Kunker ke Dharmasraya, Menkop dan UKM Wujudkan Percepatan Pembangunan

JURNAL SUMBAR | Dharmasraya – Menteri Koperasi dan UKM RI, Puspayoga beserta jajaran melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Dharmasraya, Propinsi Sumatera Barat selama dua hari.

Kunker Menkop dan UKM RI tersebut dilaksanakan pada Senin-Selasa (11-12/3/2019). Kehadiran Menkop dan UKM RI bersama jajarannya itu untuk mewujudkan percepatan pembangunan daerah di berbagai sektor.

Bak gayuang pun bersambut, Pemerintah Kabupaten Dharmasraya dibawah kepemimpinan Bupati Sutan Riska Tuanku Kerajaan dan Wakil Bupati H. Amrizal Dt Rajo Medan pun saling bersinergi dengan pemerintah pusat.

Bahkam dalam Kunker Menteri Koperasi dan UKM RI tersebut pun menggelar bertemuan dengan Pemkab setempat pada Selasa (13/3/201) di Auditorium Pemkab Dharmasraya.

“Salah satu kunci keberhasilan pembangunan di Dharmasraya adalah dengan menjalin kerjasama dan koordinasi secara intens dengan pemerintah pusat. Terbukti, selama tiga tahun terakhir pemerintah daerah telah menggaet Rp1,4 triliun dana pusat untuk memenuhi kebutuhan pembangunan, terutama sekali di bidang infrastruktur. Alhasil, banyak perubahan dan kemajuan yang terjadi dan itu telah dirasakan oleh masyarakat,” papar Menkop UKM ketika itu.

Upaya Pemkab Dharmasraya dibawa kepemimpinan Sutan Riska pun patut di apresiasi atas meningkatnya perekonomian masyarakat. Bahkan untuk pembangunan ekonomi masyarakat, Pemkab Dharmasraya juga mendapat sokongan dari pemerintah pusat.

Ternyata kedatangan Menkop dan UKM RI tersebut tentu bukan sekedar kunjungan kerja saja. “Tapi, karena ada sejumlah agenda penting dan strategis yang dibawa pak menteri beserta jajaran dalam kunjungannya, dan yang tentunya akan membawa dampak bagi kemajuan Koperasi dan UKM yang ada di Dharmasraya,” ucap Bupati Dharmasraya, Sutan Riska Tuanku Kerajaan, saat memberikan kata sambutan ketika itu.

“Karena kita berpikir, tidak mungkin ekonomi berkembang kalau sarana jalan dan jembatan tidak tersedia. Dengan pembangunan infrastruktur yang sudah merata, maka tentu kita siap untuk mengembangkan sektor yang lainnya,” papar bupati.

Saat ini, kata bupati, di Kabupaten Dharmasraya terdapat 204 koperasi, 9.644 pelaku UKM dan 30 pelaku IKM. Dari 9.644 pelaku UKM yang ada tersebut, 6.534 diantaranya adalah pelaku usaha mikro yang sebagian besar masih membutuhkan bantuan modal atau berbagai macam pelatihan.

“Maka dari itu, kami juga berupaya untuk membangun sinergi dengan pemerintah pusat, untuk pengembangan sektor koperasi dan UKM di Dharmasraya agar lebih baik lagi demi mewujudkan kemandirian ekonomi masyarakat. Alhamdulillah, kita sangat berterimakasih kepada pak Menteri beserta jajaran yang sudah bersedia datang ke Dharmasraya untuk memberikan pembinaan kepada para pelaku UKM dan Koperasi. Pembinaan ini kita harapkan mampu meningkatkan kompetensi pelaku usaha koperasi dan UMKM di Dharmasraya,” tukas bupati.

Bupati juga berharap, dari kunjungan Menteri ini, akan banyak mengalir program-program strategis pemerintah pusat di bidang koperasi dan UKM untuk Dharmasraya.

Sementara itu, Menteri Puspayoga dalam kesempatan yang sama mengaku sangat mengapresiasi kepemimpinan Bupati Sutan Riska dan Wakil Bupati H. Amrizal Dt Rajo Medan, yang selama tiga tahun terakhir telah membawa banyak kemajuan bagi daerah.

“Tiga tahun memimpin mampu menggaet Rp1,4 triliun dana pusat ke daerah, bukanlah prestasi yang mudah. Ini capaian yang luar biasa bagi seorang kepala daerah,” kata Menteri.

Menurut Puspayoga, hal ini tentu juga tidak terlepas dari kekompakan dan keseriusan yang berhasil ditunjukkan pemerintah daerah bersama masyarakat dalam membangun daerah, sehingga pemerintah pusat percaya untuk menggelontorkan program-program strategisnya di Dharmasraya.
Puspayoga juga mengapresiasi upaya Pemerintah Kabupaten Dharmasraya untuk mewujudkan Dharmasraya yang mandiri lewat sektor Koperasi dan UKM. Puspayoga meyakini, hal itu dapat diwujudkan.

“Mewujudkan Dharmasraya mandiri melalui koperasi dan UKM bukanlah mimpi. Ini dapat diwujudkan, dengan catatan kita semua serius dan profesional dalam mengurus sektor ini. Apalagi jumlah koperasi dan UKM di Dharmasraya cukup banyak,” ungkap Menteri.

Pemerintah pun, imbuh Puspayoga, juga memberikan perhatian yang luar biasa bagi pengembangan dan kemajuan koperasi dan UKM. Beberapa upaya yang dilakukan pemerintah diantaranya adalah menurunkan suku bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR), sebagai fasilitas permodalan bagi UKM. Dari yang dulunya 22 persen, sekarang hanya 7 persen pertahun. Sehingga UKM tidak perlu khawatir untuk memimjam modal ke Bank.

“Dan untuk pinjaman di bawah 25 juta, itu bisa diberikan tanpa jaminan. Jadi bank jangan meminta jaminan, karena sudah ada pemerintah yang menjamin,” ujar Puspayoga mengingatkan.

Kemudian, sambung Puspayoga, upaya lainnya yang dilakukan pemerintah adalah dengan menurunkan pajak koperasi dari 1 persen menjadi 0,5 persen. Belum lagi berbagai pembinaan yang dilakukan untuk peningkatan kapasitas pelaku usaha koperasi dan UKM.

“Perhatian pemerintah terhadap koperasi dan UKM luar biasa. Ini dilakukan untuk percepatan pemerataan kesejahteraan masyarakat,” tandas Puspayoga.

Adapun, pada kesempatan kunjungan kerja ini, Menteri Puspayoga menyerahkan sejumlah program strategis Kementerian Koperasi dan UKM untuk Dharmasraya. Yakni, penyerahan Nomor Induk Koperasi untuk dua koperasi, penyerahan Sertifikat Hak Cipta untuk motif batik Kiambang Batauik dan Sulaman Kapalo Samek dan Melati. Serta pelaksanaan pelatihan bagi para pelaku UKM dan Koperasi yang ada di Dharmasraya untuk meningkatkan kapasitas mereka dalam mengelola dan meningkatkan daya saing usahanya. Pelatihan yang digelar yakni Pelatihan Kewirausahaan, pelatihan vocational bidang design kemasan dan packaging dan pelatihan perkoperasian. Kegiatan pelatihan ini secara resmi dibuka langsung oleh Menkop dan UKM, Puspayoga, di Auditorium Dharmasraya. (eko)

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.