin rapat bersama di ruang pertemuan Bapppeda Propinsi Sumatera Barat di Padang.
Rapat bersama tersebut membahas soal Geopaek Silokek dan sejumlah objek wisata relegi lainnya. Seperti objek wisata Perkampungan Adat, objek wisata relegi Makam Rajo Ibadat dan lainnya juga dibahas secara bersama dengan pihak Bapppeda Propinsi dan pihak terkait lainnya termasuk pihak perwakilan Unesco.
“Ya, saat ini kami sedang rapat membahas Geopark Silokek dan objek wisata lainnya yang ada di Sijunjung,”ucap Zefnihan. Dalam rapat tersebut Zefnihan juga didampingi Kadis Pariwisata Sijunjung Afrineldi dan Kepala Bapppeda Sijunjung, Beny Dwifa Yuswir.
Disebutkan.Zefnihan, Geopark adalah manajemen pengembangan kawasan yang memiliki unsur-unsur geologi terkemuka (outstanding)—termasuk nilai arkeologi, ekologi dan budaya yang ada di dalamnya—di mana masyarakat lokal dan otoritas setempat bekerjasama melindungi
dan meningkatkan fungsi warisan alam guna meningkatkan kesejahteraan rakyat, terangnya.
Ditambahkannya, Pengembangan Geopark berpilar pada: 1. Aspek konservasi, 2. Aspek edukasi, 3. Aspek pengembangan nilai ekonomi
lokal melalui kegiatan pariwisata.
“Nah, Geologi yang menonjol di Silokek adalah adanya batuan tua berumur 350 juta tahun yang terdiri dari Kelompok
Batuan Gamping (Karst), Batuan
Sedimen, Batuan Metamorf dan Instrusi Granit (Dian H.,Dkk, 2018) dan Patahan tectonic dengan jejak-jejak patahan yang masih terekam dengan
baik. Selain itu juga ada Goa-goa yang terbentuk akibat intrusi air tanah pada batuan gamping (karst),” papar Zefnihan. saptarius
