Presiden Israel Isaac Herzog bertemu Putra Mahkota Abu Dhabi Sheikh Mohammed bin Zayed al-Nahyan di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, 30 Januari 2022. Foto/Mohamed Al Hammadi/Kementerian Kepresidenan / WAM/REUTERS
JURNAL SUMBAR | Kairo – Hubungan antara Israel dan negara-negara Arab telah lama menjadi topik yang kompleks dan dinamis dalam politik global.
Meskipun konflik dan ketegangan sering mendominasi narasi, ada juga sejumlah negara Arab yang telah membangun hubungan diplomatik dengan Israel.
Sejarah hubungan ini bervariasi dari satu negara ke negara lain, dengan beberapa memilih untuk menjalin hubungan resmi dan terbuka, sementar
Beberapa negara Arab telah menandatangani perjanjian damai dengan Israel, sementara yang lain telah membangun hubungan dagang dan keamanan.
Berikut adalah daftar negara-negara Arab yang telah membangun berbagai tingkat hubungan dengan Israel.
1. Mesir
Pada tahun 1979, Presiden Mesir Anwar Sadat menandatangani perjanjian damai dengan Israel yang telah dinegosiasikan selama KTT Camp David bersama Presiden Amerika Serikat (AS) Jimmy Carter tahun sebelumnya.
Menurut perjanjian tersebut, Israel akan menyerahkan Semenanjung Sinai kepada Mesir sebagai ganti pengakuan penuh Mesir terhadap negara Israel dan pembentukan hubungan diplomatik penuh.
2. Yordania
Pada 26 Oktober 1994, Raja Hussein dari Yordania dan Perdana Menteri Israel Yitzhak Rabin secara resmi menjalin perdamaian selama upacara yang disaksikan oleh Presiden AS saat itu, Bill Clinton.
Ini terjadi setahun setelah Perjanjian Damai Oslo antara Israel dan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO).
3. Uni Emirat Arab (UEA)
Pada 15 September 2020, Presiden AS Donald Trump bersama dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menandatangani perjanjian dengan Menteri Luar Negeri Bahrain Abdullatif al-Zayani dan Menteri Luar Negeri Emirati Sheikh Abdullah bin Zayed Al Nahyan.
4. Maroko
Pada 10 Desember 2020, dengan bantuan AS, Israel dan Maroko setuju untuk menjalin hubungan diplomatik dan perdagangan penuh.
Hubungan antara Maroko dan Israel telah ada sejak lama, meskipun tidak resmi. Maroko memiliki sejarah panjang dengan komunitas Yahudi dan menjalin hubungan diplomatik rendah selama tahun 1990-an setelah perjanjian perdamaian sementara Israel dengan Palestina.
Namun, hubungan tersebut ditangguhkan setelah terjadi pemberontakan Palestina pada tahun 2002. Pada 10 Desember 2020, dengan bantuan AS, Israel dan Maroko sepakat menjalin hubungan diplomatik dan perdagangan penuh. Pada Agustus 2021,
Maroko dan Israel menandatangani tiga perjanjian tentang konsultasi politik, penerbangan, dan budaya. Pada November 2021, Maroko dan Israel menandatangani perjanjian pertahanan.
5. Sudan
Meskipun Sudan adalah bagian dari Perjanjian Abraham, negara ini belum menyelesaikan penandatanganan perjanjian normalisasi dengan Israel.
Sudan pernah berperang dengan Israel dalam Perang Enam Hari pada tahun 1967. Namun, pada Januari 2021, kedua negara sepakat untuk menormalisasi hubungan sebagai bagian dari perjanjian dengan AS yang menghapus Sudan dari daftar “negara pendukung terorisme”.
Pada 2 Februari 2023, mereka secara resmi menyelesaikan kesepakatan untuk menormalisasi hubungan. Meskipun Sudan menandatangani perjanjian normalisasi dengan Israel pada tahun 2020 sebagai bagian dari “Perjanjian Abraham” yang ditengahi oleh AS, perjanjian tersebut belum pernah diimplementasikan karena instabilitas politik internal di Sudan.
Israel dan Sudan berkomitmen menyelesaikan perjanjian normalisasi dalam waktu dekat setelah apa yang digambarkan Menteri Luar Negeri Eli Cohen sebagai “kunjungan diplomatik bersejarah” ke ibu kota Sudan, Khartoum.sumber;sindo.news.com