JURNAL SUMBAR | Dharmasraya – Kebakaran hebat kembali terjadi di Kabupaten Dharmasraya, Propinsi Sumateta Barat. Amukan Sigalumbai itu menghaguskan tiga lokal milik SDN 13 Pulau Punjung.
Peristiwa kebakaran yang terjadi pada Selasa (10/8/2019) itu bertepatan saat murid SDN 13 Pulau Punjung tersebut pulang sekolah, sehingga tidak terjadi korban jiwa. Untuk diketahui, bahwa SDN 13 Pulau Punjung itu berada di Jorong Simpang Pogang, Nagari IV Koto, Pulau Punjung.
Menurut laporan kontributor Jurnal Sumbar, Eko di Dharmasraya, bahwa akibat peristiwa tersebut tiga ruangan sekolah ludes terbakar—termasuk rungan kepala sekolah juga dimamah sijago merah. Akibat kejadian tersebut pihak sekolah mengalami kerugian kisaran ratusan juta rupiah.
Menurut beberapa guru, saat peristiwa kebakaran melanda SDN 13 Pulau Punjung itu, mereka semua sudah pulang. “Kami semuanya tadi sudah pulang sekolah. Tidak berapa lama di rumah saya dapat panggilan telpon dari salah seorang warga yang berada di sekitar sekolah. Katanya rungan sekolah terbakar pak. Nah, mendapat kabar tersebut saya langsung ke sekolah,”ujar Warsidi pada kontributor Jurnalsumbar, Selasa (10/9/2019).
“Ternyata benar, rungan kepala sekolah dan ruangan majelis guru ikut terbakar. Dalam runagan guru ada barang sekolah, seperti ijazah serta raport siswa kemudian komputer serta latop milik guru yang ditinggal di rungan tersebut,”jelas Warsidi.
Tak hanya itu, kostum olahraga, alat-alat musik Drumband bersama kostum, yang baru dibeli kata Warsidi juga ikut terbakar. “Kalau kerugiaan saat di perkerikan sekitar ratusan juta rupiah termasuk tiga rungan tersebu,” ucap Warsidi dengan nada sedih.
Kapolres Dharmasraya AKBP Imran Amir, melalui Kapolsek Pulau Punjung Iptu Helmi,SH di tempat kejadian peristiwa (TKP), mengatakan, kebakaran yang terjadi di ke SD 13 Pulau Punjung, ada dua ruangan yang terbakar itu diantaranya ruang kepala sekolah dan ruang tata usaha (TU) atau ruangan majelis guru.
“Saat diketahui masyarakat, api sudah membesar dan kami juga melihat kepulan asap dari kejahuan saat sedang melakukan patroli di Pasar Pulau Punjung. Saat terjadinya kebakaran tidak ada murid dan guru dalam ruangan tersebut, karena murid dan majelis sudah pulang sekolah,”tambah kapolsek.
Hingga kini apa penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan pihak polisi.Namun dugaan sementara akibat konsleting arus pendek listrik.
“Saat ini Penyebab masih dalam penyelidikan dengan meminta keterangan pihak sekolah dan masyarakat sekitar. Nah, untuk itu pula kami mengimbau kepada masyarakat, apabila meninggalkan rumah, lihat posisi kompor apa sudah mati, kemudian cok listrik apa sudah di cabut. Kemudian kunci rumah. Ini semua untuk menjaga supaya tidak terjadi kebakaran serta kemalingan.Ayo kita secara bersama sama menjaga ke amanan di sekitar kita,” ucap Iptu Helmi.eko
editor; saptarius