Sekjen Kemlu Dukung MDN-G Summit dan Festival Minangkabau 2018 di Melbourne
JURNAL SUMBAR | Jakarta – Jelang digelarnya Minang Diaspora Network Global (MDN-G) Summit dan Festival Minangkabau 2018 di Deakin University Melboure akhir Septembar mendatang, pengurus MDN-G di setiap kesempatan terus bersilaturrahmi dengan tokoh-tokoh Minang yang sukses di berbagai bidang, baik di pemerintahan maupun swasta. Salah satu tokoh yang dikunjungi adalah Dr. Mayerfas yang saat ini menjabat Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementrian Luar Negeri atau orang nomor 2 setelah Menteri Luar Negeri di Kementrian tersebut.
Dalam silaturahmi tanggal 16 Agustus itu, pengurus MDN-G yang diwakili Burmalis Ilyas selaku Direktur Eksekutif, Dr. Bambang Arifatmi selaku Wakil Sekretaris Jendral mewakili wilayah Amerika Serikat, Mulyeni (Wakil Bendahara), Nena Alif (Bendahara Eksekutif), Freesca mewakiki Diaspora Minang Jerman/Eropa menyampaikan Undangan MDN-G Summit and Minangkabau Festival (Pertemuan Perantau Minang Sedunia dan Festival Minangkabau) yang akan dilaksanakan pada tgl 29 dan 30 September 2018 di Deakin University Melbourne Australia.
Direktur Ekskutif MDN-G, Burmalis Ilyas menjelaskan tujuan dari MDN-G Summit dan Festival Minangkabau ini dan program-program kerja yang akan dibahas dalam pertemuan tersebut. “Kegiatan ini merupakan kerjasama antara MDN-G dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat dan Minang Saiyo Melbourne (MSM) Australia yang dipimpin oleh Dr. Muhammad Abduh,” jelasnya.
Dikatakan Burmalis, MDN-G Summit tersebut akan diisi dengan seminar-seminar tentang adat dan budaya Minangkabau, pendidikan dan investasi serta potensi pariwisata Sumbar, dan Festival Minangkabau yang menghadirkan Seni Budaya Minang melalui teater Siti Nurbaya dan Fashion Show yang menampilkan hasil karya bernuansa Minangkabau.
Dijelaskan Burmalis, Pengurus MDN sangat mengharapkan kehadiran tokoh Minang tersebut, namun Sekjen Kemenlu itu belum bisa memastikan kehadirannya. “Secara prinsip bapak Mayerfas sangat mendukung jaringan/networking perantau Minang dunia ini,” jelas Burmalis.
“Beliau berharap agar jaringan ini bisa bertahan dan berkelanjutan dengan program-program dan kegiatan-kegiatan yang saling memperkuat perantau Minang yang ada di seluruh dunia, dan berkontribusi positif terhadap pembangunan di Sumatera Barat,” ungkap Burmalis.
Mayerfas sebelumnya bertugas sebagai Duta Besar RI di Vietnam itu, lanjut Burmalis, menceritakan sewaktu masih jadi diplomat muda, bagaimana peran Prof. Dr. Hasyim Djalal, ayahanda dari Dr. Dino Patti Djalal dalam membantu promosi Sumbar melalui Kementrian Luar Negeri. “Beliau bercerita bagaimana semua pejabat Kemlu dikumpulkan dibawah koordinasi Bapak Hasyim Djalal, dan sudah pernah membuat beberapa agenda utk memajukan Sumbar,” ujar Burmalis.
Beberapa agenda untuk memajukan Sumbar itu diantaranya:
1. Mencari SDM Minang yang berkualitas dan unggul yang kemudian dikirim kuliah keluar negeri.
2. Menggali potensi investasi yang bisa dipromosikan oleh diplomat Minang di luar negeri.
3. Memperbanyak sister city masing-masing kota dan kabupaten.
“Bapak Mayerfas membandingkan bagaimana Pemprov, Pemkot dan Pemkab di provinsi lain yang sangat gencar dalam promosi internasional, baik melalui kerjasama sister city maupun promosi-promosi di luar negeri lainnya,” jelas Burmalis lagi.
“Pada prinsipnya, kata Bapak Mayergas, pejabat-pejabat Minang yang ada di Kemenlu siap membantu promosi Sumbar, baik peluang investasi, pariwisata dan promosi kuliner Minang,” tegasnya.
“Beliau juga sangat menyayangkan saat ini sedikit kader Minang yang ada di Kemenlu, berbeda dengan zaman dulu, dan mengharapkan agar muncul generasi muda Minang yang berkualitas dan bisa bersaing dengan suku bangsa lainnya, dan bisa menempati posisi-posisi strategis di pemerintahan, seperti di Kementrian Luar Negeri dan kementrian lainnya,” tambah Burmalis.
“Guna lebih memperkenalkan Sumbar ke para Duta Besar yang ada di Indonesia, pak Sekjen
Kemenlu juga siap membantu menghadirkan Duta Besar negara sahabat untuk melihat langsung potensi Sumatera Barat,” tegas Burmalis.
Lebih jauh Burmalis menjelaskan, berdasarkan pengalamannya sebagai Duta Besar RI di Vietnam, Mayerfas menceritakan bagaimana kuliner Vietnam bisa sukses dan hadir di berbagai kota besar dunia. “Menurut beliau, salah satu faktor adalah adanya jaringan bisnis sesama diaspora Vietnam yang tersebar di seluruh dunia,” ujar Burmalis.
“Beliau juga menceritakan bagaimana Cina, India dan Thailand yang mempunyai jaringan bisnis di luar negeri. Saat ini sekitar 3 juta diaspora Vietnam ada di Eropa dan belahan dunia lainnya. Adapun kuliner Thailand, menurut beliau sangat sukses karena didukung oleh jaringan diaspora Thailand dan juga mendapat dukungan dari Raja Thailand,” Burmalis menceritakan.
“Beliau berpesan agar MDN-G bisa memperkuat jaringan diaspora Minang yang ada di luar negeri, dan menjadi agen promosi investasi dan pariwisata Sumbar,” ujar Burmalis mengakhiri penjelas tentang pertemuannya dengan Sekjen Kemenlu yang urang awak itu.
Dihari yang sama, pengurus MDN-G juga melakukan audiensi ke kantor Brigadir Jendral TNI Herianto Syahputra yang ada darah Minang dari Pasaman. “Saat ini beliau menjabat sebagai KASGARTAP (Kepala Staf Garnisun Tetap I). Sebelumnya beliau adalah KASDAM Jaya alias orang nomor 2 di KODAM Jaya, yang sebelumnya juga pernah dijabat oleh urang awak juga, yaitu Letjen TNI Purn Teddy Lhaksmana yang pernah menjabat sebagai KASDAM Jaya dan kemudian menjadi PANGDAM JAYA dan jabatan terakhir menjabat Wakil Kepala BIN (Badan Intelijen Negara),” ujar Burmalis menjelaskan.
“Bapak Brigjen TNI Herianto Syahputra sangat mengapresiasi MDN-G, karena jaringan ini sangat positif, dan berharap agar jaringan MDN tetap dalam kerangka persatuan dan kesatuan NKRI, serta berharap agar perantau Minang sebagai lokomotif pemersatu bangsa,” tegas Burmalis.
Sore harinya sampai malam, pengurus MDN-G bersilaturrahmi ke kantor Kolonel Laut Hargianto yang menjabat sebagai Kepala Inspektur Armada Barat TNI AL. “Beliau juga sangat mengapresiasi MDN-G, dan banyak memberi masukan untuk kepengurusan MDN-G agar bisa memperkuat silaturrahmi dan sinergi diantara sesama perantau Minang,” jelas Burmalis. enye