“Ya, mutasi itu merupakan suatu kebutuhan dan tak perlu ditakuti,Saat ini dalam proses. Mutasi yang akan dilakukan merupakan bagian penataan kelembagaan dalam penyebaran pencapaian RPJM”
JURNAL SUMBAR | Sijunjung – Sejak sepekan ini, isu mutasi jilid IV dilingkungan Pemkab Sijunjung, Sumatera Barat kian menderu. Angin “beliuang” mutasi itu kian menderu bagaikan anak panah lepas dari busurnya.
Tak ayal sejumlah pejabat pun mulai “hangat-hangat dingin dibuat isu mutasi ala “Kabinet” Bupati Yuswir Arifin itu. Bahkan diantara pejabat eselon II, III dan pejabat eselon IV dilingkungan Pemkab Sijunjung itu pun mulai tak nyaman dibuatnya isu mutasi itu.
“Saya dimutasikan kemana ya,”ujar salah seorang Kabag dilingkungan Setdakab Sijunjung itu mulai kelimpungan kepada awak media, Senin (7/10/2019).
Rumor yang berkembang, selain melanda beberapa Kabag, Camat dan Sekretaris OPD, mutasi juga akan menerpa pimpinan OPD.
Konon, jabatan Kadis PUPR Sijunjung juga bakal berganti. Informasinya, pengganti Ir Budi Syafarman dimungkinkan akan dijabat orang yang bukan teknis. Tersiar, nama Riky Mainaldi Neri juga masuk dalam bursa kandidat pengganti Kadis PUPR itu.
Jika Riky menggantikan Budi, Lalu kemana Budi? Kabarnya Budi Syafarman akan ditempatkan diposisi Asisten II menggantikan Jhon Kanedi dan Jhon Kanedi sendiri akan menduduki Asisten III menggantikan Edwin Suprayogi dan Edwin sendiri dikabarkan kembali ke “kandang alias manikam jajak” sebagai Kadis Kesehatan.
Nah, jika Edwin menempati posisi Ezwandra sebagai Kadis Kesehatan, maka Ezwandra dimungkinkan akan menempati posisi Kepala Badan (Kaban) Penanggulangan Bencana Daerah (PBD). Sedangkan Hardiwan dinilai belum memenuhi syarat untuk menduduki posisi karena di aturannya Kaban umur 56 tahun sedangkan Hardiwan dikabarkan sudah masuk 57 tahun. Benarkah..?
Kabar lain, Jabatan Asisten 1 akan diisi Jhon Kanedi dan Jhon Kanedi dinilai tepat sebagai orang pamong. Sedangkan Yenuarita yang kini menjabat Atsisten 1 dikabarkan akan kembali ke Dukcapil menggantikan Feri Ansori dan Feri Ansori yang sudah malang melintang di lingkungan Setdakab Sijunjung itu diproyeksikan sebagai Sekretaris DPRD Sijunjung yang saat ini dijabat Plt Sekwan Firdaus.
Namun jalan Feri untuk menuju ke Gedung Rakyat itu tak semulus jalan tol. Pasalnya, ia harus dapat rekomendasi dari Kemendagri dulu sesuai aturan Permendagri No 76/2015.
Tak hanya Feri, nama Efigon (Kadis Satpol PP) dan Welfiardi (Inspektorat) juga dikabar punya minat untuk masuk ke Gedung Rakyata sebagai sekwan. Benarkah?
Pengganti Edwin Suprayogi dikabarkan bakal diemban Hasmizon yang saat ini menjabat sebagai staf ahli. Hasmizon dinilai tepat, selain menguasai disiplin ilmu Hasmizon juga pernah menjabat sebagai Kepala DPKAD.
Sejumlah jabatan Kabag dan Kabid juga bakal berganti, begitu juga sejumlah jabatan sekretaris dan sejumlah camat juga ada yang kosong lantaran ada yang purnabakti.
Terkait mutasi tersebut Bupati Sijunjung, Yuswir Arifin pun tak menapiknya. Bahkan menurut dia, saat ini dalam proses.
“Ya, mutasi itu merupakan suatu kebutuhan dan tak perlu ditakuti,”ucap Bupati Yuswir Arifin dalam wawancara eksklusif dengan awak media, pada belum lama ini.
Apalagi kata Yuswir, banyak pejabat yang sudah memasuki masa purnabakti. Yang tentunya jabatan ditinggalkan pejabat yang purnabakti itu–mau tak mau harus diisi.
“Soal siapanya tunggu saja nanti. Mutasi bisa kapan saja dilaksanakan dan untuk eselon II tentu harus seizin BKN,”ucap Yuswir memberi isyarat sambil tersenyum.
Namun rumor yang beredar, diantara pejabat itu ada yang dapat promosi jabatan dan ada juga yang bergeser dari jabatan. Bahkan ada juga yang turun dari posisi jabatan yang diembannya. Terkait hal itu, bupati Yuswir Arifin hanya tersenyum.
Tak hanya bupati, Sekdakab Sijunjung, Zefnihan, SSTP,MSi pun tak menapik rencana isu mutasi itu.
“Saat ini dalam proses. Mutasi yang akan dilakukan merupakan bagian penataan kelembagaan dalam penyebaran pencapaian RPJM. Mengingat Pemerintahan sekarang efekyifnya hanya kisaran setahun setengah (18 bulan) lagi,”kata Zefnihan yang bakal segera meraih gelat DOKTOR itu pada awak media, Senin (7/10/2019) via telepon selularnya yang saat itu mengaku sedang makan siang bersama dengan Bupati Yuswir Arfin.saptarius