Kabiro Umum Kemenag RI dan Gubernur Sumbar Bahas Persiapan MTQ Nasional ke-28 Tahun 2020

862

JURNAL SUMBAR | Padang – Kalau tidak ada aral melintang, direncanakan Musabaqoh Tilawatil Qur’an (MTQ) ke-28 tingkat Nasional akan diselenggarakan di Propinsi Sumatera Barat pada 2020 mendatang. Bahkan persiapan untuk MTQ Nasional itu sudah dibahas secara matang di Balairung Jakarta pada Minggu 30 Juni 2019 lalu.

Hal itu disampaikan Kabiro Umum (Karo Umum) Kemenag RI, Drs Haji Syafrizal Dt Intan Kayo, MSi pada awak media, Sabtu (6/7/2019). “Ya, MTQ Nasional ke-28 diselenggarakan di Sumatera Barat pada tahun 2020 mendatang,” ucap Syafrizal yang juga urang awak asal Lubuktarok Sijunjung itu.

Ia berharap, pelaksanaan MTQ Nasional ke-28 Sumbar itu diharapkan sukses. “Nah, untuk itulah masyarakat rantau bersama Gubernur dan Wagub termasuk Uni Ely Kasim juga hadir dalam Temu Masyarakat Rantau dan Masyarakat Ranah Minang dalam rangka Sosialisasi Program Pembangunan dan dalam rangka Persiapan Pelaksanaan MTQ Nasional ke -XXVIII di Provinsi Sumatera Barat tahun 2020. Kegiatan itu telah dilaksanakan di Balairung Jakarta pada Minggu 30 Juni 2019 lalu,” jelas Syafrizal.

Menurut Kabiro Umum Kemenag RI itu, dengan adanya MTQ Nasional diharapkan, STQ bisa sebagai syiar Islam, STQ Ibadah yang membudaya, melembaga disetiap lapisan masyarakat dan melahirkan Qori dan Qoriah Hafizh-Hafizah Nasional dan Internasional dan juga menjadi rujukan di dunia Islam.

Makna dari MTQ/STQ itu sendiri kata Syafrizal, yakni merefleksikan kegiatan masyarakat terhadap Al-Qur’an, upaya pembinaan kesatuan dan persatuan bangsa. “Makna lainnya, meningkatkan kualitas kehidupan beragama di Indonesia dan meningkatkan silaturrahim akbar antar kafilah seluruh Indonesia,” jelas putra asli Lubuktarok Sijunjung itu.

Ia juga tak menapik disetiap pelaksanaan MTQ/STQ ada kelemahan. Misalnya, kata Kabiro Umum Kemenag RI itu, yakni soal kepesertaan masih manual. Tak heran jika kemudian menyulitkan verivikasi dan database . Selain itu juga persoalan peserta cabutan dari luar provinsi lain. “Masalah transportasi belum terpenuhi, sistem penilaian belum kompetitif dan partisipasi publik juga masih rendah. Nah, inilah kelemahan yang acapkali terjadi di ajang MTQ/STQ. Semoga di Sumbar sebagai tuan rumah MTQ Nasional ke-28 tahun 2020 mendatang akan berjalan sukses dan lanjar hendaknya,” harap Kabiro Umum Kemenag RI itu.

“Nah, untuk itulah kami bertekad akan melakukan perubahan pada MTQ Nasional mendatang. Yakni, MTQ/STQ di revitalisasi dengan format baru. Pembenahan adalah komitmen yang dipegang panitia dan seluruh stakeholder pada perhelatan MRQ/STQ. Untuk itulah Dirjen Bimas Islam berkomitmen melakukan revitalisasi organisasi menerapkan Goverment dalam rangka meningkatkan partisipasi publik,” jelas Syafrizal.

Ditambahkan Syafrizal, partisipasi publik, yakni hak publik untuk memantau dan mengamati identitas kepesertaan. Hak publik untuk mengakses informasi publik. Hak publik untuk berpartisipasi dalam proses verivikasi peserta dan juga hak publik mengajukan keberatan apabila hak publik diabaikan,” papar Syafrizal lagi.

“Untuk itu pula, Kemenag RI akan melakukan Digitlisasi sistem menerapkan e-MTQ, menerapkan e-Maqro, finger print bagi seluruh peserta, verivikasi berbasis MK, Integrasi e-MTQ dengan Simpenais,” tambah Kabiro Umum Kemenag RI itu. saptarius

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here