IMM Pesisir Selatan Adakan Dialog Sumpah Pemuda

834

JURNALSUMBAR | Pesisir Selatan – Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa (IMM) Pesisir Selatan mengadakan dialog Sumpah Pemuda. Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka memperingati dan mengenang sejarah Sumpah Pemuda pada setiap tanggal 28 Oktober.Kamis (31/10/2019)

Dialog Sumpah Pemuda ini diberi tema : Urgensi Pemuda dalam Pembangunan Pesisir Selatan Berkemajuan. Tema ini sengaja diangkat oleh IMM Pesisir Selatan, melihat selama ini bahwa kemajuan di Indonesia tidak terlepas oleh anak-anak muda dan putra-putri terbaik bangsa. Begitu juga Pesisir Selatan, anak-anak muda sangat diharapkan peranannya dalam membangun berbagai aspek. Disampaikan Herman Syahkiki (Ketum IMM Pessel) dalam sambutannya.

Selanjutnya Herman Syahkiki juga menyampaikan bahwa kegiatan ini sengaja diangkat guna membangkitkan rasa nasionalisme atau rasa cinta tanah air dan jiwa patriotisme anak muda terhadap NKRI. Memang selama ini rasa nasionalisme dan patriotism tersebut sudah mulai menurun pada anak-anak muda. Hal ini disebabkan oleh berbagai aspek, diantaranya adalah dari faktor rendahnya pendidikan, lingkungan yang kurang kondusif dan pemanfaatan gadget yang sudah tidak terkontrol.

Kegiatan ini dihadiri oleh seluruh kader IMM dan para senior di lingkungan IMM Pessel. Sebagai pembicara dalam Dialog ini adalah:
1. Drs. Lukman Hakim, M.Pd.l dari PDM Pessel sekaligus Ketua STAI Balaiselasa.
2. Mardianton, S.EI, M.Pd Ketua Pemuda Muhammadiayah Pessel dan juga Wakil Ketua ll STAI Balaiselasa.
3. Syafridon, S.HI Ketua Pimpinan Daerah Tapak Suci Pesisir Selatan
4. Arber Gustinanta, M.Pd Aktivis Muda dan Dosen STAI Balaiselasa.
5. Fauzan Ikhlas, M.Pd Wakil Ketua Pemuda Muhammadiyah Pesisir Selatan.

Dalam dialog berkembang betapa pentingnya keberadaan anak-anak muda di Pesisir Selatan sebagai pelaku pembangunan. Dimana diera milineal ini anak muda jangan lagi betpangku tangan mekihat kemajuan zaman dan teknologi.

Mardianton Ketua Pemuda Muhammadiyah Pesisir Selatan dalam materinya menyampaikan. Pesisir Selatan merupakan kabupaten yang sangat potensial dan produktif untuk dimajukan. Prestasi kemajuan ini tentu tidak terlepas dari peranan anak-anak muda Pesisir Sekatan. Apalagi saat ini Pesisir Selatan sudah keluar dari zona nyaman, yaitu suatu masa dimana kita merasa nyaman menjadi kabupaten tertinggal. Tertinggal dari segala aspek, pada hal kita sudah maju. Sekarang Pesisir Selatan telah keluar dari zona itu, kita harus bangkit, menggeliat dari segala aspek sehingga kita menjadi kabupaten yang mampuni dan mandiri.

Peringatan hari Sumpah Pemuda satu kali dalam satu tahun ini, yaitu dilaksanakan setiap tanggal 28 Oktober. Ini merupakan momentum yang sangat strategis bagi anak muda, khususnya kader perserikatan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Pesisir Selatan. Ini merupakan bukti nyata, bahwa dikerumunan anak-anak muda yang sudah tidak peduli dengan persoalan NKRI, Tenyata Kader IMM Pesisir Selatan justru memperlihatkan rasa nasionalisme dan cinta tanah air serta jiwa patriotismenya terhadap Sumapah Pemuda saat ini. Ungkap Lukman Hakim dalam materinya.

Dalam dialog juga berkembang bahwa begitu banyak Sumberdaya Pesisir Selatan yang sangat potensial belum terjama secara teknologi. Dismaping sumber daya manusia yang sangat potensial, sumber daya lain juga sangat layak dan patut dikembangkan seperti Pariwisata, perkebunan, perikanan, pertanian dan juga industri rumahan. Termasuk juga Pendidikan Tinggi, karena Pessel telah memiliki bebeapa Perguruan Tinggi Seperti: STAI Balaiselasa, STAI Painan, Akademi Komunitas Painan, STAI MA Bayang dan STKIP Pesisir Selatan Sebagaimana yang telah gencar dikembangkan oleh Pemerintah daerah Pesisir Selatan.

Setelah dialog dilaksanakan, maka kegiatan ditutup dengan makan bersama antara narasumber dengan peserta dialog. (Rega Desfinal)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here