JURNAL SUMBAR | Padang – Jajaran Korem 032/ Wirabraja terus mengembangkan pemanfaatan Iptek (Teknologi Terapan) dalam membantu pengembangan ekonomi masyarakat Sumatera Barat. Salah satunya dengan mengembangkan mesin penjernihan air ”DAG Filter“.
Dengan menggunakan teknologi sederhana, mesin ini dapat mengatasi masalah air tidak layak menjadi layak konsumsi yang bisa digunakan di wilayah tertentu dimana kondisi airnya tidak baik seperti di wilayah Kabupaten Terluar Kepulauan Mentawai.
Komandan Korem 032/Wbr Brigjen TNI Kunto Arief Wibowo, SIP, menyampaikan pengembangan teknologi yang dikembangkan di jajaran Korem 032/Wbr saat ini difokuskan pada potensi sumber daya yang dimiliki sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat sehingga secara langsung dapat menjawab permasalahan masyarakat.
Menurut Danrem, sumber daya di Mentawai sendiri sebenarnya sudah ada namun perlu pendukung agar Sumber Daya itu bisa dimanfaatkan, serta pada saatnya nanti dapat menghasilkan nilai tambah dari aspek ekonomi dan aspek lingkungan.
“Kita ingin Teknologi Terapan Mesin Penjernih Air yakni “DAG Filter” nantinya dapat membantu masyarakat yang selama ini kesulitan mendapatkan air sehat layak konsumsi, karena air yang ada saat ini bersentuhan langsung dengan air laut,” jelasnya, Rabu (11/9/2019)
Lebih lanjut Danrem kembali menjelaskan, mesin yang sebentar lagi akan di Launching penggunaannya di Mentawai tersebut dinamai “DAG Filter”. Awalnya inovasi ini murni dibuat untuk menjawab kebutuhan para prajurit yang saat itu sedang bertugas di daerah sulit air layak konsumsi. Mesin “DAG Filter” telah melalui rangkaian ujicoba cukup panjang dan hasilnya terbukti dapat menjadi solusi cepat mengatasi kebutuhan air sehat layak konsumsi meski sumbernya airnya tidak bagus.
Teknologi “DAG Filter” selanjutnya akan dikembangkan di pulau terluar Sumatera Barat, yakni Kabupaten Kepulauan Mentawai, yang sudah sejak lama sangat memerlukan dan kesulitan air sehat layak konsumsi, karena kondisi alamnya yang langsung berbatasan dengan laut.
“Sumber air laut, sungai, payau, bahkan yang bau dan kotorpun, setelah diproses kedalam mesin penjernih ”DAG FILTER” hasilnya bisa langsung dikonsumsi sebagai air minum yang sehat layak konsumsi. Ini nantinya dapat dimanfaatkan bagi personil TNI ataupun untuk masyarakat yang membutuhkan hingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat,” jelas Danrem, Sabtu (24/08/2019)
Dengan adanya mesin “DAG Filter”, tentu dari sisi keuangan akan jauh lebih ekonomis serta membantu mengurangi penggunaan plastik. Karena kemasan untuk air yang dibeli tersebut bisa menjadi masalah besar karena dapat mencemari lingkungan serta sulit diurai oleh alam,”tambah Brigjen Kunto.
MESIN DAG FILTER LULUS UJI LABORATORIUM
Ditegaskan lagi, air yang dihasilkan dari “DAG Filter” ini juga telah melalui ujicoba laboratorium. Hasil air yang diproduksi melalui DAG Filter terbukti sangat layak, sehat dan bisa langsung diminum dengan kadar PH 7.
“ Dengan biaya terjangkau dan ekonomis, mesin “DAG Filter” ini sangat efektif dan sangat mudah digunakan ditempat yang sulit mendapatkan sumber air sehat serta layak konsumsi,” ungkapnya.
Kedepan, diharapkan mesin “DAG Filter” ini baik secara internal di TNI maupun secara umum mampu membuat masyarakat secara Mandiri dapat memenuhi kebutuhan air yang sehat serta layak diminum.
Teknologi terapan adalah merupakan teknologi tepat guna yang mempunyai karakteristik skala yang relatif kecil, padat karya, hemat energi, dan sangat terkait erat dengan kondisi yang dibutuhkan lokal lingkungan sekitar dan akan memiliki nilai untuk kesejahteraan nilai bagi masyarakat.penrem
editor; saptarius