Berbuka Bersama Taekwondo Sumbar, Agenda Pengprov Diperbincangkan

1091

JURNAL SUMBAR | Padang – Masih satu jam sebelum waktu berbuka tiba, kediaman senior taekwondoin Sumatera Barat, Sabeum Master Handrianto di Perumahan Nusa Kencana Blok A/1 pada Minggu (26/5/2019). Puluhan atlet taekwondo baik atlet PPLP dan Pelatda PON, utusan Pengurus Cabang kabupaten dan kota seluruh Sumbar mulai berdatangan. Sebagian lagi langsung masuk kerumah. Sebagian lagi ada yang duduk dulu di gazebo sembari berbincang-bincang.

Didalam rumah, suara Sabeum Handrianto, yang juga Ketua Umum Pengprov TI Sumbar itu terdengar bercakap-cakap dengan utusan Pengkab/Pengkot, diantaranya seputar persiapan Pekan Olahraga Pelajar Daerarah (Popda) dan Liga Pelajar, persiapan Kejuaraan di Kota Pariaman, persiapan Kejuaraan di Kab. Solok
. Bahkan Pengprov TI Sumbar merencanakan akan menggelar Sumbar Taekwondo Open (STO) dipenghujung tahun 2019 mendatang serta persiapan Pengprov TI Sumbar sendiri menghadapi Kejurnas Pra PON.

Gambaran tersebut lazim terjadi di Perumahan Kencana Blok A/1 setiap berbuka bersama digelar Pengprov TI Sumbar di kediaman sang Ketua Umum Pengprov tersebut. Namun di kediaman Sabeum Handrianto hari itu ada yang berbeda. Berbuka bersama tahun ini diawali dengan tausiah oleh Ustad Yasmin setelah hantaran kata sekaligus arahan dari Sabeum Handrianto.

Pada kesempatan itu Ketua Pengprov TI Sumbar itu mengungkapkan bahwa
menyikapi kebijakan KONI Sumbar terkait dgn atlet yang akan diberangkatkan ke PON Papua hanya peraih medali ( 4 besar ) diminta kepada atlet dan Pelatih untuk bersungguh sungguh mempersiapkan diri.

Disisi lain Handrianto, mengungkapkan bahwa dirinya dalam mengembangkan olahraga taekwondo di Sumbar menerapkan konsep ukhuwah wathaniyah (persaudaraan bangsa), seseorang merasa saling bersaudara satu sama lain karena merupakan bagian dari bangsa yang satu, misalnya bangsa Indonesia. Ukhuwah model ini tidak dibatasi oleh sekat-sekat primordial seperti agama, suku, jenis kelamin, dan sebagainya.

“Bagi saya taekwondoin Sumbar tidak saja memahami Ukhuwah Islamiyah saja tapi mesti memahami Ukhuwah Wathaniyah. Bahkansetelah menapaki ukhuwah Islamiyah dan ukhuwah wathaniyah, sudah sepatutnya seseorang menggapai ukhuwah yang lebih tinggi, lebih mendalam, dan lebih mendasar, yaitu ukhuwah basyariyah,” rinci Handrianto yang juga salah satu pimpinan PKB (Partai Kebangkitan Bangsa) Sumbar.

Dilanjutkan tausiah oleh Ustad Yasmin, setelah berbuka bersama diakhiri dengan shalat magrib bersama. (Agusmardi)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here