JURNAL SIMBAR | Padang – The 1st International Conference on Counseling Educational Technology and Behavioral Science (ICCETBS) mengajak peserta membahas lebih jauh tentang bagaimana pengajaran bimbingan konseling, teknologi pendidikan dan ilmu perilaku menghadapi era revolusi industri 4.0.
Sub-sub sesi pada Konferensi Internasional Pertama, yang digelar Jurusan Bimbingan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Padang (FIP UNP) dalam menghadapi dan menerapkan Industri 4.0, Rabu hingga Kamis (14-15/11) melibatkan multidisiplin ilmu.
Rektor UNP, Prof Ganefri yang diwakili Wakil Rektor 3 UNP, Prof Ardipal mengatakan era revolusi industri 4.0 membutuhkan keterampilan tertentu disetiap lapangan pekerjaan karena itu Program Studi Bimbingan Konseling ditantang menghadapi periode ‘zaman now’ ini
“Melalui ICCETBS ini penyelidikan dan penelitian serta pembahasan tentang perilaku manusia di era industri 4.0 dapat dituntaskan dalam forum ICCETBTS ini, ujar WR3 Prof Ardipal saat membuka konferensi ini yang barlangsung di Aula Lt Gedung FIP UNP, Rabu (14/11).
Sementara itu, Dekan FIP UNP, Dr Alwen Bentri mengungankan, konferensi ini adalah konferensi kesembilan yang diselenggarakan oleh FIP UNP, yang terdiri dari 7 konferensi internasional dan 2 konferensi nasional. Tema utama konferensi “Konseling, Teknologi Pendidikan, dan Ilmu Perilaku” yang merupakan tantangan untuk Keberlanjutan dalam Revolusi Industri 4.0″ dan tema ini dibagi menjadi beberapa sub-tema yang terkait dengan multidisiplin.
Selama pembukaan konferensi ini, dikatakan Alwen Bentri, para peserta disuguhkan tarian khas Ranah Minang, yang disaksikan langsung para pembicara utama. Diantaranya, Prof Dr R Subramaniam (Nanyang Technological University (Singapura), Prof Dr Faizah bt Abd Ghani (UTM), Prof Dato Dr Norazah Mohd Nordnin (UKM), Prof Wan Marzuki bin Wan Jaafar (UPM) dan Dr Ebrahim Panah dari Iran, serta turut hadir menyaksikan Wakil Ketua DPRD Sumbar, Guspardi Gaus.
“Kami berharap momen ini akan memberikan pencerahan bagi semua peserta, memperoleh informasi baru, dan memperoleh pengalaman baru sehingga dapat meningkatkan kapasitas peserta konferensi secara signifikan, secara umum dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan pendidikan di Indonesia,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Pelaksana, Evan Pratama melaporkan bahwa sebanyak 69 makalah dari berbagai peneliti dalam dan luar negeri dipresentasikan pada Konferensi Internasional ini. (Humas UNP/Agusmardi)