“Aktivitas di gedung-gedung tersebut sudah dikosongkan lantaran sewaktu waktu bisa roboh karena kondisi tanah yang labil dan kerusakan cukup parah. Akibat gempa seorang pegawai kami meninggal dunia tertimpa reruntuhan gedung”
JURNAL SUMBAR | Ambon – Tim Tanggap Darurat Bencana Kemenag meninjau dan mendata sejumlah infratruktur keagamaan terdampak gempa dan longsor di Provinsi Maluku. Gempa berkekuatan 6,5 magnitudo yang melanda Kota Ambon, Kabupaten Maluku Tengah dan Kabupaten Seram Bagian Barat itu terjadi pada 26 September 2019 lalu.
Tim yang dipimpin Kepala Biro Umum Setjen Kemenag RI Syafrizal tiba di Kota Ambon pada Kamis (3/10/2019) pagi. Mereka lansung meninjau Kantor Wilayah (Kanwil) Kemenag Provinsi Maluku di Kota Ambon.
Kanwil Kemenag Maluku yang terletak di Jalan Sultan Hasanudin Kota Ambon ini tampak mengalami kerusakan cukup parah. Sejumlah bagian dinding bangunan retak dan platform atap banyak yang roboh.
“Tidak ada korban jiwa dari ASN dan pegawai Kemenag Maluku saat terjadinya gempa,” ujar Kakanwil Kemenag Maluku Fesal Musaad saat menyambut Tim Tanggap Dararut Bencana Kemenag.
Usai mendata sejumlah bangunan yang rusak, Syafrizal bersama rombangan melanjutkan peninjauan ke kampus IAIN Ambon di Jalan Dr.H.Tarmizi Taher, Kebun Cengkeh, Kota Ambon. Gedung Rektorat, auditorium, dan gedung perpustakaan IAIN Ambon rusak parah terdampak gempa dan tanah lonsor.
“Aktivitas di gedung-gedung tersebut sudah dikosongkan lantaran sewaktu waktu bisa roboh karena kondisi tanah yang labil dan kerusakan cukup parah. Akibat gempa seorang pegawai kami meninggal dunia tertimpa reruntuhan gedung,” kata Rektor IAIN Ambon Hasbullah Toisuta.
Syafrizal menyampaikan, kunjungan Tim Tanggap Darurat Kemenag ke Provinsi Maluku untuk memastikan keluarga besar Kemenag yang terdampak bencana gempa dan tanah lonsor.
“Insya Allah, kami nanti akan menberikan bantuan tali asih yang berasal dari ASN Kemenag se Indonesia. Dana yang sebelumnya terkumpul untuk korban bencana NTB dan Palu mencapai Rp32 miliar dan yang sudah disalurkan sekitarRp30 miliar,” kata Syafrizal.
“Ada sisa anggaran yang sudah kami laporkan kepada Sekjen Kemenag karena Pak Menteri lagi di luar negeri dan anggaran inilah yang akan kami salurkan kepada saudara kita ASN yang tertimpa musibah di sini,” lanjutnya.
Syafrizal menambahkan tim Tanggap Darurat Kemenag RI juga akan memastikan kondisi fisik bangunan yang terdampak. Nantinya, Kemenag akan mengusulkan revitalisasi melalui Bappenas, melalui skema bantuan Islamic Development Bank (IDB) dan APBN.
IAIN Ambon yang saat ini tengah bertransformasi menuju Universitas Islam Negeri rencananya akan membangun kampusnya di atas lahan baru seluas 61 hektare. Syafrizal berharap lokasi tersebut aman dari bencana seperti tanah lonsor dan lainnya. Untuk itu, dia berharap ada penelitian, analisa dan kajian mendalam terhadap struktur tanah dan bangunan.
Selain IAIN Ambon, Tim Tanggap Darurat Bencana Kemenag juga meninjau infrastruktur MAN I Kota Ambon, Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Ambon, Gereja Bethel Indonesia (GBI), MAN 1 Tulehu, Madrasah Ibtidaiyah, Gereja Damai Protestan Maluku, Mesjid An Nur, Dusun Tanjung Air Panas dan Pesantren Al Anshor.
Menurut rencana pada Jumat pagi, Sekjen Kemenag M Nur Kholis Setiawan akan tiba di Ambon untuk menyerahkan bantuan tali asih kepada keluarga besar ASN Kemenag Maluku serta bantuan infrastruktur fasilitas keagamaan dan pendidikan yang terdampak gempa dan tanah longsor.rilis Kemenag RI
editor;saptarius