JURNAL SUMBAR | Sjunjung – Soal penyaluran bantuan beasiswa Program Indonesia Pintar (PIP) untuk siswa SMU di Kabupaten Sijunjung, Propinsi Sumatera Barat, kian heboh. Selain anak pejabat, beasiswa untuk siswa kurang mampu juga diberikan kepada siswa yang sudah tamat
Hebohnya soal bantuan beasiswa PIP itu mencuat lantaran banyak siswa yang seharusnya menerima tapi tidak diberi. Makanya, sejumlah masyarakat angkat bicara dan protes.
“Masa iya, ada orang sudah tamat SMU juga masuk dalam daftar penerima. Selain itu, juga ada anak pejabat yang menerimanya,” kata Dodi, salah seorang tokoh masyarakat Sijunjung kepada Jurnal Sumbar, Minggu (13/1/2018).
Anggota DPRD Sijunjung periode 2009-2014, Asri Antipen Dt Pdk Rajo juga mengakui dapat informasi yang sama dari salah seorang guru SMU di Kabupaten Sijunjung.
“Saya juga sempat kaget, kok penerima bantuan beasiswa PIP ada dari kalangan anak pejabat, bahkan pejabat berpengaruh di Kabupaten Sijunjung,” kata politisi Partai Amanat Nasional itu.
“Seharusnya penerima beasiswa itu diperuntukan untuk orang tidak mampu dan orang miskin. Ini kok penerima anak orang beken dan mampu. Ini jelas sudah tidak tepat sasaran,” kata mantan legislator Sijunjung itu lantang.
Ironisnya lagi, kata AA Dt Pdk Rajo, diduga juga penerima beasiswa PIP itu ada dari kalangan exs siswa yang sudah tamat dari SMU. “Siapa yang bertanggungjawab dengan dana PIP bantuan APBN itu,” tanya Dt Pdk Rajo kepada Jurnal Sumbar, Sabtu (13/1/2018).
Kenapa bisa bantuan beasiswa PIP tidak tepat sasaran? Informasi yang berhasil dihimpun Jurnal Sumbar, kabarnya data siswa penerima bantuan PIP itu hanya comot tanpa diseleksi. Disinyalir ada dari pihak keluarga anggota dewan yang mengambil data ke tiap sekolah. Bahkan dikabarkan juga ada SMU yang hanya kebagian jatah 11 siswa.
“Ya, saya juga dapat informasi ada di antara SMU yang menerima PIP hanya 11 siswa, sementara yang layak menerima PIP cukup banyak di SMU itu,” tambah Dt Pdk Rajo.
Direktur RSUD Dr Yasril juga sempat kaget anaknya menerima bantuan PIP. “Anak saya dan saya juga sempat kaget uang apa ini,” katanya pada Jurnal Sumbar, Sabtu (13/1-2018) di RSUD Sijunjung.
Terkait soal itu, Kepala Dinas Pendidikan Sijunjung, Ramler, SH kepada Jurnal Sumbar, Jumat (12/1/2018) melalui telepon selularnya justeru mengaku tidak tahu. “Yang tahu saya PIP untuk siswa SD dan SMP,” jawabnya singkat.
Tapi, Wakil Bupati Sijunjung, Arrival Boy yang dihubungi Jurnal Sumbar, Jumat (12/1/2018) juga mengakui menerima informasi tersebut.
“Saya memang dengar soal informasi bantuan dana PIP tersebut diduga tidak tepat sasaran,” kata Arrival Boy.
“Jika informasi itu benar, itu jelas sudah salah. Masa iya ada anak pejabat dapat bantuan PIP,” kata Ketua DPD Partai Golkar Sijunjung itu heran.
Anggota DPRD Sijunjung, Sarikal juga tak menapik soal rumor tersebut. “Memang benar ada anggota dewan (DPR RI) meminta data ke tiap sekolah, sayangnya pihak sekolah asal kirim. Mana pula ada yang tahu anak pejabat maupun anak kadis atau anak bupati,” kata Sarikal juga akui tak capai sasaran bantuan PIP kepada Jurnal Sumbar.
Seperti diketahui, baru-baru ini seorang anggota DPR RI bagi-bagi beasiswa PIP untuk siswa SMU di Sijunjung, Sawahlunto dan Dharmasraya. Beasiswa Program Indonesia Pintar (PIP) itu adalah program pemerintah pusat dan dibiayai dengan APBN. Saptarius