Ini Nama yang Menyatakan Bersedia Menjadi Menteri Jokowi Jilid II

2001

Ini Nama yang Menyatakan Bersedia Menjadi Menteri Jokowi Jilid II

JURNAL SUMBAR | Jakarta – Hingga Senin (21/10/2019) sore, setidaknya sudah ada 7 nama yang dipanggil oleh Presiden Jokowi untuk diminta menjadi menteri di kabinet periode 2019-2024.

Ketujuh nama tersebut telah menyatakan bersedia menjadi menteri jika diminta untuk membantu di pemerintahan.

Di antara nama-nama tersebut, ada yang merupakan pengusaha hingga elite politik.

Dirangkum Tribunnews, inilah 7 nama tokoh yang menyatakan bersedia membantu pemerintahan Jokowi-Maruf Amin sebagai menteri periode 2019-2024.

1. Mahfud MD

Anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Mahfud MD tiba di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (21/10/2019). Menurut rencana, presiden Joko Widodo akan memperkenalkan jajaran kabinet barunya kepada publik hari ini usai dilantik Minggu (20/10/2019) kemarin untuk masa jabatan periode 2019-2024 bersama Wakil Presiden Ma’ruf Amin.

Mahfud MD menjadi tokoh yang datang pertama kali di Istana Presiden Jakarta jelang pengumuman susunan kabinet Jokowi Jilid II.

Mahfud MD mengenakan kemeja putih dan celana hitam.

Ia tiba di Istana pukul 09.32 WIB dan keluar pukul 10.42 WIB.

Kepada awak media, Mahfud MD menyampaikan dengan tegas isi pertemuannya dengan presiden Jokowi.

“Intinya saya tadi dipanggil oleh Bapak Presiden. Saya diminta beliau untuk menjadi salah seorang menteri. Yang kalau tidak berubah akan dilantik besok Rabu. Pagi-pagi sudah berkumpul disini,” ucap Mahfud MD di Komplek Istana Kepresidenan Jakarta.

Atas tawaran presiden sebagai menteri, Mahfud mengaku bersedia dan dia secara tegas menyatakan siap membantu negara.

“Saya nyatakan bersedia. Saya siap membantu negara,” kata Mahfud Md.

Dikonfirmasi lebih lanjut, posisi menteri apa yang ditawarkan Presiden Jokowi kepadanya, Mahfud menuturkan ketika di dalam, Jokowi tidak menyebut detail soal posisi menteri.

“Tidak disebutkan (menteri apa). Kalau dari cerita dengan ‎bapak di dalam katanya bisa bidang hukum, politik, bisa agama juga. Seperti yang selama ini diisukan. Kan saya banyak disebut katanya sebagai Menkumham, Jaksa Agung, Menteri Agam. Pokoknya sekitar bidang itu,” tambahnya.

2. Nadiem Makarim

Nadiem Makarim mengaku diminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk bergabung dalam Kabinet Kerja jilid ll.

Setelah Mahfud MD dan Bupati Minahasa Selatan Tetty Paruntu, CEO dan Founder Go-Jek, Nadiem Makarim menjadi orang ketiga yang datang ke istana namun menjadi orang kedua yang terlihat keluar dari istana setelah Mahfud MD.

Nadiem tiba di istana pukul 10.22 WIB mengenakan kemaja putih.

Beberapa saat kemudian, Nadiem keluar dari istana dan menyampaikan pernyataan pada awak media.

Setelah berbincang dengan presiden Jokowi, Nadiem mengucapkan rasa antusiasnya bisa bergabung dan memberi andil pada pemerintahan Indonesi: Masuknya Nadiem Makarim di Kabinet akan Undang Banyak Investasi di Indonesi

“Saya merasa terhormat. saya merasa sangat senang menjadi warga Indonesia hari ini dari dulu misi saya di Go-Jek ingin menampilkan Indonesia ke panggung dunia gitu,”

“Ini adalah suatu kelanjutan daripada misi itu. Tapi sekarang untuk negara tapi sekarang dalam suatu skala yang lebih besar,” jelas Nadiem.

Saat ditanya soal posisi spesifik dirinya di Kabinet Jokowi Jilid II, Nadiem tidak membuka lebih dalam pada rekan-rekan media.

Nadiem terlihat masih menutupi pos mana yang akan dia duduki.

Namun, Nadiem mengakui ada penyerahan formal terkait posisi menteri untuk dirinya.

“Mengenai posisinya itu, nanti akan diumumkan oleh bapak sendiri, bapak Presiden,” ujar Nadiem.

Nadiem hanya menjelaskan beberapa visi misi dan tema yang dibicarakan soal kemajuan masa depan Indonesia.

Saat ditanya kesiapannya menjadi menteri Jokowi Jilid II, Nadiem langsung tegaskan bersedia.

“Saya bersedia. Saya menerima. Nanti tunggu kabarnya dari pak Presiden sendiri,” jelas Nadiem lagi.

Lebih lanjut Nadiem menjelaskan jika dirinya langsung menerima secara formal dari presiden.

“Mengenai posisinya, saya belum boleh bicara soal itu. Itu hak preogatif pak Presiden. Saya sudah dikasih tahu dan saya sudah menerima secara formal,” jelas Nadiem.

Nadiem juga tegaskan telah keluar dari Go-Jek setelah mendapat tawaran menteri dari Jokowi.

“Sudah pasti. Posisi saya di Go-Jek sudah mundur dan tidak ada kewenangan sama sekali. Mulai hari ini, sudah tidak ada posisi atau kewenangan kekuasaan apapun ke dalam Go-Jek,” pungkas Nadiem.

3. Wishnutama

Pendiri NET TV Wishnutama meninggalkan Kompleks Istana Kepresidenan di Jakarta, Senin (21/10/2019). Menurut rencana, presiden Joko Widodo akan memperkenalkan jajaran kabinet barunya kepada publik hari ini usai dilantik Minggu (20/10/2019) kemarin untuk masa jabatan periode 2019-2024 bersama Wakil Presiden Ma’ruf Amin.

Wishnutama langsung menyatakan kebersediaannya menjadi menteri setelah bertemu presiden Jokowi di istana.

Wishnutama mengaku sudah diberikan tugas oleh Presiden Joko Widodo untuk duduk di salah satu pos kementerian Kabinet Kerja Jilid II periode 2019-2024.

Wishnutama pun menyatakan, meskipun tidak pernah terbersit di benaknya duduk di kursi menteri, namun ia siap menerima tugas tersebut.

“Ya walaupun saya tidak pernah bercita-cita menjadi menteri, tapi untuk sebuah kebaikan bangsa kita, saya bersedia,” ujar Wishnutama saat dijumpai di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Senin (21/10/2019).

Namun, Wishnutama juga mengaku bahwa ia belum memiliki pengalaman di bidang birokrasi.

Selama ini, ia tumbuh dan besar di dunia ekonomi kreatif.

Meski demikian, ia yakin mampu menjalankan amanah yang diberikan Presiden Jokowi.

“Walaupun saya belum pernah ada di pemerintahan, tapi yang terpenting niat baiknya dulu, semangatnya dulu. Yang terpenting harus optimis ya, masak enggak optimis sih,” ujar dia.

Saat ditanya kursi menteri apa yang akan diisi oleh Wishnutama, ia menegaskan, akan diumumkan sendiri oleh Presiden Jokowi.

“Tentunya akan diumumkan nanti oleh Bapak Presiden. Tapi kira-kira di bidang kemampuan sayalah,” lanjut dia.

4. Erick Thohir

Pengusaha Erick Thohir memberikan keterangan sebelum meninggalkan Kompleks Istana Kepresidenan di Jakarta, Senin (21/10/2019). Menurut rencana, presiden Joko Widodo akan memperkenalkan jajaran kabinet barunya kepada publik hari ini usai dilantik Minggu (20/10/2019) kemarin untuk masa jabatan periode 2019-2024 bersama Wakil Presiden Ma’ruf Amin.

Tak lama setelah datangnya Wishnutama, Erick Tohir pun hadir dengan mengenakan “dress code” yang sama.

Erick Tohir tiba di istana sekitar pukul 11.05 WIB.

Dilansir TribunJakarta.com, Erick Thohir memberikan sedikit bocoran terkait posisi menteri yang akan dijabatnya di Kabinet Kerja Jilid II.

Hal tersebut disampaikan Erick Thohir sesuai menemui Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Senin (21/10/2019).

Mulanya Erick Thohir mengaku pembahasan soal menteri Jokowi berlangsung cukup lama.

“Calon menteri cukup lama, karena beliau cukup detail membreak down rencana kerja beliau,” ucap Erick Thohir dikutip TribunJakarta.com dari Kompas TV.

Erick Thohir menjelaskan posisi menjadi menteri bukan sesuatu yang mengemberikan baginya.

Ia memandang hal tersebut adalah amanah yang cukup berat untuk dijalankan.

“Saya melihat jabatan ini bukan sesuatu yang euforia,” kata Erick Thohir.

“Tetapi sebuah apalah sebuah amanah yang menurut saya sangat-sangat berat untuk dijalankan,” tambahnya.

Erick Thohir menjelaskan hal itu diperberat dengan adanya pakta integritas.

Ia mengaku Jokowi pernah berkata tak segan memecat menteri yang kinerjanya tak bagus.

Erick Thohir kembali menegaskan menjadi menteri adalah sesuatu yang berat baginya.

Ia kemudian mengaku ditugaskan Jokowi untuk memimpin kementerian di bidang ekonomi.

“Apalagi beliau tidak sungkan semua menteri harus mendatangani pakta integritas,” kata Erick Thohir.

“Ini bukan jabatan yang ‘wahh jadi menteri’, ini merupakan hal yang berat,”

“Lebih banyak dibidang ekonomi,”

“Spesifiknya ekonomi,” tambahnya.

Namun saat ditanya awak media lebih detail, Erick Thohir enggan menjawab.

“Nanti beliau (Jokowi re) yang menyampaikan aja,” ucap Erick Thohir.

5. Airlangga Hartarto

Menteri Pe‎rindustrian Airlangga Hartarto turut dipanggil oleh Presiden Jokowi, Senin (21/10/2019) siang.

Pantauan Tribunnews.com, Airlangga keluar dari Istana Negara pukul 13.34 WIB mengenakan kemeja putih.

Pada awak media, Airlangga mengaku dipanggil Jokowi dan berbicara kondisi defisit neraca perdagangan termasuk soal pengembangan kawasan ekonomi untuk mengisi beberapa industri unggulan.

“Kami juga bicara soal dorongan untuk mensukseskan faktor di kawasan Morowali sehingga bisa meningkatkan devisa impor hingga Rp 5 miliar,” ujar Airlangga.

Dikonfirmasi awak media, pembicaraan dirinya dengan Presiden Jokowi banyak membahas ke ranah Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga mengamini.

Lantas apakah Airlangga, bakal menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian menggantikan posisi Darmin Nasution?

Sayangnya, Airlangga belum mau menyebut jabatan apa yang akan diterimanya nanti.

Menurutnya, keputusan tersebut diserahkan kepada presiden, dimana pengumuman susunan kabinet akan disampaikan Rabu mendatang.

Namun, dia mengatakan kesiapannya untuk mendukung pemerintahan Jokowi hingga 2024.

“Insya Allah nanti diumumkan Rabu besok, tunggu saja Rabu besok,” tegasnya.

“Kami sudah nyatakan siap mendukung pak presiden Jokowi dan Ma’ruf Amin sampai periode 2024,” tambah Airlangga.

Airlangga juga enggan menyebut berapa banyak tawaran kursi menteri ke partai Golkar.

Dia mengatakan, hal ini menunggu pengumuman dari presiden.

“Kader Golkar ada yang dipanggil dan ada yang tidak dipanggil,” kata Airlangga.

6. Prabowo Subianto

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto datang ke istana Senin (21/10/2019) sore bersama dengan Edhy Prabowo.

Kepada awak media, Prabowo menyampaikan kesiapannya jika diminta memperkuat kabinet Jokowi-Maruf Amin.

“Saya bersama saudara Edhy Prabowo, kami diminta untuk memperkuat kabinet beliau, dan saya sudah sampaikan keputusan kami dari partai Gerindra apabila diminta, kami siap membantu dan hari ini resmi diminta dan kami sudah sanggupi untuk membantu,” ujar Prabowo di hadapan para wartawan.

Prabowo menyebut akan membantu kabinet Jokowi-Maruf di bidang pertahanan.

“Saya beliau izinkan untuk menyampaikan bahwa saya diminta membantu beliau di bidang pertahanan,” tambahnya.

Ia pun mengucap akan bekerja sekeras mungkin untuk mencapai apa sasaran yang telah ditentukan oleh pemerintahan Jokowi.

“Jadi tadi beliau memberi beberapa pengarahan dan saya akan bekerja sekeras mungkin untuk mencapai sasaran-sasaran dan harapan-harapan yang ditentukan.”

7. Edhy Prabowo

Bersama dengan Prabowo, Edhy Prabowo juga menyanggupi amanah yang akan diberikan padanya nanti.

Meski begitu, Edhy Prabowo tidak mengucapkan sepatah kata apapun pada wartawan.

Diwakili Prabowo, pos menteri yang akan diduduki Edhy Prabowo nantinya akan disampaikan langsung oleh Presiden Jokowi pada Rabu (23/10/2019) mendatang.

Nama-nama Lain

Selain Mahfud MD, Nadiem Makarim, Wishnutama, Erick Thohir, dan Airlangga Hartarto, ada pula nama-nama lain yang terlihat datang ke istana, dia antaranya Bupati Minahasa Selatan Tetty Paruntu dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian.

Meski Tetty Paruntu datang ke istana dengan mengenakan kemeja putih, namun Deputi Bidang Protokol, Pers dan Media Sekretariat Presiden Bey Mahmudin menyatakan bahwa Tetty tidak dipanggil Jokowi.

Kedatangan Tetty ke Istana ialah karena diusulkan Partai Golkar sebagai menteri.

Tetty bertemu dengan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto yang sudah lebih dulu masuk lewat pintu samping.

Sementara itu, Kapolri Jenderal Tito Karnavian datang ke istana mengenakan seragam polisi.

Kepada wartawan, kedatangannya itu kemungkinan membahas situasi Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas).

“Dipanggil presiden, tapi saya kira‎ ini mengenai situasi Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas). Kemarin kan pelantikan, mungkin soal pengamanan pelantikan,” tutur Tito.

Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian tiba di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (21/10/2019). Menurut rencana, presiden Joko Widodo akan memperkenalkan jajaran kabinet barunya kepada publik hari ini usai dilantik Minggu (20/10/2019) kemarin untuk masa jabatan periode 2019-2024 bersama Wakil Presiden Ma’ruf Amin.

“Alhamdulillah semua berjalan dengan lancar, dengan baik kerja sama TNI/Polri sangat luar biasa serta stake holder lainnya,” tambah Tito.

Ditanya soal bagaimana jika ditawari menjadi menteri, Mantan Kapolda Metro ini enggan bicara banyak.

“Saya belum tahu, nanti saja setelah ini,” imbuhnya.

Ada pula nama Komisaris Utama PT Adhi Karya (Persero) Tbk Fadjroel Rachman, yang juga dipanggil presiden Jokowi siang ini.

Menteri Sekretaris Negara pada kabinet kerja 2019-2024 Pratikno turut hadir ke Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (10/10/2019). Ia datang bersama Komisaris Utama Adhi Karya Fadjroel Rahman, dan mantan Staf Khusus Presiden Nico Harjanto.

Menteri Sekretaris Negara pada kabinet kerja 2019-2024 Pratikno turut hadir ke Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (10/10/2019). Ia datang bersama Komisaris Utama Adhi Karya Fadjroel Rahman, dan mantan Staf Khusus Presiden Nico Harjanto. (KOMPAS.com/Ihsanuddin)
Fadjroel Rachman datang bersama Menteri Sekretaris Negara pada kabinet kerja 2019-2024 Pratikno dan mantan Staf Khusus Presiden Nico Harjanto.

Namun ketiganya tak mau buka-bukaan soal agenda pertemuan.

“Nemenin Pak Pratikno,” ungkap Fadjroel kepada awak media.

Saat ditanya lebih lanjut jika ditawari posisi menteri dalam kabinet kerja jilid II, Fadjroel mengaku siap.

Namun begitu, ia belum mau berspekulasi soal jabatan tersebut.sumber berita;Tribunnews.com, Tiara Shelavie, Theresia Felisiani, Siti Nurjannah Wulandari/Kompas.com, Ihsanuddin/TribunJakarta.com, Rr Dewi Kartika H.
editor;saptarius

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here