JURNAL SUMBAR | Malang – Hari Rabu (1/8), Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menghadiri acara sarasehan peningkatan kapasitas perangkat desa di GOR Ken Arok, Kota Malang, Jawa Timur. Acara sarasehan ini awalnya hendak dihadiri Presiden Joko Widodo. Tapi karena di saat bersamaan putri Presiden, Kahiyang Ayu melahirkan, kepala negara urung hadir. Menteri Tjahjo yang kemudian membuka acara sarasehan mewakili Presiden RI.
Dalam kata sambutannya, Menteri Tjahjo mengingatkan tentag keberadaan desa yang sangat strategis. Tjahjo juga bicara soal komitmen pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi terhadap pembangunan di desa. Dana desa yang jumlahnya terus ditingkatkan adalah bukti nyata komitmen presiden dalam memajukan desa.
Tjahjo juga sempat menyinggung tantangan dan ancaman yang dihadapi bangsa ini. Kata Tjahjo, tantangan yang secara nyata telah mengancam negara kesatuan, adalah radikalisme dan terorisme. Ancaman lain yang tak kalah serius, adalah peredaran narkoba. Ia minta kepala desa dan perangkat desa bisa membantu kepolisian dan TNI, dalam mendeteksi setiap gelagat yang bisa mengancam serta meresahkan.
Di ujung pidatonya, Menteri Tjahjo tiba-tiba memanggil beberapa perangkat desa yang jadi peserta acara. Tiga orang perangkat desa maju naik panggung. Seorang bapak dan dua orang perempuan berkerudung. Tiba di atas panggung, secara bergiliran Menteri Tjahjo mempersilahkan ketiganya untuk bicara.
Pertama yang dapat kesempatan, bapak berbaju putih. Ia mengaku perangkat desa di sebuah desa di Jawa Timur. Dengan lantang lewat pelantang, bapak berbaju putih, mengucapkan terima kasih atas perhatian pemerintah Jokowi pada desa. Katanya, dengan adanya dana desa yang terus meningkat jumlahnya, sangat membantu warga desa. Dana desa tak hanya bermanfaat bagi pembangunan fisik di desa. Tapi dana desa juga sedikit banyak ikut membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.
“Pak menteri, manfaat dana desa begitu besar dalam membantu pembangunan di desa. Hasilnya juga sangat dirasakan oleh masyarakat. Kami mengucapkan terima kasih dengan adanya dana desa dan UU Desa. Manfaatnya sangat kami rasakan di desa. Terima kasih pak, ” katanya.
Selanjutnya ia mengeluarkan unek-uneknya. “Tapi tolong Pak, laporan pertanggungjawaban itu dipermudah. Jangan dipersulit,” ujarnya.
Mendagri yang berdiri di sampingnya setelah bapak berbaju putih selesai bicara langsung menjawab. ” Bapak apa yang disampaikan akan kami catat. Nah ibu ini tolong sampaikan masalahnya apa,” kata Tjahjo.
Setelah itu giliran Ibu berkerudung hijau yang diberi kesempatan berbicara acara. Ia pun mengeluhkan hal yang sama soal laporan pertanggungjawaban yang menurutnya ribet. Ibu perangkat desa yang kedua juga tak jauh beda, mengeluhkan tentang laporan keuangan yang katanya masih bikin pusing. Selesai tiga perangkat desa bicara, Menteri Tjahjo kembali memanggil satu orang peserta naik panggung. Seorang bapak naik panggung. “Coba perangkat desa di luar Jawa Timur, ada? Kalau ada maju,” katanya.
Setelah dipersilahkan perangkat desa yang mengaku berasal dari sebuah desa di Sumatera Selatan, langsung bicara. Ia mengucapkan terima kasih dengan sangat atas bantuan dana desa. Baginya, dana desa sangat membantu masyarakat desa. Pembangunan di desa berjalan. Masyarakat juga merasakan hasilnya langsung.
“Saya Arifin dari Provinsi Sumsel. Saya kepala desa dua periode Pak, dengan dana desa, dengan UU desa, masyarakat kami sangat merasakan manfaat,” ujarnya.
Di ujung curhatnya, ia juga mengeluhkan hal yang sama soal laporan pertanggungjawaban keuangan yang masih ribet. Ia minta disederhanakan.
Terakhir, Menteri Tjahjo memanggil kembali satu orang naik panggung. Kali ini yang dipanggil seorang camat.” Coba sekarang pak camat yang naik panggung,” katanya.
Sama seperti perangkat desa, camat yang naik panggung juga menyinggung soal laporan pertanggungjawaban dana desa yang masih bikin pusing. Setelah camat selesai berbicara, Menteri Tjahjo mengambil alih pelantang. Pada Dirjen Pemerintahan Desa, Nata Irawan, ia minta agar semua aspirasi perangkat desa dan camat dicatat serta dikomunikasikan dengan instansi terkait.
“Tolong Pak Dirjen ini saran tolong catat dan komunikasikan. Ya kalau sekian lembar ya pusing juga,” kata Tjahjo.
Puspen Kemendagri
www.kemendagri.go.id