Lahirkan Generasi Emas, Prof Syahrial: FMS dan TID Untuk Gaya Hidup Aktif dan Sehat

JURNAL SUMBAR | Pesisir Selatan — Gaya hidup aktif dan sehat akan ditentukan dari apa yang diperoleh anak di tahun-tahun sebelumnya, sehingga untuk menjadikan itu sebagai sebuah kebiasaan maka dibutuhkan program yang terukur dan jangka panjang.

Ketua Tim Talent Identification in Development (TID) Indonesia, Prof Syahrial Bakhtiar mengungkapkan bahwa keterampilan gerak untuk anak bisa berpartisipasi pada berbagai aktivitas olahraga, maka sejak awal anak-anak harus dibekali dengan keterampilan gerak dasar sebagai modal bagi anak untuk aktif dalam berolahraga, maka sejak awal anak-anak harus dibekali dengan keterampilan gerak dasar sebagai modal bagi anak untuk aktif dalam berolahraga, hal ini juga dikenal dengan ABC dari gerak yang akan membantu anak untuk mempelajari berbagai teknik olahraga di kemudian hari.

Di beberapa negara maju dengan harapan hidup yang tinggi, aktivitas fisik atau budaya olahraga menjadi penentu dalam membangun budaya hidup sehat. Gaya hidup sehat (active-lifestyle) sudah menjadi kebutuhan di tengah-tengah kehidupan masyarakatnya.

Berbekal pengalaman penelitian dan kerja sama di beberapa negara salah satunya Belanda, menjadikan Prof. Dr. Syahrial Bakhtiar, M.Pd., memfokuskan perhatiannya pada pengembangan sumber daya manusia (SDM) melalui Pembelajaran Gerak Dasar (Fundamental Motor Skill) dan Program Identifikasi Bakat Olahraga (Talent Identification Development in Sport).
Salah satu bentuk nyata pelaksanaan program pengembangan SDM adalah dengan memberikan Pelatihan dan Workshop Identifikasi Bakat Olahraga dan Pembelajaran Gerak Dasar di Kabupaten Pesisir Selatan, Sabtu (4/7).

Acara dengan tema “Pelatihan Identifikasi dan Pengembangan Bakat Olahraga bagi Guru PAUD, TK dan SD Kabupaten Pesisir Selatan” yang dibuka langsung oleh Bupati Pesisir Selatan, AKBP H. Hendrajoni,SH., MH menghadirkan sekitar 80-an guru SD dan TK/PAUD di Aula Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.

“Melalui program ini, guru-guru PAUD diharapkan memiliki kesadaran yang tinggi dalam mengembangkan keterampilan gerak dasar anak sebagai penentu dalam perkembangan fisik dan kognitif anak di masa mendatang,” katanya.

Di hadapan para peserta, Prof. Dr. Syahrial Bakhtiar, M.Pd., menjelaskan bahwa penguasaan keterampilan gerak dasar anak akan menentukan pencapaian prestasi atau kemampuan kognitif di sekolah. Ketika anak usia 1 tahun mulai aktif dan mencoba untuk menaiki kursi, maka di saat yang bersamaan anak tersebut sedang berpikir keras dan mencari solusi terhadap apa yang sedang dia lakukan.

“Proses berpikir anak dalam situasi ini sudah memasuki tahapan problem solving dalam hierarki klasifikasi Taksonomi Bloom. “Perkembangan otak anak usia 3 tahun sudah mencapai sekitar 70%,” jelas Syahrial, yang sehari-harinya Guru Besar Fakultas Ilmu Keolahragaan UNP itu.

Dari hasil pelatihan, para guru TK dan SD se Kabupaten Pessel itu dapat memahami konsep identifikasi dan pengembangan bakatolahraga serta mempelajari instrumen tes identifikasi dan pengembangan bakat olahraga. (Agusmardi)

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.