JURNAL SUMBAR | Sijunjung – Bukti nyata dan tegas. Tak ingin adanya jalan rusak dan berlubang, Bupati Sijunjung, Benny Dwifa Yuswir bersama Wabup Iraddatillah pun beraksi dan langsung turun kelapangan.
Bahkan dengan tegas orang nomor satu di Ranah Lansek Manih itu mengatakan, jangan ada lagi jalan berlubang di Kabupaten Sijunjung. Hal itu disampaikannya saat ia meninjau kelokasi proses perbaikan/rehap jalinsum Kabupaten Sijunjung oleh Binamarga BPJN Wilayah Sumbar pada Minggu (21/3/2021).
Sekretaris Dinas PUPR Sijunjung, Sarwo Edi, SH, mengakui Bupati dan Wabup Sijunjung, Benny-Radi telah meninjau langsung kelokasi jalan yang diperbaiki.
Disebutkan Sarwo Edi, setidaknya ada sepanjang 78,4 km jalan diperbaiki, mulai dari arah Muarokalaban – Kiliranjao. Dengan pagu dana Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2021 sebesar Rp36 milliar. “Semoga perbaikan jalan itu tuntas menjelang akhir tahun ini,”paparnya.
Diketahui ada di lima lokasi jalan yang parah dan rusak, seperti dari arah Muarobodi – Tanjunggadang. Jalan pada lima titik itu sudah mengalami kerusakan skala sedang, material aspal terkelupas, terban, dan berlubang. Tak hayal kendaraan yang melintas dari kedua arah terpaksa harus memapah laju kendaraan guna menghindari malapetaka.
Bupati Sijunjung, Benny Dwifa Yuswir bersama Wakil Bupati, Iraddatillah, menggelar peninjauan lapangan, pada Minggu (21/3/2021). Turut didampingi Sekretaris PUPR Kabupaten Sijunjung, Sarwo Edi, Kepala UPTD BPJN Wilayah Sumbar, Nova Herianto, serta kontraktor pelaksana.
“Alhamdulilah, proses perbaikan ruas jalan rusak di jalinsum Sijunjung sudah mulai dilaksanakan, bahkan pada satu titik yakni kawasan Tanjunggadang telah masuk tahap engaspala,” ujar Bupati Sijunjung, Benny Dwifa Yuswir seperti dikutif Padek.
Ditegaskannya, perbaikan jalinsum Sijunjung sudah sangat mendesak, maka harus segera selesaikan. Pasalnya, sejauh ini keluhan demi keluhan atas keruskan jalan itu diungkapkan masyarakat lewat jejaring sosial, maupun secara langsung pada pejabat Pemkab Sijunjung dalam berbagai kesempatan. Sampai akhirnya ditengah-tengah masyarakat muncul istilah ‘Sijunjung negeri seribu lubang’.
“Amat disayangkan. Maka kedepan. Kita tidak ingin ada lagi paradigma buruk ditengah-tengah masyarakat akibat jalan rusak. Apalagi sampai-sampai sebahagian masyarakat ada menyumpah serapah, melontarkan kalimat-kalimat tak wajar pada pihak penyelenggara Pemkab Sijunjung,” tegas Bupati seperti disampaikannya pada wartawan.
Dijelaskannya pula, penyelesaian masalah jalan berlubang menjadi program prioritas bagi Pemkab Sijunjung. Sehingg pihak Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat diharapkan ikut peduli terhadap prahara menahun tersebut. Bila perlu pada titik-titik tertentu/ rawan rusak, ditingkatkan kualitaanya menjadi rigit beton bertulng.
Menyikapi hal ini, Kepala UPTD BPJN Wilayah Sumbar (bidang binamarga), Nova Herianto, berjanji akan memaksimalkan proses pengawasan terhadap proyek pengerjaan jalan lintas Sijunjung, agar kelak membuahkan hasil sebagaimana mestinya.
Sempat diuraikannya secara teknis, dari lima titik rusa jalan yang rusak rencananya dilakukan perbaikan berupa rigit bertulang pada tiga titik (lokasi), plus pembangunan sebuah jembatan di kawasan Palangki. Sifatnya adalah rehap rekon dan pemeliharaan.
“Berdasarkan pengalaman yang sudah-sudah, salah-satu faktor cenderung menjadi kendala kami adalah masalah cuaca. Ujung-ujungnya proses pembangunan jadi molor,” tukasnya.
Ditambahkan kontraktor pelaksana melalui Manager Proyek PT.Zaffira Tetap Jaya, Roy Han, pihaknya siap untuk mengoptimalkan proses pengerjaan proyek jalinsum Sijunjung sesuai kontrak. Sebagaimana tertuang dalam kontrak, semua titik rusak diperbaiki, diaspal, dan lobang-lobang berdileweran di sepanjang ruas jalan Muarokalaban – Kiliranjao pun ditambal.
“Tidak semuanya diaspal ulang, melainkan fokus berupa proses rehap rekon, ditambah galian bandar drainase sebagaimana ditetapkan sesuai kontram. Namun yang pastinya nanti diupayakan tidak ada lagi ruas jalan berlubang,” ucap Roy Han dihadapan Bupati – Wakil Bupati Sijunjung, Benny Dwifa Yuswir – Iraddatillah. sumber; padek/nton/rilis