Sukarman Penyandang Tunanetra di Sijunjung yang Terabaikan dari Bantuan Dampak Covid-19

1980

Sukarman

JURNAL SUMBAR| Sijunjung — Sikilas mungkin orang tak percaya, jika sosok pria kelahiran 1974 itu adalah penyandang Tunanetra (Buta Total-red). Karena sorotan matanya terlihat jernih, tak jarang orang mengira ia normal.
Meski begitu, Sukarman yang dikenal sebutan pokieh buter itu toh ia tak pernah mengemis.

”Kenapa kita harus mengemis, kita kan diberi akal dan pikiran untuk berusaha oleh Alloh SWT. Yaa..dengan cara memijat pasien yang datang bisalah untuk pambali bareh,” kata pria kelahiran Lubuktarok Sijunjung itu pada awak media Minggu (17/5/2020)

Namun disaat masyarakat heboh membicarakan Covid-19 mewabah, Sukarman hanya bisa gigit jari. Tak satupun pasien yang datang untuk pijat/urut menggunakan jasa nya.

“Sejak heboh virus Corona tak ada lagi ada orang mau pijat ke tempat praktek saya ini. Meski begitu saya juga takut untuk memijat pasien. Kalau pun ada hanya orang yang saya kenal saja yang tentu juga dengan proses cuci tangan setelah dan sebelum memijat dulu,”kata Sukarman yang beralamat di Km5 Jalinsum Sijunjung (Dekat SPBU Tanah Badantung), Jorong Ganting Nagari Sijunjung itu.

Disaat warga lain berbagi-bagi bantuan BLT DD (Bantuan Langsung Tunai Dana Desa) Sukarman ber-KTP Lubuktarok berdomisili di Jorong Ganting Nagari Sijunjung, Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat itu hanya bisa gigit jari.

“Apakah orang seperti saya yang penyandang Tunanetra ini tak berhak mendapatkan bantuan. Apakah karena KTP saya, bukankan kah saya berdomisili di Sijunjung yang juga warga NKRI. Siapakah yang bisa mendengar keluhan saya yang penyandang Tunanetra ini,”keluh Sukarman.

Untuk duketahui, Sukarman mengalami Tunanetra sejak tahun 2007 karena penyakit glukoma tekanan bola mata tinggi. Berbagai upaya telah dilakukanya untuk berobat, tapi apadaya, Alloh berkata lain, ia mengalami Tunanetra hingga kini.

Meski ia Tunanetra, Sukarman tak pernah berputus-asa. Pada tahun 2011, Sukirman pun masuk pendidikan di UPTD Panti Sosial Bina Tuna Netra(PSBN) Tuah Sakato Padang. Pada tahun 2013, bapak tiga anak ini berhasil mengantongi sertifikat keahlian.

Sebelum mengalami kebutaan, Sukarman pernah bekerja di rumah makan. Tapi sejak mengalami kebutaan, ia tak lagi bekerja.

“Untung saya menimpa ilmu di PSBN sehingga dengan modal itu saya bisa menyambung hidup walau tak seberapa,” kata Sukirman berkisah.

Sayangnya, hampir dua bulan penghasilannya turun draktis, apalagi ketika corona virus membuncah dan Pembatasan Sosial Berskal Besar (PSBB) pun diberlakukan. “Sejak Covid penghasilan saya berkurang dan saya tak bisa berbuat apa-apa lagi karena orang yang berurut/pijat tak ada,”keluh Sukarman yang didampingi selalu oleh bapaknya.

Dengan posisi sebagai penyandang Tunanetra, Sukarman metasa bisa bersyukur karena memiliki ilmu yang didapat semasa pendidikan, mulai agama, tentang kehidupan sehari-hari, orentasi mobilitas, anatomi, phisiologi, patologi, etika profesi massur, dan ilmu pijat refleksi, massage, siatsu dan tentang urut mengurut lainnya.


Disaat warga lain berbagi bantuan dampak Covid-19, Sukarman hanya bisa gigit jari karena dia tak tersentuh bantuan dan terabaikan

Bahkan dengan modal urut itu juga ia pernah mengurut mantan Walikota Padang Fauzi Bahar. ” Saat saya magang di RS Siti Rahmah di ruang phisiotrafi saya diberi kesempatan untuk memijat walikota pak Fauzi Bahar,” kisah Sukarman yang kini membuka pratek sedehana di pondok sewaan berukuran 3×6 meter lengkap kamar mandi berdinding papan itu.

“Yaa..kalau tak terdampak Covid-19, untuk makan sehari-hari jadilah, namun kini tak seperti dulu lagi,”kata Sukarman.

Meski tanpa menentukan tarip, Sukarman tak pernah mengeluh seberapapun diberi pasiennya. ” Berapa pun diberi pasien itulah rezeki kita dari pada kerja meminta minta,”ucapnya.

Kepala Dinas Sosial Kabupaten Sijunjung, Yofritas terkait bantuan dampak Covid-19 bagi penyandang Tunanetrara tak berhasil dihubungi. Bahkan ketika ditelepon pada Minggu (17/5/2020) Yofritas pun tak ngangkat.

Nah, anda penat dan kecapean dan ada rasa nyeri sakit? Datang saja ke TNT Masage Pijat Tuna Netra Kilometer 5, Depan SPBU Tanahbadantuang, Sijunjung, Sumatera Barat.ius

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here