JURNAL SUMBAR | Sijunjung – Wakil Bupati H. Arrival Boy membuka secara resmi kegiatan forum pemantapan wawasan kebangsaan bagi Walinagari, Bamus, Pengurus KAN, Bundo Kanduang, dan Generasi Muda se-Kabupaten Sijunjung di Gedung Pertemuan Pancasila Muaro pada Senin 21 Oktober 2019.
Kegiatan yang digelar Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Sumatra Barat kerjasama dengan Kantor Kesbangpol Kabupaten Sijunjung ini diikuti 150 peserta dan dihadiri Kepala Badan Kesbangpol Provinsi Sumbar, Nazwir, SH.M.Hum, Kepala Kantor Kesbangpol Kabupaten Sijunjung, Bobby Roespandi, AP.M.Si, Kepala OPD dan undangan lainnya.
Kepala Bidang Ideologi dan Wawasan Kebangsaan Badan Kesbangpol, Provinsi Sumbar, Adi Dharma, S.Sos dalam laporannya menyebutkan maksud dari kegiatan tersebut
“Kegiatan ini dimaksudkan untuk memberikan pembekalan kepada Wali Nagari, Bamus, Bundo Landuang, Tokoh Masyarakat, dan Generasi Muda di Kabupaten Sijunjung tentang pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa sebagai sendi kehidupan bermasyarakat dan bernegara untuk mencegah timbulnya disintegrasi bangsa,”ucapnya.
Kegiatan ini lanjut Adi Dharma juga bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan walinagari, Bamus, Bundo Kanduang, Tokoh Masyarakat, dan Generasi Muda di Kabupaten Sijunjung dalam rangka memperkokoh persatian dan kesaruan falam wadah negara kesatuan Republik Indonesia.
“Peserta pada kegiatan ini sebanyak 150 orang terdiri dari Wali Nagari, Bamus, Bundo Kanduang, Tokoh Masyarakat, dan Generasi Muda se Kabupaten Sijunjung, sementara narasumber pada kegiatan ini adalah Wakil Bupati Sijunjung, Kepala Badan Kesbangpol Provinsi Sumatera Barat dan Kepala Kantor Kesbangpol Kabupaten Sijunjung,”ujar Adi Dharma.
Wakil Bupati Sijunjung Arrival Boy dalam sambutannya menyebutkan, pada saat ini bansa Indonesia sedang menghadapi tahapan yang sangat penting dalam sejarahnya. Berbagai perubahan yang bersifat internal maupun eksternal tidak dapat dipungkiri akan berpengaruh kepada tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Perubahan lingkungan internal dan eksternal yang dihadapi suatu bangsa senantiasa memiliki dampak negatif. Globalisasi dan modernisasi telah membawa perubahan yang sangat siknifikan, disisi lain kita tidak bisa menolak perubahan tersebut, karena kita berada dalam lingkungan yang setiap saat dapat berubah karena perkembangan zaman,”ucap nya.
Salah satu dampak dari perubahan tersebut tambah Wabup Arrival Boy antara lain adalah semakin terpinggirkannya nilai-nilai Pancasila ditengah berbagai capaian kemajuan dan keberhasilan bangsa, sehingga mengakibatkan munculnya berbagai persoalan kebangsaan yang membawa ancaman teehadap pilar pilar kekuatan bangsa, Kebhinekaan bangsa ini menjadi demikian mudah terusik konflik dan kekerasan sosial dengan mudah terjadi akibat perbedaan kepentingan.
“Untuk itu diperlukan kesadaran kolektif segenap elemen bangsa untuk merevitalisasi dan mengaktualisasi nilai nilai Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika, dan NKRI dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara,”ujar Wabup Arrival Boy.
“Melalui kegiatan ini kami mengharapkan kepada kita semua kiranya dapat meningkatkan pemahaman tentang arti pentingnya persatuan dan kesatuan melalui proses budaya bangsa yang ditopang sikap mawas diri, tenggangrasa dan solidaritas serta rasa tangggung jawab yang tinggi terhadap kebersamaan dan kesetiakawanan dalam upaya memajukan kesejahteraan masyarakat bangsa dan Negara Republik Indonesia,” harap Wabup Arrival Boy.andri
editor; saptarius