JURNALSUMBAR | Pesisir Selatan – Dilanda hujan lebat, pemukiman warga di Kecamatan Ranah Ampek Hulu Tapan, Kabupaten Pesisir Selatan terendam banjir. Tidak berbeda pada Minggu 27 Mei 2018 petang, aktivitas warga menjadi terganggu akibat rendaman air yang mengepung kawasan tersebut.
“Kasihan kami masyarakat Nagari Binjai Tapan, saat bersiap mau berbuka puasa, banjir rob datang melanda Nagari kami untuk kesekian kalinya,” sebut Almirizon, Sekretaris Nagari Binjai.
Informasi yang diterima wartawan, banjir ini hampir merendam semua rumah warga di daerah tersebut. Bahkan, sejumlah sarana umum, seperti kantor camat, sekolah hingga mesjid dan musala ikut terendam.
“Saat ini kami dari sejak mulai waktu berbuka tadi, masih menunggu air surut. Kalau tidak surut, bagaimana dengan kondisi basah-basah shalat,” sebutnya.
Banjir mulai menaiki daratan daerah ini sekitar pukul 18.30 WIB, tepatnya saat waktu berbuka masuk. Ketinggian air rata-rata mencapai 60 cm dan melanda dua nagari yang ada di kecamatan ini, yakni Nagari Binjai Tapan dan Nagari dan Nagari Kampung Tengah Tapan.
“Persoalannya, aliran sungai Batang Tapan tidak kunjung dinormalisasi. Untuk banjir, sudah menjadi teman dekat masyarakat. Sudah lama kami berjuang untuk mendapat perhatian pemerintah kabupaten dan provinsi, tapi hasilnya tak ada,” terangnya.
Sebelumnya, kondisi yang sama juga terjadi di daerah ini, sedikitnya ratusan rumah warga di Kecamatan Ranah Ampek Hulu (Ranhul) Tapan, Kabupaten Pesisir Selatan terendam banjir akibat luapan air batang sungai setempat, Senin 23 April 2018 malam. Ketinggian air merendam rumah warga mencapai 60 hingga 80 sentimeter.
“Banjir terjadi di kampung Pasar Baru Nagari Binjai Tapan sampai ke Nagari Kampung Tengah Tapan dan menggenangi kantor camat Ranah Ampek Hulu Tapan,” sebut Almirizon.
Terpisahan Camat Ranah Ampek Hulu Tapan Alamsyah ketika di konfirmasi membenarkan bahwa Banjir Terjadi Dikampung Pasar Baru Nagari Binjai Tapan sampai kenagari Kampung Tengah Tapan.
“Benar di dua lokasi itu terjadi banjir, kami dari pemerintah akan mendata kerugian warga akibatkan bencana alam ini,” terangnya. (Rega Desfinal)