JURNAL SUMBAR | Sijunjung – Mujur sepanjang masa, malang sekejab mata. Setidaknya itu yang terjadi menimpa nasib bocah kecil bernama Baim, 3 tahun, warga Jorong Pincuran Tujuh, Nagari Tanjung Keling, Kecamatan Kamangbaru, Kabupaten Sijunjung, Propinsi Sumatera Barat.
Bocah malang itu sejak Jumat (20/4/2018) terseret derasnya arus sungai Tanjung Keling. Meski Kapolsek Kamangbaru, AKP Lazuardi, SH dan anggota BPBD serta melibatkan ratusan warga menyisir sungai, namun hingga Minggu (22/4/2018) ini jasad korban belum juga ditemukan.
“Sejak Jumat hingga Sabtu (20-21/4/2018) dilakukan pencarian, namun hingga kini jasad korban belum ditemukan,” kata Kapolsek Kamangbaru AKP Lazuardi kepada awak media Minggu (2/4/2018) melalui WhatsAppnya.
Diceritakan kapolsek, kronologis kejadian berawal pada Jumat (20/4/2018) sekitar pukul 17.10 WIB. Saat itu korban bersama teman temannya sebanyak lima orang main mobil mobilan di pinggir sungai.
Tak menyangka, mobilan korban jatuh ke sungai dan korban langsung melompat dan mengambil mainan tersebut. Diduga karena korban tidak pandai berenang, akhirnya korban hanyut terbawa arus sungai yang deras karena cuaca hujan.
Pada saat itu kawan kawan korban langsung melaporkan kejadian tersebut kepada warga dan langsung melakukan pencarian. Dikarenakan arus deras dan sudah gelap, pencarian tidak membuahkan hasil.
“Nah, keesokan harinya, (Sabtu,21/4/2018-red) pencarian dilanjutkan bersama pihak BPBD dan ratusan masyarakat bersama jajaran Polsek Kamangbaru. Namun hingga larut malam korban tak juga ditemukan. Berbagai upaya telah dilakukan dalam pencarian korban termasuk menyelam sungai dan menyisir sungai,” kata Kapolsek Lazuardi.
Selain Kapolsek Kamangbaru, Kanit Bimas, Babinkamtibmas Nagari Tanjung Kaliang, Bripka Sepriandi dan anggota Polsej lainnya, sebanyak 10 anggota BPBD Sijunjung, Walinagari, Kepala Jorong Pincuran Tujuah dan ratusan warga terus melakukan pencarian. Namun hingga Minggu (22/4/2018) pagi, jasad korban bocah malang itu tak juga ditemukan.
“Meski kami telah melajukan pencarian dengan cara menyisir sungai, menyelam tradisional dan dibantu satu unit perahu karet dari BPBD Sijunjung.
Namun sampai saat ini, korban masih belum ditemukan dan pencarian masih tetap dilanjutkan. Pagi (Minggu,22/4/2018-red) ini pencarian akan dilanjutkan,” tambah mantan Kasat Reskrim Polres Dharmasraya itu. Saptarius