Wabup Arrival Boy Serahkan Bantuan Korban Pohon Tumbang di Muaro Sijunjung
JURNAL SUMBAR | Siijunjung – Sebuah Rumah di Jorong Pulau Berambai Nagari Muaro, Kecamatan Sijunjung, pada Minggu malam sekitar jam 20.00 WIB, ( 11 /3//2018) ketimpa pohon. Tak ayal, akibat pohon tumbang itu menghancurkan sebagian atap rumah.
Beruntung pada saat kejadian tidak ada korban jiwa. Pemilik rumah, Joharman yang tinggal berdua dengan anak nya pada saat kejadian tersebut sedang keluar untuk mencari makanan.
Sekitar pukul, 21.00 WIB, saat pulang kerumah, didapati lampu rumah semua nya mati, setelah di periksa ternyata sebuah pohon yang tumbang telah menimpa rumahnya.
“Beruntung pada saat pohon tumbang, sekring lampu langsung membalik,” terang Johar yang juga pegawai pada Kantor Kemenag Kabupaten Sijunjung itu. “Kalau sekringnya tidak membalik, bisa saja terjadi kebakaran karena konsleting listrik,” kisahnya kepada Andri Kampai dari Jurnal Sumbar. Com, Senin (12/3/2018).
Wakil Bupati Sijunjung Arrival Boy yang mendapat laporan langsung datang kelokasi, didampingi Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Ahmattullah, Kepala BPBD Kabupaten Sijunjung, Hardiwan, Ketua BAZNAS Haji Yusri, serta Kemenag Kabupaten Sijunjung, pada Senin (12/3/) tersebut.
Wakil Bupati Arrival Boy pada saat peninjauan tersebut, mengharapkan kepada OPD terkait untuk mencari cara bagai mana bisa membantu untuk pembangunan dan perbaikan rumah ini kembali.
Wabup juga mengucapkan rasa prihatin kepada keluarga korban, karena “mujur tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak” tidak bisa kita menentukan kapan akan datang nya musibah ini, diharapkan kepada pemilik rumah untuk sabar.
Bantuan yang diserahkan itu antara lain seperti, Perlengkapan dapur, famili kid satu paket, perelngkapan makan, beras, makanan siap saji dua paket, tikar, terpal, kornet, dan peralatan untuk memasak.
Serta pada kesempatan itu, Ketua Baznas Kabupaten Sijunjung, Haji Yusri serta Kemenag Kabupaten Sijunjung juga ikut menyerahkan bantuan berupa uang yang di terima pemilik rumah. Andri Kampai
