JURNALSUMBAR | Batusangkar- Bupati Eka Putra mengatakan dalam membangun nagari perlu adanya kerjasama semua pihak. Dibutuhkan kekompakan semua unsur, mulai Pemerintah Nagari, Kerapatan Adat Nagari (KAN), Badan Permusyawaratan Rakyat Nagari (BPRN), perantau, pemuda, dan unsur lain di Nagari.
Hal itu disampaikan bupati Eka, Selasa, (8/8) dengan adanya pihak mempertanyakan Program Unggulan (Progul) Satu Nagari Satu Event gagal total serta dianggap menyerap dana yang sangat besar, namun faedah dan kelanjutanya tidak ada, bahkan membuat nagari seakan terbebani oleh Progul yang sedang digelar di setiap nagari di Tanah Datar.
Dikatakan bupati, program satu nagari satu event tidak saja menyangkut dengan keterbatasan anggaran di nagari, namun melalui program tersebut terbukti memberikan dampak positif bagi masyarakat di nagari setempat, baik itu dampak jangka pendek maupun jangka panjang.
Contoh, kata Bupati, berdasarkan data dari Dinas Pariwisata Tanah Datar, dari 14 nagari yang melaksanakan satu nagari satu event pada tahun 2022 tercatat adanya kurang lebih 79.000 pengunjung, kunjungan tersebut tidak hanya dari wisatan lokal bahkan juga wisatan mancanegara. Saat kunjungan tersebut terjadi transaksi keuangan mencapai Rp6.905.000.000,-.
Sedangkan dampak jangka panjangnya, terjadinya pelestarian tradisi dan pengenalan budaya serta pengendalan potensi yang ada di nagari, seperti kuliner, pariwisata, adat dan kesenian, olahraga, UMKM seRta sanggar-sanggar yang ada di nagari.Selama tahun 2022 jumlah sanggar seni yang tampil pada pelaksanaan satu nagari satu event berjumlah 60 sanggar.
Dalam keterangan terpisah, Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga diwakili Kepala Bidang Pariwisata Tanah Datar Efrison, menyampaikan bahwa pelaksanaan satu nagari satu event merupakan upaya pemerintah dalam menggali potensi dan kearifan lokal di nagari tanpa ada paksaan dari pihak manapun.
Jika nagari bersangkutan ingin berpartisipasi pada program unggulan tersebut, event di nagari itu akan dimasukkan ke dalam kalender event daerah dan dibantu anggaran sebesar Rp50 juta.
Ada tahapan dan proses yang kita lakukan bagi nagari, kata Efrison, pertama kita akan menyurati dan koordinasi dengan pihak nagari apakah mereka siap atau mau untuk menggelar progul ini, kedua kalau sudah siap akan kita masukkan dalam kalender event dan di bantu Rp50 juta kepada nagari tersebut, terakhir kita kasih pendapat bahwa dengan dana tersebut kemungkinan memang tidak cukup maka dari itu di harapkan panitia kreatif untuk mencari tambahan.
Turut menanggapi Sekretaris Bappeda dan Litbang Tanah Datar Adrianti Rustam menilai, program tersebut sangat bagus dengan mengangkat kembali budaya dan kearifan lokal di nagari. Bahkan upaya Bupati tersebut juga di apresiasi oleh salah satu media televisi di Kota Padang, yaitu Kepala Daerah Best Leader kategori pelestarian budaya – habede