JURNAL SUMBAR | Batusangkar – Dalam Istano Silinduang Bulan Pagaruyung sekitar pukul 11.00 WIB, Sabtu (6/2) sudah dipenuhi keluarga besar dari Rantau Telang Pulau Sangkar Ujung Kerajaan Pagaruyung di Tanah Nan Sebingkah, Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi.
Aktivitas silaturahim dengan kelurga besar Pulau Sangkar baru saja dimulai, sebut Pembawa acara selaku kunci istano Pagaruyung Paduko Siramo sekaligus memberikan tempat di ruang sisi kanan dalam Istano Pagaruyung.
Rumah gadang kita adalah istana Silinduang bulan Pagaruyung, ucap Daulat Yang di-Pertuan Raja Alam Pagaruyung dr. St. M Farid Thaib Tuanku Abdul Fatah, Keluarga, anak kemenakan, mamak, Mintuo,Amai, Kakak, Adik serta pemuka masyarakat dari Tanah Nan Sebingkah Ujung Pagaruyung, pulau Sangkar,Kerinci Jambi di sinilah menepatnya.
Tidak ada keraguan lagi, dunsanak – dunsanak pulau Sangkar adalah anak kemenakan yang merupakan keluarga besar Kerajaan Pagaruyung.
” Kita bisa berdialog mengenai kepetingan kaum kerabat kita di sini.Tidak ada masalah politik ,” sambung Raja Alam lagi.
Dalam kesempatan itu, Daulat Alam Minangkabau dr Sutan Farid berkisah tentang tambo sejarah hubungan Kerajaan Pagaruyung dengan Tanah Nan Sebingkah Ujung Pagaruyung, pulau Sangkar.
Tanah Nan Sebingkah Ujung Pagaruyung, pulau Sangkar dideklarasikan oleh Inyiak Tansiah Sigindo Rauu yang dikenal dengan panggilan Dt Tansiak pertengahan abad 14 ketika menelusuri kembali keturunan Kerajaan Pagaruyung.Setelah bertemu dengan Sigindo Sigarinting yang sudah lama dicari Dt Tansiak.
Sewaktu pertemuan itu, Dt Tansiak mencabut tombak sekaligus menancapkan tombak nan sabatang dari Raja Pagaruyung seraya mengucapkan sumpah ‘ Ini lah tanah yang Sebingkah di bawah payung nan sakaki ujung Pagaruyung ‘.
Sejarah terus berjalan sampai putera tunggal adik Raja Pagaruyung Bakilap Alam yaitu, Putih Serunduk Pinang Masak Buyung Dagang Palembang dengan gelar ‘ Tuangku Magek Nan Bagonjong Depati Ranatu Talang’ memimpin Pulau Sangkar Tanah Nan Sebingkah Ujung Pagaruyung, Kabupaten Kerinci dengan gemilang.
Tunku Rajo Alam juga mengucapkan terima kasih kepada Tuanku Raja Rantau Telang pulau Sangkar Ujung Kerajaan Pagaruyung di Tanah yang Sebingkah Heri Cipta Rajo St Bagindo Ameh, Depati Rantau Talang, Rajo Mudo, Depati yang enam, ninik mamak yang selapan, panglimo nan tigo dan dubalang nan tujuah.
Sementara Tuanku Rantau Telang pulau Sangkar Ujung Kerajaan Pagaruyung di Tanah yang Sebingkah Heri Cipta Rajo St Bagindo Ameh, sangat terkesan dengan pertemuan yang digelar di istano Pagaruyung ” Saya terharu bercampur bangga begitu semarak nya sambutan Raja Alam Minangkabau dr Sutan Farid bersama keluarga dan perangkat Kerajaan Pagaruyung “,tutur Tuanku St Bagindo Ameh .
Disebutkannya, Raja Telang pulau Sangkar Ujung Kerajaan Pagaruyung di Tanah yang Sebingkah bersama keluarga besar kerajaan goro bersama melanjutkan pembangunan Rumah gadang Pulau Sangkar dengan nama ‘ Istano Mahligai Tuanku Bagonjong ‘ menelan dana Rp 2,7 miliar bakal diresmikan 3 September 2021 tahun ini.
Rumah Gadang Istano Mahligai Tuanku Bagonjong ‘ pulau Sangkar dibangun persis seperti Istano Silinduang Bulan Pagaruyung. Bentuk,besar, tinggi dan ukiran warna nya sama ” Kita juga akan memakai adat budaya Pagaruyung, ” seraya mengatakan pembangunan Isatano itu menandakan kecintaan dan menunjukan kita berasal dari Pagaruyung Minangkabau.Dan tahun 2017, Raja Alam Minangkabau Pagaruyung Almarhum SM.Taufik Thaib pernah melantik puluhan Depati di pulau Sangkar
Kemudian Pewaris Kerajaan Pagaruyung H St. Nirwansyah, S.H, M.H., Tuanku Mudo Bakilap Alam sama-sama mengharapkan aktivitas keluarga besar Kerajaan Pagaruyung dan Kerajaan Rantau Telang pulau sangkar ujung di Tanah Nan Sebingkah, Kabupaten Kerinci bisa berlanjut untuk masa-masa mendatang.
Ekspektasi yang sama juga datang dari pewaris Kerjaan Pagaruyung, Yang di Pertuan Tuan Gadih Pagaruyung Prof. Dr. Ir. Hj. Puti Reno Raudha Thaib dan perangkat kerajaan Alam Minangkabau Pagaruyung – habede