JURNAL SUMBAR | Padang – Wakil Gubernur Sumatera Barat, Nasrul Abit mengusulkan kepada Menteri Keuangan untuk mengadakan ansuransi kepada masyarakat yang terkena dampak bencana, khususnya masyarakat yang berpenghasilan rendah.
Hal ini disampaikan Wakil Gubernur Sumatera Barat, Nasrul Abit, saat membuka acara Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) Seminar on Disaster Risk Financing in The Asia Pasific Region di Kota Padang 4-6 Desember 2017, Selasa (05/12).
“Sumatera Barat yang terbagi menjadi 12 Kabupaten dan 7 Kota, dan dari 7 Kota tersebut ada 3 diantaranya yang memiliki indeks resiko bencana yang tinggi, diantaranya Padang, Padang Pariaman, dan Kepulauan Mentawai” jelas Nasrul
Untuk itu dalam menyikapi bencana yang terjadi di masyarakat, diperlukan peningkatkan kapasitas dan kerangka kebijakan domestik, untuk memperkuat ketahanan fisikal dalam mengatasi resiko finnasial yang diakibatkan oleh bencana yang terjadi.
Dalam kesempatan itu Nasrul Abit juga menyampaikan, kondisi Sumatera Barat yang terkena bencana, “Seperti Kebakaran yang terjadi di Bukittinggi, sudah 2 kali masyarakat demo, namun pemerintah belum bisa apa-apa, karena tidak ada dana yang bisa di berikan,” ungkap Nasrul
Nasrul Abit lebih lanjut mangatakan, anggaran dana untuk tanggap darurat dari Badan Penangulangan Badan Daerah (BPBD) dinilai sangat bagus dan respon cepat, namun, saat Pasca bencana tidak ada yang bisa bergerak untuk mendanakan, dan hal ini sudah saya usulkan juga ke Kemendagri dan belum ada tanggapan.
Lebih lanjut Nasrul juga meminta agar seluruh Kab/Kota mempersipakan resiko bencana, dengan cara menyiapakan shelter-shelter, tempat pengungsian, pemuda siaga bencana, masyarakat siaga bencana dan dari segi Kewaspadaan harus ditingkatkan.
Sumatera Barat sangat mendukung dengan adanya Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) Seminar on Disaster Risk Financing in The Asia Pasific Region, sehingg bisa berdiskusi tentang perkembangan terkini atas kebijakan pembiayaan resiko dan ansuransi bencana di dalam negeri, untuk melihat berbagai kebijakan dan peraturan-peraturan yang ada saat ini dalam rangka pengurangan resiko bencana.
Dalam acara seminar ini, juga diikuti oleh Prof. Suahasil Nazara, Kepala Badan Kebijakan Fiskal, Kementrian Keuangan, Kepala Kanwil Pembendaharaan Sumbar Ade Rohmat, Undangan Dari Ekonomi APEC dan Negara-Negara Anggota ASEAN, Perwakilan Mitra Multilateral (Worl Bank, ADB, dan OECD), Perwakilan dari Kementrian/Lembaga Indonesia, Perwakilan Instansi Pemerintahan di Indonesia.
“Dan Saya berharap, seminar ini akan menghasilkan inovasi yang mendorong pemerintah untuk menciptakan kebijakan pengelolaan, kerangka dan model pembiayaan dan ansuransi resiko bencana yang terintegrasi terutama daerah rawan bencana,” seru Nasrul Abit. Rilis Humas Sumbar/Dby