JURNAL SUMBAR | Dharmasraya – Deretan bus pariwista sejak pagi sudah parkir di sisi Jalinsum depan kantor bupati Dharmasraya. Bus bus yang dicarter sejumlah pondok pesantren itu rupanya khusus membawa santri ke halaman kantor bupati. Mereka akan ikut upacara hari santri nasional di halaman kantor bupati bersama Pemkab Dharmasraya.
Sejurus kemudian suasana sibuk mulai terasa. Para saintri dengan busana khas memakai sarung yang dipadupadankan dengan teluk balango tampak menjadikan halaman kantor bupati bak pesantren. Sehari sebelumnya Bagian Humas sudah mengias halaman kantor dengan baliho bernuansa hari santri. Bagian Protokoler juga terlihat sibuk mengatur barisan dan menata upacara. Mereka dibantu petugas TNI dan Polri untuk menara barisan.
Para santri perempuan juga tampil dengan busana muslimah yang khas. Mereka ditata terpisah dengan santri pria. Luar biasa suasana hari itu. Warna warni seragam santri memperindah pemandangan saat upacara berlangsung. Ternyata para santri ini tidak kalah cekatan dengan siswa dan siswi sekolah umum saat bertugas dalam upacara.
Di teras kantor bupati tampak dereran pejabat dengan setelen sarung yang dipadu dengan jas. Para kepala OPD rampak smringah dengan pakaian bak ulama kondang. Seperti terhipnotis, mereka juga menjaga sopan santun duduk lantaran memakai busana khas satntri Indomesia.
Semtara Bupati Dharmasraya Sutan Riska Tuanku Kerajaan dan wakilmya H. Amrizal Dt. Rajo Medan juga tampil dalam balutan busana santri modern. Keduanya pakai sarung dipadu dengan jas dan peci nasional serta selop mengkilat. Penampilan duo pemimpin Dharmasraya itu mengundang decak kagum.
Wajar saja bupati dan Wabup ‘nyantri” bersama para santri. Meski keduanya bukan tamatan pesantren, namun kebijakannya boleh dibilang pro santri. Ada 12 pesantren di Dharmasraya dengan sekitar 5 ribu santri, semuanya mendapat perhatian secara proporsional. SR DAN RJM sebutan populer saat keduanya bertarung di Pilkada, tetapenyisihjan anggaran untuk membanty para santri,dstermasuk yang diarahkan untuk dibiayai melalui Baznas.
Sebut saja masalah beasiswa untuk santri berprestasi, fasilitas Ponpes, biaya studi banding dan banyak lagi yang lainnya. SR dan RJM merangkul jajaran Kemenag untuk membina dan pengembangkan pesantren sebagai bagian dari kebuhahan Pemkab Dharmasraya mbangun sistem pendidikan di daerah.
Upacara hari santri Selasa (22/10/2019) di halaman kantor bupati itu berjalan khidmad dan diisi dengan pembacaan pidato Menteri Agama dan juga penyerahan penghargaan, penyetahan bantuan kepada para santri.humas
editor;saptarius