Diikuti Seribu Peserta, Tari Gemu Famire Kodim 0310/SSD Ikut Pecahkan Rekor MURI

JURNAL SUMBAR | Sijunjung – Seribuan peserta senam dari berbagai unsur, Tari Gemu Famire Kodim 0310/SSD pecahan rekor Muri. Pemecahan Rekor MURI itu digelar, Selasa (4/9/2018) di stadion M
Yamin Muaro Sijunjung.

Pelaksanaan pemecahan rekor Muri itu dilaksanakan dalam rangka HUT TNI Ke-73 Tahun 2018 yang diadakan secara serentak dari Sabang sampai Merauke yang diikuti sebanyak 300.000 orang serta diikuti oleh Personel TNI dan didukung Personel Polri dan Instansi lainnya yang berada ditiap-tiap daerah.

Khusus di stadion M.Yamin Muaro Sijunjung, Kodim 0310/SSD, peserta senam Tari Gemu Famire tersebut berhasil pecahkan Rekor MURI yang diikuti sebanyak 1.000 orang yang diawali dengan laporan dari Komandan Kodim 0310/SSD, Letkol Irvan Yusri, SP dan sambutan Bupati Sijunjung, Yuswir Arifin.

“Tari Gemu Famire ini dilaksanakan secara serentak pada hari Selasa (4/9/2018) ini yang akan disiarkan secara Video Conference dan disaksikan oleh Panglima TNI, Kapolri, Kepala Staf Angkatan dan Pejabat Utama TNI-Polri ditingkat pusat,” sebut Dandim 0310/SSD Letkol Inf Irvan Yusri,SP jelang kegiatan dimulai.

Peserta Senam Tari Gemu Famire itu terlihat begitu antusias mengikuti. Selain Bupati Yuswir Arifin, Wabup Arival Boy, Sekdakab Zefnihan, unsur Forkopimda, pimpinan OPD, TP PKK, Bbayangkari, Persit dan siswa juga tumpah dalam kegiatan tersebut.

Apa itu Gemu Famire? “Gemu Fa Mi Re”, ada juga yang menyebutnya “Maumere”, memiliki syair serta irama musik yang riang. Para pendengar seakan diajak untuk bergoyang.

Berkat musik yang enak didengar, lagu ini sering didendangkan di berbagai tempat. Mulai dari pelosok desa, pusat kota di Indonesia, hingga ke mancanegara. Banyak pula yang menyanyikan ulang ke berbagai versi seperti dijumpai berbagai akun media sosial.

Bahkan “Gemu Fa Mi Re” sudah menjadi fenomena tersendiri sejak 2012. Namun sayangnya, kepopuleran “Gemu Fa Mi Re” tidak diiringi dengan sorotan terhadap penciptanya, Nyong Franco. Namanya justru nyaris tak terdengar.

Sosok Nyong Franco yang merupakan penyanyi pria bernama asli Frans Cornelis Dian Bunda itu bermukim di Maumere, Nusa Tenggara Timur. Ia sempat menceritakan asal usul lagu “Gemu Fa Mi Re” yang ditulisnya pada tahun 2011 di kawasan hutan di pinggir kota Maumere. Kini lagu ini sudah populer bahkan hingga ke Sijunjung.

Malah para peserta minta kembali bergoyang mengikuti senam Gemu Tari Famire itu. Dandim 0310/SSD dengan semangat tinggi meneriakan yel..yel. “Sudah capek, lanjut lagi…lanjut,” kata Dandim yang dibalas teriakin yel..yel oleh peserta juga membuat para pejabat tersenyum. Saptarius

 

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.