JURNAL SUMBAR | Pesisir Selatan – Wahidah, seorang perempuan pedagang, yang saban hari berjualan gorengan di Pasar Sungai Tunu, kecamatan Ranah Pesisir, kabupaten Pesisir Selatan menolak menerima BLT Dana Desa.
Itu ia lakukan sebagai bentuk empati kepada keluarga yang lebih miskin.
“Saya tidak kaya, tapi masih bisa berusaha untuk memenuhi kebutuhan hidup dari berjualan kecil-kecilan,” ujarnya, kepada perangkat nagari Sungai Tunu yang didampingi oleh Tenaga Pendamping Desa, Ranah Pesisir Rio.
Menurut Wahidah, BLT itu hak orang miskin.
“Walau secara kasat mata saya mungkin miskin, tapi saya masih bisa berusaha, kalau saya terima, saya malu sama Allah” ujarnya polos.
Wahidah menjadi sosok ‘mutiara’ dengan luasnya oase kehidupan masa pandemi Covid-19.
“Saya ingin membuktikan nikmat Tuhan itu maha luas, maha kaya, semoga keadaan cepat pulih” ujarnya optimis. Rilis Salam Pessel Maju