Lafran Pane, Pendiri HMI Itu Resmi Jadi Pahlawan Nasional
JURNAL SUMBAR | Padang – Prof. Drs. H. Lafran Pane, pendiri Himpunan Mahasiswa Indonesia (HMI) resmi menjadi Pahlwan Nasional. Hal ini ditetapkan Presiden Joko Widodo melalui Keppres Nomor 115/TK/2017 tentang Penganugrerahan Gelar Pahlawan Nasional.
Pengangkatan Lafran Panen sebagai Pahlawan Nasional juga disampaikan oleh puteranya, Iqbal Pane, dimana pada Senin pagi tanggal 6 November 2017 pukul 08.15 Wib dia mendapat telpon dari Ibu Rina dari Kementerian Sosial RI, bahwa Keppres pengukuhan ayahandanya Prof. Lafran Pane sebagai Pahlawan Nasional sudah ditandatangani Presiden Jokowi.
“Acara sementara adalah, pada tanggal 9 November 2017 pukul 10.00 Wib diadakan penyampaian gelar di Istana,” sebut Iqbal Pane seperti informasi yang disampaikan aktivis HMI Sumbar, Ramdalel kepada Jurnal Sumbar, Selasa pagi (7/11) via pesan WhatsApp.
“Ini adalah buah dari penantian yang sangat lama bagi keluarga besar HMI,” sebut Ramdalel. “Ini merupakan pengakuan negara atas apa yang telah diperbuat oleh seorang Lafran Pane kepada bangsa ini, yaitu melalui pikiran-pikirannya yang relevan dan berpandangan jauh yang telah meciptakan masyarakat berbangsa dan bernegara,” tambahnya.
“Bukan hanya itu saja, seorang Lafran Pane juga ikut mempelopori hingga terciptanya kemerdekaan bangsa ini,” tegas Ramdalel.
Sebagaimana diketahui, Lafran Pane dikenal sebagai salah satu pendiri Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) pada tanggal 5 Februari 1947.Perihal perannya dalam HMI, Kongres XI HMI tahun 1974 di Bogor menetapkan Lafran Pane sebagai pemrakarsanya berdirinya HMI dan disebut sebagai pendiri HMI.
Selain dirinya, ada beberapa nama lain yang disebut sebagai pendiri HMI, antara lain: Kartono Zarkasy (Ambarawa), Dahlan Husein (Palembang), Siti Zainah (Palembang), Maisaroh Hilal (cucu pendiri Muhammadiyah KH.Ahmad Dahlan, Singapura), Soewali (Jember).
Selanjutnya, Yusdi Gozali (Semarang, juga pendiri PII), M. Anwar (Malang), Hasan Basri (Surakarta), Marwan (Bengkulu), Tayeb Razak (Jakarta), Toha Mashudi (Malang), Bidron Hadi (Kauman-Yogyakarta), Sulkarnaen (Bengkulu), dan Mansyur. Lafran Pane sendiri menolak untuk dikatakan sebagai satu-satunya pendiri HMI. Enye