JURNAL SUMBAR | Painan – Sejak dilantik 26 Februari 2021 yang lalu, apa sajakah yang sudah dilakukan pasangan Bupati Rusma Yul Anwar dan Wakil Bupati Pesisir Selatan Rudi Hariyansyah, dalam upaya mewujudkan visi dan misinya?.
Masa 100 hari atau 3 bulan pertama kepemimpinan duet RA-RUDI memang waktu yang sangat singkat untuk menilai kinerja pemerintahan. Namun bukan berarti tak ada yang bisa dinilai dan dievaluasi.
Bahkan, pasangan RA-RUDI yang membawa 3 misi besar itu, pertama pendidikan gratis, kedua kesehatan yang murah dan melayani, dan ketiga bidang perbaikan ekonomi.
Sektor pendidikan menghadapi sejumlah persoalan, diantaranya sarana dan prasarana pendidikan yang masih terbatas, masih banyaknya biaya yang dikeluarkan peserta didik, dan rerata lama sekolah Kabupaten Pesisir Selatan masih dibawah Provinsi dan Nasional.
Untuk reaksi cepatnya, Bupati Rusma Yul Anwar yang didampingi Wakil Bupati Rudi Hariyansyah telah meluncurkan pendidikan gratis berupa pembebasan biaya komite tingkat SD dan SMP pada Mei 2021 lalu.
Seremonial pelepasan balon ke angkasa menjadi simbol bahwa pendidikan gratis bagi murid SD dan siswa SMP sudah ditabuh. Ini berarti beban orang tua yang selama ini ditanggung menjadi ringan.
Sebelumnya juga sudah dilantik guru tenaga kontrak atau PPPK untuk memenuhi jumlah tenaga kependidikan yang ideal.
Program berikutnya, pada 100 hari pertama periode Bupati-Wakil Bupati 2021-2024 itu juga mengintruksikan kepada petugas kesehatan untuk melakukan pelayanan yang ramah kepada masyarakat khususnya masyarakat tak mampu.
“Jangan bedakan pelayanan kepada orang miskin, walau mereka papa, terpinggirkan, tapi mereka juga rakyat Pesisir Selatan” ujar Bupati Rusma Yul Anwar suatu ketika kepada petugas rumah sakit.
Disamping itu terkait kebijakan penaggulangan Covid-19 terus diintensifkan dengan memangkas sejumlah anggaran dan mengalihkan untuk sektror kesehatan dan sektor ekonomi.
Disamping itu, keputusan yang paling berani adalah merencanakan keberlanjutan pembangunan relokasi RS M Zein Painan yang terbengkalai hampir 5 tahun.
Langkah ini diyakini sebagai terobosan penting karena memang ditunggu publik. Mengingat daerah tetap membayar pokok dan bunga kepada PIP Kemenkeu, sementara fisik bangunan hampir mendekati 80 persen.
Sementara itu pada sektor perbaikan ekonomi, Bupati telah mengintruksikan dinas PMDPPKB untuk segera menindaklanjuti Surat Gubernur tentang Pemanfaatan Dana Desa untuk Pemulihan Ekonomi Nagari (PEN), sehingga subsektor pertanian, perkebunan dan peternakan menggeliat.
Termasuk didalamnya menggenjot pergerakan ekonomi melalui BUMNag. BUMNag yang ada terus didorong untuk terus bergerak ditengah setuasi yang sulit.
BUMNag Bersama Tarusan Jaya di 100 hari pertama berhasil mengembangkan usaha pariwisata dengan menyewa Pulau Setan. Langkah ini merupakan terobosan penting bagi BUMNag untuk menghilangkan stigma selama ini bahwa BUMNag sulit berkembang.
“Jika pengurus dan Direktur BUMNag punya jiwa bisnis atau enterpreuneur pasti bisa maju” ujar Wakil Bupati Rudi Hariyansyah suatu waktu pada Camat Tarusan dan Walinagari.
Sementara itu, Bupati Rusma menyadari bahwa keterbatasan anggaran daerah jika hanya mengandalkan APBD pasti sulit. Untuk itu sejumlah menteri sudah ditemui, seperti Menteri Koperasi dan UMKM, Teten Masduki, Menteri Perikanan dan Kelautan, Menteri Pertanian, Yasin Limpo, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno dan sejumlah pejabat penting lainnya.
Sementara yang paling anyar adalah suksesnya pelaksanaan Pemilihan Walinagari serentak se Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2021 pada 31 nagari.
Pilwana tahun 2021 ini merupakan tunggakan 19 Pilwana 2020 plus 12 Pilwana 2021 yang habis masa jabatanya. Dengan DPT 77.000 orang artinya mendekati 20 persen DPT Pilkada ataupun Pileg.
Sementara itu akibat refocusing beban rutin Pemda makin berat, maka agar roda organisasi tetap bergerak lincak perlu dilakukan reorganisasi OPD.
Bupati telah mengajukan Perubahan Perda tentang SOTK sehingga lahir OPD yang kurus tapi kaya fungsi. (Wendi)