JURNAL SUMBAR | Dharmasraya – Kurang lebih baru sebulan lalu Kabupaten Dharmasraya mendapat kunjungan dari Kabupaten Solok Selatan dan Pesisir Selatan, yang melakukan studi komparatif terkait pelaksanaan program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) atau replanting di Dharmasraya .
Pada Kamis (14/11/2019), Kabupaten Dharmasraya kembali mendapat kunjungan serupa, yang kali ini datang dari Kabupaten Sijunjung dan tim PSR dari Provinsi Sumatera Barat.
Kedatangan rombongan disambut langsung oleh Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Dharmasraya, Darisman, Kabid Perkebunan, Martin Effendi dan segenap tim pendamping program PSR Kabupaten Dharmasraya, di Aula Lantai I Kantor Bupati Dharmasraya. Serta turut pula hadir pada kesempatan itu pihak kejaksaan dan perwakilan kelompok tani dan KUD penerima program PSR.
Darisman pada kesempatan itu menyampaikan terimakasih atas kunjungan Dinas Pertanian Kabupaten Sijunjung dan Tim PSR Provinsi Sumatera Barat beserta rombongan, untuk melakukan studi banding program PSR di Dharmasraya.
“Kunjungan studi komparatif ini tentu bukan berarti pelaksanaan program PSR di Dharmasraya adalah yang paling bagus. Karena sebenarnya kami juga masih belajar dan belum sempurna. Namun, sebagai daerah yang sudah lebih dulu mulai melaksanakan program ini, tentu ada hal-hal yang dapat dijadikan referensi nantinya untuk pelaksanaan program PSR di daerah bapak ibu. Ambil lah yang bagus-bagusnya, yang tidak bagus jangan diambil,” ujar Darisman.
Darisman memaparkan, tahun ini Dharmasraya mendapat target peremajaan sawit seluas 3000 hektar. Dan saat ini, telah ada 4 kelompok penerima yang sudah tuntas melakukan peremajaan 100 persen, dengan luas 341 hektar. Sementara sisanya ada yang masih dalam proses penyiapan administrasi dan negosiasi dengan pihak kontraktor/rekanan.
Pelaksanaan rogram PSR di Dharmasraya, sebut Darisman, didasarkan pada asas kebersamaan dan kekeluargaan. Pihaknya selalu berupaya membangun komunikasi yang baik dan intens dengan pihak pemohon.
“Sehingga tidak ada jarak antara kami dengan pihak pemohon. Meskipun kami akui, dalam pelaksanaannya terkadang juga masih menjumpai sejumlah persoalan. Namun sebisa mungkin itu kami kesampingkan, karena perlu dipahami bahwasanya kita dan pihak pemohon berada dalam satu barisan untuk mensukseskan program PSR. Kita sama-sama punya harapan agar program ini benar-benar sukses dan membawa dampak bagi peningkatan perekonomian masyarakat kedepan,” tukas Darisman.
Selain itu, tukuk Darisman lagi, dalam pelaksanaan program PSR, pihaknya selalu meminta pendampingan dari pihak kejaksaan. “Karena kami ingin program ini betul-betul berjalan sesuai aturan, agar tidak menimbulkan masalah hukum di kemudian hari,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Perkebunan Kabupaten Sijunjung, pada kesempatan itu mengaku puas mendengar pemaparan jajaran Dinas Pertanian Kabupaten Dharmasraya seputar pelaksanaan program PSR di Dharmasraya.
“Karena, tidak hanya soal teknis, pak Kadis juga memaparkan sejumlah persoalan yang dihadapi dan cara-cara strategis yang telah dilakukan Dharmasraya dalam pelaksanaan program PSR. Pemaparan pak kadis tadi tentu dapat menjadi bahan acuan bagi kami dalam melaksanakan program PSR di Sijunjung,” tandasnya.
Setelah pertemuan dan diskusi di ruangan, jajaran Dinas Pertanian Kabupaten Dharmasraya bersama tim PSR Dharmasraya juga mengajak rombongan untuk melihat langsung pelaksanaan program PSR di lapangan, dengan mengunjungi sejumlah kelompok tani penerima program PSR.humas
editor;saptarius