JURNAL SUMBAR | Sawahlunto – Jelang Pemilihan Walikota (Pilwako) Sawahlunto, Sumatera Barat, suhu politik di Kota “Arang” itu mulai panas.
Apalagi dengan adanya rencana koalisi tujuh partai besar bakal melawan mantan petahana Deri Asta,S.H., di Pilwako Sawahlunto pada 27 November 2024 mendatang.
Terbukti, pada Kamis (18/7/2024) malam disebuah hotel di kota itu, ketujuh parpol besar itu telah melakukan pertemuan membahas Pilwako Sawahlunto menghadapi mantan petahana Head to Head.
“Tak ada istilah lawan kotak kosong, yang pasti, bakal ada petarung menghadapi mantan petahana itu,”kata sejumlah sumber di Sawahlunto, Jumat (19/7/2024).
Informasi yang diperoleh, ketujuh parpol itu adalah, partai PPP, Golkar, NasDem, Demokrat, Gerindra, PKS dan PDIP, yang memiliki kekuatan sebanyak 14 kursi di parlemen Kota Sawahlunto. Artinya tersisa enam kursi (PAN dan PKB-red) yang tak masuk dalam koalisi besar itu.
“Dalam pertemuan itu tampak hadir tokoh tokoh besar Sawahlunto dengan ekspresi ceria dan antusias, seperti Fauzi Hasan, Erizal Ridwan, Alexander Isrin, Ismed, Hasjhonni, Adi Ikhtibar, Mukhsin, Tumpak AS, serta sejumlah tokoh muda seperti Nova Hendra, Marcos, Eryanto Melhisi dan lainnya,”tambah salah seorang jurnalist di Kota “Kuali” Sawahlunto, Jumat (19/7/2024) siang.
“Di akhir pertemuan itu, tersiar kabar bahwa mereka telah sepakat untuk membentuk sebuah koalisi besar dan menyamakan presepsi untuk perubahan Kota Sawahlunto,”tambahnya lagi.
Erizal Ridwan,S.E., membenarkan adanya pertemuan ketujuh parpol tersebut. “Iya, namun belum putus siapa yang bakal akan maju menghadapi mantan petahana,”kata mantan Wakil Walikota Sawahlunto periode 2008 – 2013 kepada Jurnalsumbar.Com, Jumat (19/7/2024) siang.
“Terbentuknya koalisi besar ini, tentunya akan menjadi sebuah kekuatan yang sepertinya akan sulit ditandingi. Bahkan, koalisi ini diprediksi bisa menjadi sebuah arus gelombang “ancaman” serius, bagi petahana,”tambah sumner lainnya.
Deri Asta yang dimintai keterangan hanya tersenyum. “Soal itukan urusan DPP, meski mereka membentuk koalisi, yang menentukan rekomnya DPP. Kita berkaca dengan kejadian Audi dan Mahyeldi, yang dipilih Vasko,”kata Deri Asta pada Jurnalsumbar.Com, Jumat (19/7/2024).
Malah putra terbaik Talawi itu mengkalaim sudah menerima rekom DPP dari lima parpol. Tiga diantaranya ada di koalisi yang terbentuk itu.
“Kesemua parpol saya sudah mendaftar insyaAlloh ada lima parpol mendukung kita dengan total kursi sebanyak 12 kursi di parlemen DPRD Sawahlunto termasuk ada tiga parpol yang ada di tujuh parpol itu,”ucapnya.
Gentarkah menghadapi koalasi tersebut? “Kita bukan bicara gentar atau tidak, yang namanya politik kita harus siap,”tegas Ketua DPD PAN Sawahlunto itu.
Lantas parpol apa saja selain PAN dan PKB? Sejauh ini Deri masih bungkam soal parpol itu. “InsyaAlloh ada lima parpol mendukung kita,”tambahnya yang masih tak menyebut nama pendampingnya.
Sinyalemen yang berkembang, jika memang ada tiga parpol 7 dikoalisi itu, maka dimugkinkan akan bergabung dengan Deri Asta, adalah Demokrat, NasDem dan PKS.
“Hanya itu dimungkin yang akan bergabung dengan Deri Asta jika memang ada tiga parpol yang memiliki masing-masing dua kursi di parlemen,”ujar salah seorang politisi parpol di Sawahlunto, Jumat (19/7/2024) sore di salahsatu warung di kota itu.js.001/*