Klaim Epyardi Asda tentang Kemajuan Pertanian Kabupaten Solok, Ini Faktanya

Catatan Deri Hasan

Dalam bedah visi misi calon kepala daerah yang digelar BEM KM Unand beberapa waktu yang lalu Epyardi Asda mengklaim bahwa pertanian Kabupaten Solok maju dan pihaknya memberikan bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan) kepada petani, serta membangun infrastruktur pertanian. Apakah pernyataan tersebut ada buktinya? Mari kita lihat datanya.

Berdasarkan data dari Dinas Pertanian Kabupaten Solok, Pemkab Solok di bawah kepemimpinan Epyardi membangun banyak jalan tani. Mari kita lihat pembangunan jalan tani di Kabupaten Solok tiga tahun sebelum Epyardi jadi bupati dan tiga tahun ketika Epyardi jadi Bupati. Pada 2018 dibangun 43 unit jalan tani, pada 2019 dibangun 63 unit, dan pada 2020 dibangun 10 unit. Dalam tiga tahun tersebut total 116 unit jalan tani yang dibangun. Sementara itu, dalam tiga Epyardi jadi bupati dibangun 264 unit jalan tani. Jumlah itu didapat dari pembangunan 45 unit jalan tani pada 2021, 153 unit pada 2022, dan 66 unit pada 2023. Sementara itu, pada 2024, hingga Oktober, sudah 77 unit jalan tani yang dibuat.

Selain itu, Pemkab Solok di bawah kepemimpinan Epyardi meningkatkan infrastruktur lahan untuk memperlancar mobilitas alat dan mesin pertanian dan sarana produksi lain serta untuk mengangkut hasil produksi pertanian dari lahan menuju tempat penyimpanan, tempat pengolahan, atau pasar. Selain pembangunan jalan tani yang angkanya sudah disebutkan tadi, dibangun irigasi air tanah, yaitu 2 unit pada 2021, 7 unit pada 2022, dan 4 unit pada 2024; rehabilitasi jaringan irigasi tersier, yaitu 18 unit pada 2021, 21 unit pada 2022, 35 unit pada 2023, dan 9 unit pada 2024; embung, yaitu 3 unit pada 2021 dan 1 unit pada 2022; dam parit 4 unit pada 2021; long storage 2 unit pada 2021; dan perlengkapan irigasi 2 unit pada 2024.

Kemudian, Pemkab Solok di bawah kepemimpinan Epyardi memberikan banyak alsintan kepada kelompok tani. Pada 2020 Pemkab Solok hanya memberikan mesin potong rumput dan traktor tangan kepada kelompok tani, jumlahnya masing-masing 25 unit dan 1 unit. Selama Epyardi jadi bupati, banyak bantuan alsintan kepada kelompok tani, yaitu mesin potong rumput, cultivator, traktor tangan, traktor tangan rotary, traktor kura-kura (hydrotiller), handsprayer, pompa air, mesin perontok padi (power thresher), mesin perajang ubi, mesin perajang tembakau. Pemkab Solok memberikan mesin potong rumput kepada kelompok tani sebanyak 80 unit pada 2022, 48 unit pada 2023, dan 51 unit pada 2024; cultivator sebanyak 3 unit pada 2021, 59 unit pada 2022, 87 unit pada 2023, dan 16 unit pada 2024; traktor tangan sebanyak 5 unit pada 2021, 20 unit pada 2022, 68 unit pada 2023, 20 unit pada 2024; traktor tangan rotary sebanyak 4 unit pada 2024; traktor kura-kura sebanyak 19 unit pada 2022,10 unit pada 2023, 4 unit pada 2024; handsprayer sebanyak 60 unit pada 2022, 52 unit pada 2023, 57 unit pada 2024; pompa air 3 unit pada 2022, 18 unit pada 2023, 225 unit pada 2024; mesin perontok padi sebanyak 4 unit pada 2023 dan 1 unit pada 2024; mesin perajang ubi 4 unit pada 2023; dan mesin perajang tembakau 2 unit pada 2024.

Pemkab Solok di bawah kepemimpinan Epyardi juga memfasilitasi kelompok tani mitra champion bawang merah. Di bawah kepemimpinan Epyardi, Pemkab Solok memfasilitasi 46 kelompok tani mitra champion bawang merah dengan luas lahan produksi 600 ha; memfasilitasi kelompok tani mitra champion cabai merah. Di bawah kepemimpinan Epyardi, Pemkab Solok memfasilitasi 9 kelompok tani mitra champion cabai merah dengan luas lahan produksi 60 ha.

Selain itu, Pemkab Solok di bawah kepemimpinan Epyardi membangun dua buah screen house sayuran dan buah dan 1 bangsal pascapanen bawang merah dan 1 bangsal pascapanen cabai merah. Pemkab Solok melakukan itu untuk menndukung pertanian pintar.

Terakhir, Pemkab Solok di bawah kepemimpinan Epyardi memberikan bantuan sarana untuk mengembangkan kopi arabika pada 2023 seluas 50 ha dan pada 2024 seluas 100 ha.

OTW 2

Pembangunan jalan tani, peningkatan infrastruktur pertanian, pemberian bantuan alsintan, pemberian benih, dan pemfasilitasan kelompok tani tersebut membuahkan hasil yang memuaskan, yaitu peningkatan produksi padi, bawang merah, dan kopi.

Peningkatan produksi padi. Pada 2020 produksi padi Kabupaten Solok sebanyak 155.665,88 ton. Pada 2021 produksinya naik menjadi 171.335 ton, kemudian naik menjadi 179.316 ton. Pada 2023 produksinya naik menjadi 182.203 ton. Pada 2024 Pemkab Solok memberikan bantuan benih padi kepada kelompok tani untuk 1.000 ha.

Peningkatan produksi bawang merah. Pada 2020 produksi bawang merah Kabupaten Solok sebanyak 138.916 ton. Pada 2021 produksinya naik menjadi 188.549,35 ton, lalu naik tipis menjadi 188.555,86 ton pada 2022. Pada 2023 produksinya naik drastis, yaitu 216.148,11 ton. Pada 2023 produksi bawang merah Kabupaten Solok terbesar nomor dua secara nasional.

Peningkatan produksi kopi. Produksi kopi di Kabupaten Solok meningkat drastis di bawah kepemimpinan Epyardi dibandingkan sebelum ia jadi bupati. Pada 2020 produksinya 2.421,35 ton. Pada 2021, tahun pertama Epyardi jadi bupati, produksinya 4.398,25 ton, lalu naik tipis pada 2022 menjadi 4.492,12 ton. Pada 2023 produksinya naik drastis menjadi 7.561,55 ton.

Peningkatan produksi pertanian di Kabupaten Solok berdampak baik terhadap peningkatan produk domestik regional bruto (PDRB) Kabupaten Solok sektor pertanian. PDRB Kabupaten Solok sektor pertanian atas dasar harga konstans naik dari tahun ke tahun sejak 2020. Pada 2020 angkanya Rp3.595,06 miliar. Pada 2021, tahun pertama Epyardi jadi bupati, angkanya naik menjadi Rp3.704,54 miliar, lalu naik lagi pada 2022 menjadi Rp3.829,23 miliar, dan naik lagi pada 2023 jadi Rp3.934,39 miliar.

Kesimpulannya, klaim Epyardi dalam bedah visi misi kepala daerah di Unand tersebut benar adanya. Epyardi bukan sekadar omon-omon. Ternyata ia berbicara berdasarkan data dan bukti.

Penulis adalah pemerhati pertanian.

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.