JURNAL SUMBAR | Padang – Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit melakukan rapat evaluasi penyelenggaraan kegiatan Ramadhan dan Idul Fitri 1439 H tahun 2018 Masehi di Sumatera Barat dengan 26 instansi terkait.
Wagub Nasrul Abit dalam kesempatan itu menyampaikan, rapat evaluasi ini dilakukan guna melihat perkembangan kondisi Sumatera Barat dan hal-hal yang menonjol menjadi perhatian bersama oleh instansi terkait guna memberikan kenyaman setiap pengunjung dan aktifitas masyarakat selama bulam Ramadhan dan Idul Fitri tahun ini.
Hal ini tentu akan membuka pandangan kita apa-apa yang mesti kita benahi baik dalam bidang transportasi, pariwisata, keamanan dan solusi apa yang mesti kita lakukan dalam mengurai masalah kemacetan dan kekurangan pelayanan yang ada, ujar Nasrul Abit, seusai rapat di Kantor Gubernur, Senin (25/6/2018).
Wagub Nasrul Abit lebih jauh menjelaskan, selama Ramadhan dan Idul Fitri 1439 H, Sumatera Barat mendapat kunjungan 1,6 juta jiwa yang datang baik melalui transpotasi pesawat di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) juga melalui transpotasi darat, baik pribadi maupun angkutan umum.
Jumlah kenderaan bertambah, sehingga terjadi perlambatan perjalanan di beberapa jalur jalan, Padang – Painan, Padang-Pariaman, Pariaman – Padang Panjang, Pandang Panjang – Bukittinggi, Padang – Solok.
Ini tentu persoalan panjang jalan yang tidak bertambah, karena itu kita telah perintahkan dinas PU Prasjal dan Balai Jalan untuk kembali memproses beberapa ruas jalan yang telah dibuka dan masih terkendala pembangunan sebagai jalan alternatif.
Namun secara umum situasi aman dan kondusif, kodisi perjalanan telah lebih baik dari tahun sebelumnya, sesuai dari laporan Dirlantas polda Sumbar. Dan dari 88 posko pelayanan terpadu yang dikelola pihak Polri, Perhubungan, Kesehatan, juga telah memberikan layanan maksimal selama sebelum dan sesudah hari raya Idul Fitri, pemprov Sumbar memberikan apreasiasi dan ucapan terima kasih atas peningkatan layanan tahun ini, ujar Nasrul Abit.
Wagub juga menambahkan, dalam rapat juga terungkap akan ada permbangunan oleh pihak Kementerian Perhubungan dalam hal ini Pelindo untuk mengembangkan pelabuhan Muara Padang, kapal-kapal ukuran marina sebagai transportasi wisata ataupun transportasi antar pulau di pesisir Sumatera Barat.
Tadi juga telah ada investor yang akan membangun galangan kapal. Dimana jika ada kapal kita naik doc untuk perawatan dan perbaikan untuk ukuran kapal 500 JT sudah ada disini, tidak perlu lagi mesti ke Jakarta.
Untuk kita akan siapkan segala sesuatu yang dibutuhkan untuk pembangunan pelabuhan Muara Padang, koordinasi dengan pemko Padang dan sebagainya, ujarnya.
Sedangkan, untuk harga komoditas pokok dari laporan yang diterima tidak ada kenaikan yang berarti. Harga tetap stabil, selain itu menjelang lebaran juga ada operasi pasar yang dilakukan instansi pemerintah maupun BUMN yang menjual komoditas pokok dibawah harga pasar sehingga lonjakan harga dapat teraratasi.
“Harga di menjelang lebaran dan saat lebaran tetap stabil,” katanya.
Ditambahkan Wagub tidak hanya persoalan itu, namun juga pariwisata perlunya perbaikan dari kabupaten/kota. Apalagi masih ada laporan premanisme yang terjadi di objek wisata. Maka, Pemprov Sumbar akan berkoordinasi dengan kepala daerah untuk membahas persoalan ini.
“Kita akan duduk bersama kepala daerah untuk berkoordinas agar tempat wisata yang ada didarah benar-benar memberikan kenyamanan kepada pengunjung dan prilaku premanisme dapat diberantas. Untuk itu, kita akan terjunkan Pol PP di Provinsi untuk ikut membantu pengamana dilokasi wisata,” katanya.
Tidak hanya itu, perbaikan insfrastruktur penunjang dilokasi wisata yang ada didaerah untuk ditingkatkan, sehingga masyarakat yang berlibur yang datang dari perantauan betul-betul merasakan kenyamanan saat berwisata di kampung halamannya.
“Insfrastruktur ini betuk-betul diperhatikan. Terutama, di objek wisata ada WC dan Mushalla,” ulasnya. rilis/zrd