Gempa Tektonik Doublet M 6,9 dan M 6,8 Guncang Bengkulu

JURNAL SUMBAR | Bengkulu – Gempa bumi tektonik doublet bermagnitudo M 6,9 dan M 6,8 mengguncang wilayah Bengkulu pada pukul 05.23 WIB dan pukul 05.29 WIB, Rabu (19/8/2020).

Berdasarkan hasil analisis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika ( BMKG), gempa bumi ini terjadi dua kali dengan magnitudo yang berbeda.

1. Gempa bumi pertama M 6,9
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono ST Dipl Seis MSc menyebutkan, gempa bumi pertama memiliki parameter awal dengan magnitudo M 6,9 yang kemudian di-update menjadi M 6,6.

Episenter gempa bumi pertama ini terletak pada koordinat 4.44 LS dan 100.97 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 160 kilometer arah Barat Daya Bengkulu, Provinsi Bengkulu pada kedalaman 24 kilometer.

2. Gempa bumi kedua M 6,8
Sementara itu, tidak jauh berbeda dengan gempabumi pertama. Gempa bumi yang kedua ini juga memiliki parameter awal magnitudo di atas enam, tepatnya bermagnitudo awal M 6,8 yang kemudian di-updatemenjadi Mw 6,7.

Dijelaskan oleh Rahmat, dari analisis BMKG menunjukkan episenter gempabumi kedua ini terletak pada koordinat 3.98 LS dan 101.22 BT.
Lokasi tepatnya berada di laut pada jarak 117 kilometer arah Barat Daya Bengkulu, Provinsi Bengkulu, pada kedalaman 86 kilometer.

Rahmat berkata, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, ini merupakan jenis gempa dangkal akibat aktivitas Subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia.

“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa kedua gempabumi tersebut memiliki mekanisme pergerakan naik atau thrust fault,” kata dia.

Kendati lokasi kedua gempa  berada di laut, tetapi hasil pemodelan BMKG tidak menunjukkan adanya potensi tsunami.

Namun, dampak getaran akibat guncangan gempa yang terjadi itu dirasakan dengan skala intensitas yang bervariasi di beberapa daerah.
Guncangan gempa ini dirasakan di Kota Bengkulu, Bengkulu Utara, Mukomuko, Seluma, Kepahiang dengan skala intensitas IV MMI.

Skala intensitas IV MMI maksudnya, jika pada siang hari getaran gempa dirasakan oleh orang banyak di dalam rumah dan oleh beberapa orang di luar rumah. Getaran bisa menyebabkan gerabah pecah, jendela atau pintu berderik, dan dinding berbunyi.

Selain itu, wilayah Bengkulu Selatan, Kaur, Curup, dan Lebong merasakan getaran dengan skala intensitas III MMI, di mana getaran dirasakan nyata dalam rumah dan terasa getaran seakan akan truk berlalu.

Sementara, dampak getaran dirasakan dengan skala intensitas II-III MMI di Lubuk Linggau, Provinsi Sumatera Selatan. Getaran dengan skala ini, dirasakan oleh beberapa orang secara nyata dalam rumah sampai terasa getaran seakan akan truk berlalu.
“Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut,” kata dia.

Adapun terkait gempa bumi susulan, berdasarkan hasil monitoring BMKG hingga pukul 06.40 WIB, Rabu (19/8/2020) menunjukkan bahwa ada lima aktivitas gempa bumi susulan dengan magnitudo M 3,4 sampai M 4,9.

Oleh sebab itu, BMKG mengimbau kepada masyarakat agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.

Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah.

Serta, upayakan untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. sumber;kompas.com

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.