Rintihan Dua Kader Golkar Sumbar di Tahanan, “Kemana Hati Nurani Anggota Dewan Kami”

JURNAL SUMBAR | Sijunjung – Hartani dan Aliman Hamid adalah kader Golkar Sumbar yang sejak 10 Mei 2018 lalu jadi tahanan Polresta Padang. Keduanya diduga korban politik. Mereka ditahan atas dugaan pengrusakan kantor DPD Sumbar.

Meski mereka kini mulai sakit-sakitan, namun terkesan tak ada yang peduli pada mereka. Bahkan anggota DPRD Sijunjung dari Fraksi Golkar pun tak ada yang membesuk mereka.

“Tengok-tengok juga lah kami pak dewan, buk dewan. Apa tidak kasihan pada kami,” ujar Hartani dan Aliman Hamid pada awak media, Kamis (17/5/2018) merintih di balik jeruji besi tahanan Polresta Padang terkait dugaan kasus pengrusakan yang disangkakan.

“Kami minta anggota dewan kami berkunjung. Kemana sih hati nurani anggota dewan kami,” tanya kedua kader itu dibalik terali jeruji besinya pada awak media melalui telepon selularnya

“Seharusnya anggora dewan dari fraksi Golkar juga ikut peduli dengan kader yang tertahan. Janganlah sibuk reses dan kunker saja. Padahal mereka ikut bersama sama hadir di acara musda ulang itu,” ujar sebuah sumber penting pada awak media, Kamis (17/5/2018).

Ketidakhadiran anggota dewan dari Fraksi Golkar ke tahanan Polresta Padang menimbulkan kesedihan dan kekecewaan dari kedua kadernya yang sedang di tahan itu.

“Sebagai wakil rakyat yang duduk di lembaga dewan Sijunjung tentu sangat tahu persoalan yang terjadi. Karena mereka hadir pada saat Musda itu berlangsung. Ketidakhadiran anggota dewan itu terlihat lebih untuk menyelamatkan diri pribadi mereka saja mengingat sebentar lagi mereka akan mengikuti proses pencalegan di Partai Golkar,” tambah sumber penting itu.

“Kami hanya sedih dan kecewa saja, selaku teman dan sama sama kader Golkar, tentunya kami berharap mereka datang untuk berkunjung dan bukan mintak macam-macam ke mereka. Lebih karena kami satu tim dalam perjuangan ini,” ujarnya lagi.

“Kalau begini sikap anggota dewan ini, rasanya sangat gampang mengambil kesimpulan bahwa menjadi anggota dewan itu ternyata hanya untuk menyelamatkan diri sendiri saja, yang bisa aman dan selamat dalam pencalonan besok terpilih lagi lalu bisa gembira keliling naik pesawat, pindah-pindah hotel dan sebagainya,” kecamnya.

OTW 2

“Ini adalah perjuangan untuk menegakkan sebuah kebenaran dalam organisasi kami. Kita berharap kawan-kawan anggota dewan fraksi Golkar juga peduli. Mereka menerima saja kok menanggung beban ini. Tapi kepedulian dewan itu juga dibutuhkan,” kata Ketua DPD II Partai Golkar Sijunjung, Arrival Boy pada awak media Kamis (17/5/2018).

“Apalagi persoalan pelaporan ini dianggap tak pantas, mengingat banyak kejanggalan dalam organisasi. Tidak ada rapat pleno untuk buat laporan yang mengatasnamakan Partai Golkar,” tambah Arrival Boy yang juga Wabup Sijunjung itu.

Hingga kini kedua kader Golkar Sumbar itu masih mendekam dibalik jeruji besi tahanan Polresta Padang. Bahkan keduanya terlihat mulai sakit-sakitan.

“Tolonglah pak, sampai kapan kami di sel, kok tak ada kejelasan. Kami berharap DPP Partai Golkar peduli terhadap kami. Jangan kami dijadikan korban politik, kami berharap DPP turun tangan untuk segera membebaskan kami,” ujar Hartani dan Aliman Hamid kader Golkar Sujunjung.

Akibat tahanan politik tersebut, menyebabkan dua kader Golkar Sumbar yang dipenjarakan berpuasa di kantor polisi (Polresta Padang). Padahal persoalan kisruh internal partai terjadi beberapa hari lalu ternyata tidak membuat partai Golkar Sumbar mencari cara untuk berdamai.

“Tetapi lebih memilih melaporkan kadernya ke penjara untuk mencari penyelesaian. Nah, sikap arogan yang dilakukan ini sangat merugikan partai kader dan keluarga sendiri,” ujar sumber penting di DPD II Golkar Sijunjung.

“Kita berharap ada kemurahan hati dari pihak Golkar Propinsi untuk mencabut pengaduan ini. Persoalannya kan masalah internal golkar, semestinya pimpinan semua lini harus arif dan bijaksana melihatnya,” ucap Arrival Boy Ketua DPD II Partai Golkar Sijunjung.

“Saya yakin ini bulan ramadhan, akan menjadi bukti hati kita akan di bukakan oleh Allah untuk saling memaafkan tak ada yang tidak bisa di selesaikan dan di maafkan. Tuhan saja pemaaaf.. mestinya kita mencontoh itu,” harap Arrival Boy berharap kader yang ditahan dan keluarga tabah dalam menghadapi ujian tersebut.

“Yah… kita malu dengan sikap seperti itu, semestinya kita yang harus lindungi kader kita dan tidak menjerumuskan kader kita,” tambah Arrival Boy. ius

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.