JURNAL SUMBAR | Padang – Sariani (57 tahun) warga Koto Panjang, Punggasan Timur, kecamatan Linggo Sari Baganti diserang babi hutan ketika manakiak gatah (panen karet) di ladangnya di Punggasan Timur, Rabu sore tanggal 27 Maret 2019. Nyawanya selamat, tapi tangan kirinya patah, betis kanan dan paha kiri serta dada sebelah kiri luka parah. Kini korban dirawat di Trauma Center RSUP M Djamil Padang.
Keluarga Sariani kini kebingunan untuk biaya pengobatannya. “Amak ndak ado BPJS do pak,” sebut Samsul anak Sariani kepada media ini, Rabu (3/4-2019) di M Djamil. “Untuk membayar rumah sakit di M Djamil kami ndak punya uang,” keluhnya sembari berharap bantuan pihak terkait.
“Alhamdulillah, kami sudah dibantu oleh Porbi Linggo Sari Bangganti Rp2 juta, dan dari Porbi Sumbar Rp2,5 juta,: sebut Samsul lagi. “Untuk biaya ambulan dan biaya di Puskesmas Air Haji dan rumah sakit di Painan sudah habis Rp3 jutaan,” tambahnya merinci biaya yang sudah dikeluarkan untuk pengobatan Sarianai.
Samsul berharap ada tambahan biaya dari donatur lain untuk biaya pengobatan Sariani di RSUP M Djamil. “Untuk biaya di M Djamil kami belum punya,” ujarnya. “Kami berharap ada donatur yang mau membantu biaya pengobatan amak kami,” harapnya.
Diceritakan Samsul, ibunya (Sariani) pergi manakiak gatah Rabu siang menjelang sore tanggal 27 Maret bersama ayahnya, Bakri (60 tahun) ke ladangnya sekitar 1 KM dari rumahnya. “Waktu beliau mengolah karet, datang babi hutan dengan tiba-tiba dan menyerang amak,” ceritanya. “Amak tidak dapat pertolongan karena ayah sudah duluan pulang,” tambahnya.
Ditambahkan Samsul, setelah serangan babi tersebut, Sariani menelepon anak kakaknya, Erna Yenti. “Waktu amak menelpon Erna Yenti, saya kebetulan berada di rumah Erna Yenti, dan langsung pergi ke lokasi kejadian,” jelasnya. “Karena kondisi amak sangat parah, saya minta bantuan masyarakat untuk mengevakuasi amak ke Puskesmas Air Haji,” tambahnya.
Karena kondisi Sariani sangat parah, Puskesmas Air Haji merujuknya ke RSUD M Zein Painan. Dan, RSUD MZein Painan juga merujuknya ke RSUP M Djamil Padang. “Setiba di M Djamil, malam itu amak langsung dioperasi,” jelasnya. “Yang dioperasi itu bagian dada, betis dan paha,” tambahnya. “Tangan yang patah baru kemaren (Selasa, 2 April) dioperasi,” tambahnya.
Samsul kembali berharap uluran tangan para dermawan untuk biaya pengobatan Sariani. “Amak dan ayah tidak punya uang, dan kami anak-anaknya juga hidup pas-pasan,” ujarnya. (Suandi)