JURNALSUMBAR | Pesisir Selatan – Bupati Pesisir Selatan, Provinsi Sumatera Barat, Hendrajoni menginstruksikan para walinagari agar mengalokasikan anggaran nagari untuk membangun jamban (WC) bagi rumah tangga yang belum mempunyai jamban.
“Seluruh walinagari segera lakukan pendataan rumah tangga yang belum memiliki jamban, kemudian alokasikan anggaran untuk membangun jamban tersebut,” kata Bupati Hendrajoni, saat memberikan sambutannya pada pelatihan kewirausahaan sanitasi bagi walinagari dan staf Puskesmas di Hannah Hotel, Selasa (10/9/2019).
Dikatakan, Pesisir Selatan bertekad menjadikan kabupaten bebas dari buang air besar sembarangan (Stop BABS) pada tahun 2020 mendatang.
“Seluruh rumah tangga di Pessel pada tahun 2020 harus sudah memiliki akses jamban,” kata bupati.
Untuk itu, perlu gerakan pembangunan jamban keluarga secara masif di masing-masing nagari yang ada di daerah ini.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan, dr. Satria Wibawa menyampaikan, peserta pelatihan berjumlah 60 orang yang terdiri dari 40 orang wali nagari dan 20 orang pemegang program kesehatan lingkungan di Puskesmas.
Lebih lanjut dikatakan, berdasarkan data aplikasi online Smart STBM yang dilaporkan oleh Sanitarian Puskesmas ke Kementerian Kesehatan RI capaian Kabupaten Pesisir Selatan, 85,50 % dengan rincian 49 nagari sudah 100% Stop buang air besar sembarangan, 88 nagari sudah mempunyai akses jamban, 75-99 %, 39 nagari sudah mempunyai akses jamban 50-74 % dan 6 nagari akses jamban di bawah 50 %.
Tujuan acara ini untuk menciptakan seluruh nagari bisa stop buang air besar sembarangan, dengan membuat jamban murah dan memenuhi standar kesehatan serta terjangkau masyarakat.
“Hanya dengan uang Rp 600 ribu jamban keluarga bisa dibangun,” tambahnya. (Rega Desfinal)