Kirim Mosi Tidak Percaya, Golkar Sijunjung Desak Hendra Irwan Rahim Dinonaktifkan
JURNAL SUMBAR | Sijunjung – Ternyata
Kebijakan musyawarah daerah (Musda) ulang yang dilakukan DPD I Partai Golkar terhadap DPD II Partai Golkar Sijunjung nampaknya terus menuai kecaman. Bahkan opini publik kini mulai berbalik, dimana sejumlah pengurus DPD I Partai Golkar minta agar Ketua Umum DPP Partai Golkar Ir. Airlangga Hartarto menonaktifkan Ketua Umum DPD I Partai Golkar Sumbar.
Kini giliran DPD II Partai Golkar Sijunjung minta agar Ketua DPD I Partai Golkar Sumbar itu dinonaktifkan.
“Musda ulang merupakan keputusan kontroversi. Ini tidak mengacu kepada AD/ART partai, serta mekanisme organisasi. Bahkan tidak ada terjalin hubungan yang harmonis dengan pengurus ditingkat provinsi maupun kab/kota,” kata Sekretaris Partai Golkar Sijunjung, Hartani, ST kepada awak media, Selasa (17/4/2018).
Ironisnya lagi kata Hartani, Ketua DPD Golkar Sumbar, Hendra Irwan Rahim mengambil kebijakan sepihak, tidak demokratis dan terkesan arogan dan otoriter.
“Yang kami lihat tidak ada upaya untuk membesarkan partai dan bahkan ada upaya membuang kader-kader yang potensial. AD/ART dan Nawacita partai tidak dijalankan. Maka dari itu, kami pengurus DPD II Partai Golkar Sijunjung mengharapkan pergantian pimpinan DPD I Partai Golkar Sumbar demi kejayaan partai kedepannya,” kata Hartani sembari mengaku bahwa DPD Partai Golkar Sijunjung sudah melayang surat mosi tidak percaya pada Ketua DPD I Partai Golkar Sumbar, Hendra Irwan Rahim.
Surat tersebut ditandatanginya bersama Ketua Partai Golkar Sijunjung, Arrival Boy. “Surat mosi tak percaya tersebut segera kita kirim ke DPP,” sebut Hartani yang juga dibenarkan oleh Arrival Boy.
“Ya, surat mosi tak percaya terhadap saudara Hendra sudah kita buat dan dilampirkan bukti-bukti persoalan selama ini,” ucap Arrival Boy yang juga mantan aktivis 1998 itu.
“Untuk itu kami mendesak agar DPP segera menonaktifkan saudara Hendra Irwan Rahim dari jabatan sebagai ketua DPD I Partai Golkar Sumbar. Ini demi kejayaan Partai Golkar,” tambah Hartani. Saptarius