SMP DEK Sudah Berbasis Digital Sejak Empat Tahun Lalu

JURNAL SUMBAR | Padang – Tak banyak sekolah berbasis digital di Sumatera Barat, padahal basis tersebut sangat diperlukan untuk hari ini dan masa datang.

“Teknologi yang banyak dipakai orang saat Pandemi Covid-19 sekarang, sebenarnya kami sudah merintis penggunaannya sejak empat tahun silam,” kata Kepala SMP DEK – Padang, Prawira Salim, di ruang kerjanya, kemarin.

Ketika itu, katanya bercerita, sembari mengakui, sejumlah orang tua murid mengabaikan. Di antara sejumlah alasannya, penggunaan tersebut belum terlalu penting, sebab akses internet dan sarana pendukung lainnya masih minim di Padang.

Tanpa memaksakan penggunaannya, namun secara berlahan, teknologi tersebut terus dipakai secara bertahap. Guru sudah mempersiapkan bahan ajar melalui teknologi.

Pengembangan bahan ajar diolah sedemikian rupa dan sangat praktis. Metode yang dipakai pun lebih variatif. Di sisi lain, peserta didik justru menerima materi dengan imajinasi tinggi sehingga merangsang mereka lebih kreatif pula.

“Kami sudah pernah lakukan pembelajaran tidak bertatap muka secara langsung sebelum orang mengenal istilah belajar dari rumah,” katanya.

Di antara keunggulan program teknologi yang dikembangkan di SMP DEK, proses PBM bisa berlangsung lebih cepat dari cara konvensional. Ketika Pandemi Covid-19 melanda, pengayaan materi tetap bisa dilakukan melalui teknologi yang dimiliki. Proses belajar dari rumah tidak menyulitkan para pelajar dan guru.

“Selama puasa dan PSBB, selain memberikan penguatan materi, juga lebih banyak memberikan latihan dalam bentuk merangsang kreativitas peserta didik dan guru,” papar Prawira Salim.
Prawira Salim yang akrab disapa Wira menyebutkan, sekolah yang dikelola Yayasan Pendidikan Dedikasi Edukasi Kualiva (DEK) memiliki TK, SD, SMP, SMA dan SMK.

Sekolah ini merupakan sekolah umum, sama halnya dengan sekolah swasta lain. Tidak sekolah untuk agama tertentu atau tidak untuk masyarakat tertentu.

Fasilitas teknologi dan kenyamaan yang dimiliki sekaligus menjawab, sekolah ini bukanlah sekolah berbiaya mahal, ada sejumlah sekolah umum yang biayanya di atas SMP DEK, namun fasilitas mereka seadanya.

Malahan, katanya, secara spesifik sekolah ini memfasilitasi mata pelajaran pendidikan agama disesuaikan dengan agama yang dianut siswa.

“Siswa di sekolah ini berasal dari latar belakang adat, budaya dan agama berbeda. Khusus untuk pelajaran agama, disesuaikan dengan agama masing-masing,” katanya. (Edo)

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.