Nginap di Gudang, Lifter Sumbar “Sandra Diana Sari” Persembahkan Medali Perak
JURNAL SUMBAR | Pekanbaru – Masih ingat dengan Sandra Diana Sari, lifter atau atlet angkat berat Sumbar Juara Asia, yang pernah bikin heboh dengan aksi kumpul recehan-nya? Walau nginapnya hanya di gudang dan tidur di lantai semen tanpa alas, lifter yunior puteri kelas 52 kg binaan Family Barbel Club itu masih bisa mempersembahkan medali Perak pada Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Angkat Besi dan Angkat Berat 2017 di Pekanbaru, Riau.
Miris memang. Tapi itulah kenyataannya. Lifter Sandra Diana Sari bersama 16 atlet lainnya harus nginap di gudang milik Telkomsel di Pekanbaru. Hal ini terjadi karena keterbatasan biaya yang dimiliki Family Barbel Club tempatnya bernaung. Sementara bantuan dari PABBSI Sumbar dan KONI Sumbar yang diharap bisa memberi fasilitas yang layak hanya mimpi belaka.
“Kita terpaksa nginap di gudang karena keterbatasan biaya,” sebut Suluhmi Hareva, Pelatih Family Barbel Club kepada Jurnal Sumbar, Jumat malam (30/11/2017) via ponselnya. “Bantuan dari PABBSI dan KONI Sumbar tidak ada,” tambahnya. “Untuk biaya berangkat, kami iyuran bersama Ketua Club, Bapak Syahrial Aziz,” tambahnya lagi.
Dikatakan Suluhmi, selama Kejurnas yang dimulai 23 dan berakhir 30 November itu, mereka mendapat bantuan makan siang berupa 20 nasi bungkus dan tambahan gizi berupa 30 butir telur rebus dari pegawai Telkomsel Pekanbaru. “Alhamdulillah, bantuan ini sangat membantu meringankan biaya kami di sini,” ujarnya. “Dan, anak-anak (para lifter-red) tetap semangat meraih prestasi,” tambahnya.
“Walau melum maksimal, tapi anak-anak telah mempersembahkan prestasi gemilang di kondisi serba terbatas ini,” ujar Suluhmi sembari menjelaskan, Lifter Sandra Diana Sari berhasil mempersembahkan medali Perak pada angkat berat yunior kelas 52 kg. “Total angkatan Sandra 452,5 kg, kalah 2,5 kg dari Lilis Suryani peraih medali Emas dari Kalimantan Barat, dengan total angkatan 455 kg,” terang Suluhmi.
“Sandra meraih medali Emas pada angkatan Squad dengan angkatan 187,5 kg, dan Lilis Suryani meraih medali Perak dengan angkatan 182,5 kg,” jelas Suluhmi lagi. “Pada angkatan Bench Pres, Dead Lift dan Total Angkatan, Sandra kalah tipis dari Lilis Suryani, dan Sandra harus ikhlas dengan medali Perak,” tambahnya. “Tapi, walau mendali Perak, dengan kondisi dan fasilitas yang menggenaskan, mendali Perak itu lebih dari Emas rasanya,” tegasnya.
Lebih lanjut dijelaskannya, lifter Family Barbel Club yang lain juga unjuk gigi di kejurnas tersebut. Fauzia Amatin yang turun di kelas 47 kg angkat berat yunior puteri meraih 1 Emas dua Perak. Tento Perdana, yunior putera kelas 74 kg meraih 2 Perak dan 2 Perunggu. Ivan Garcia, yunior putera kelas 105 kg meraih 1 Emas dan 1 Perak. Rivaldo, yunior putera kelas 66 kg meraih 3 Perunggu. Rivaldi, yunior putera kelas 53 kg meraih 2 Perunggu. Linda Kristina, senior puteri kelas 63 kg meraih 1 Perunggu. Diki Wanda Putera, yunior putera kelas 83 kg meraih 2 Perunggu.
“Di Angkat Besi, lifter Wiranto yang turun di yunior putera kelas 105 kg meraih 1 medali Perunggu,” jelas Suluhmi.
Suluhmi bersama anak-anak asuhannya di Family Barbel Club akab balik ke Padang, Sumatera Barat Jumat besok (1/12-2017). “Ini kami baru mencari angkutan yang murah,” sebutnya. “Karena persediaan dana kita sudah sangat terbatas,” tambahnya sembari berharap ada perhatian dari PABBSI dan KONI Sumbar dalam mengikuti kejuaraan berikutnya. “Jangan biarkan lagi kami nginap di gudang seperti ini,” harapnya. Enye