Sekda Adlisman Minta, Awal Agustus Perayaan HUT RI Harus Sudah Dimulai di Dharmasraya

Jurnal Sumbar

JURNAL SUMBAR | Dharmasraya – Peringatan ulang tahun republik sudah menggelinding. Pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten sudah meluncurkan aneka ragam kegiatan untuk memeriahkan perayaan HUT RI ke 74 tahun 2019. Khusus Dharmasraya, Oleh Sekretaris Daerah H. Adlisman, S.Sos., M.Si, diminta agar seluruh jajaran Pemkab Dharmasraya, mulai dari Kepala OPD, camat sampai ke Walinagari harus sudah memulai kegiatan perayaan HUT RI pada 1 Agustus.

Dalam keterangannya baru baru ini, Sekda Adlisman menegaskan, perayaan HUT RI ke 74 di Kabupaten berjuluk Ranah Cati Nan Tigo ini harus melibatkan seluruh masyarakat. Nuansa perayaan harus benar benar dirasakan pada setiap warga masyarakat. Dengan demikian, momen perayaan ulang tahun negeri ini dapat menambah rasa nasionalisme dan semangat perjuangan untuk mengisi kemedekaan di hari hari mendatang.

PERANTAU SIJUNJUNG

“Banyak cara yang bisa kita lakukan untuk memeriahkan HUT RI. dengan membersihkan lingkungan dan menghiasi berbagai ornamen sederhana, sudah bisa dikatakan ikut berpartisipasi dalam perayaan HUT RI. Membuat gapura dengan thema cinta Indonesia juga boleh. Bahkan sampai lomba makan kerupuk sekalipun. Yang penting ada kemeriahan, ada sesuatu yang mengingatkan kita pada nasionalisme ke-Indonesiaan,” terang Adlisman yang didampingi Kabag Humas, Budi Waluyo.

Jebolan sekolah pamong praja ini lebih jauh mengingatkan, setiap intsansi pemerintah harus menghias kantornya dengan baik. Jika bendera sudah usang agar diperbaharui, rempel merah putih yang sudah pudar, diganti yang baru. Spanduk dan Baliho bertema kemerdekaan agar dibuat dan dipasang di sekitar kantor masing masing. “Dan jangan lupa kebersihan lingkungan kantor. Bila perlu dilombakan,” kata Adlisman.

Menurut Adlisman, saat ini sedang dipertimbangkan pelaksanaan upacara detik detik proklamasi agar dipusatkan di nagari nagari. Sedangkan camat tidak diwajibkan melaksanakan upacara detik detik proklamasi di kecamatan, namun wajib ikut upacara di kabupaten. Dengan demikian masyarakat bisa lebih banyak yang ikut upacara. “Kita masih menampung usulan dari berbagai pihak,” tukuk Adlisman. waluyo
editor; saptarius

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.