Diduga Terabaikan, Kondisi Bangunan SMPN 5 Sijunjung Memprihatinkan

JURNAL SUMBAR | Sijunjung – Kondisi Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 5 Sijunjung, Sumatera Barat, dinilai sangat memprihatinkan.

Sekolah yang dipimpin Kepsek Khairuddin,S.Pd, mengasuh lebih dari 300 siswa itu berada ditepi jalan lintas sumatera (Jalinsum) Pasar Tanjung Gadang, Kecamatan Tanjung Gadang.

Kepala SMPN 5 Sijunjung, Khairuddin,S.Pd

Terungkap, bangunnya banyak yang tidak layak pakai. Selain atap sekolahnya banyak yang bocor, sejumlah kerangka bangunannya juga banyak melapuk.

“Bukan itu saja, halaman sekolah juga masih tanah sejak tahun sekolah itu berdiri 1977. Sehingga bila hari hujan, tanah pun menempel disepatu siswa. Apalagi juga tak ada drainase,”papar Kepala SMPN 5 Sijunjung itu kepada Jurnalsumbar.Com, Kamis (3/10/2024).

Sejak tahun 1977 halaman SMPN 5 Sijunjung itu masih tanah

“Selain banyak atap yang bocor sejumlah bangunannya pun banyak yang kritis dan tidak layak pakai. Sangat dibutuhkan adanya rehap,”keluhnya.

OTW 2

Tak hanya itu, ruang UKS juga dikeluhkan pihak SMPN 5 Sijunjung tersebut. Jika ada tindakan urusan medis, pelayanan dilaksanakan hanya diruang BK.

“Kami tak memiliki ruang UKS, jujur, kami terkesan kurang diperhatikan,”ucap Kepala SMPN 5 Sijunjung Itu.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sijunjung, Fuji Basuki pun tak menapiknya.

Fuji Basuki Kadis P dan K Sijunjung

“Baru tahun 2023 kita baru bisa bangun tiga ruang kelas dan rehap pagar depan. Sebab, sebelumnya lokasi sekolah tersebut ada komplik dengan salah satu masyarakat yang tinggal disekolah. Penyelesaiannya secara persuasif secara kekeluargaan baru bisa dibangun. Persuasifnya, kita bangun kantin, yang bersangkutan diperbolehkan berjualan dikantin yang dibangun pihak sekolah,”ucap Fuji.

Padahal kata Fuji, sekolah itu tanahnya sudah bersertifikat, namun diantara keluarga pemilik tanah ada yang tidak mengakui. “Itu yang terjadi waktu, setiap mau ada pekerjaan selalu dilarang,”tambah Fuji lagi.

“Kedepan tentu akan kita lengkapi sarana prasarananya secara bertahap, baik itu halaman maupun UKS, maupun yang lainnya,”imbuh Kadis P dan K Sijunjung itu.*

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.