JURNAL SUMBAR | Bengkulu – Kota Bengkulu sudah hampir dua Minggu ini langka Bahan Bakar Minyak (BBM) hal ini ditandai dengan antrian panjang terjadi setiap SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum), antrian panjang tidak hanya terjadi di SPBU saja akan tetapi antrian juga terjadi di Pertamini atau tingkat pengecer.
Jon Aidi Wartawan Jurnalsumbar.Com dari Kota “Raflesia” Bengkulu.
Jurnalis Jurnal Sumbar Jon Aidi Patopang sempat memantau antrian BBM seperti di SPBU Tanah Patah Kota Bengkulu pada hari Selasa tanggal 27 Mei 2025 pada pukul 6.30 Wib antrian kendaraan roda 4 sudah sampai ke pukesmas Nusa Indah Kota Bengkulu (lebih kurang 3 km) dan begitu juga kendaraan roda dua panjang antrian sudah hampir 2 km dengan bergandengan antrian (2 antrian)
Ketika Jurnal Sumbar bebincang bincang dengan salah seorang pengantri di SPBU Tanah Patah Kota Bengkulu mengatakan AAN Aroni … mengatakan ” saya tadi mulai antri jam 5.00 Wib pertama saya mencoba melihat dulu ke SPBU km 6,5, tapi antrian lebih panjang dari pada ini sudah sampai ke loket DAMRI ” (jarak dari SPBU keloket DAMRI lebih kurang 3 km red) kemudian saya beralih kesini ( SPBU tanah patah red), yah ini lah hasilnya antrian nya hampir 2 km, mudah mudahan saja minyak tidak habis dan kita bisa mengisi BBM ” kemudian Aan melanjutkan “pada hal saya tadinya mau jualan di toko arloji di sintiung pasar Minggu ,” kata Aan mengakhiri perbincangan.
Jurnalis jurnal sumbar.com sempat juga berbincang bincang dengan pengantri berikutnya Rizal…. yang berdomisili di Kelurahan Bentiring Kecamatan Muara Bangkahulu kota Bengkulu “saya tadi pertama pergi dulu SPBU Kampung Bali pada jam 4.30 wib antrian sudah mencapai simpang pasar Minggu dekat pukesmas suka merindu (jarak antara SPBU kampung Bali dengan simpang pasar Minggu lebih kuran 3 km), kerna melihat antrian sudah begitu panjang maka saya pindah kesini. (SPBU tanah patah red) Alhamdulillah masih didepan lebih kurang 1 km la dari SPBU nya, dan saya sholat subuh di masjd nusa indah tadinya” ini sudah 2 Minggu kondisi ini berjalan semoga saja tidak berlalut larut kata Rizal mengakhiri perbincangan kerna mobil di depan kami sudah mulai bergerak petanda SPBU sudah dibuka tepat jam 07.00 wib.
Menurut pantauan jurnal Sumbar “harga BBM ditingkat pengecer sudah melambung tinggi Pertalite dijual berkisar antara Rp. 15 000 – 20 ribu rupiah dan Pertamax ada yang menjual Rp. 15 .000 – 25.000 / liter.
Kemudian jurnalis jurnal sumbar.com juga sempat berbincang bincang dengan petugas SPBU yaitu Samsudin (Sam) yang sudah cukup lama bekerja di SPBU ini ” sekarang pembelian BBM jenis Pertalite sudah dibatasi, untuk mobil maximal pengisian BBM maksimal 25 liter (Rp.250.000 per satu mobil dan tidak bisa mengisi ber ulang ulang pada hari yang sama, sedangkan untuk roda dua maksimal 5 ltr per motor. ” Ini bertujuan untuk sama sama dapat, dan tidak mengecewakan bagi yang antri ” kata Samsudin mengakhiri percakapan disela sela pengisian BBM ke mobil pengantri.
Hal ini sesuai instruksi gubernur Bengkulu Helmi Hasan hasil rapat yang diadakan, pada tanggal 18 Mei 2025.
Menindaklanjuti rapat tersebut bersama antara pemerintah daerah dan PT Pertamina Patra Niaga, maka gubernur meminta PT. Pertamina Patra Niaga agar dapat melakukan langkah-langkah strategis,” kata Gubernur Bengkulu Helmi Hasan di Bengkulu,
Langkah strategis pertama, Gubernur Bengkulu Helmi Hasan meminta PT. Pertamina Patra Niaga untuk “extra droping” penambahan kuota BBM baik yang subsidi maupun non-subsidi di setiap SPBU yang ada di kota dan kabupaten se-Provinsi Bengkulu.
Kedua Pertamina Patra Niaga diminta melaporkan setiap kali menyuplai BBM rutin dan “extra droping” ke masing-masing SPBU kepada pemerintah daerah.
Gubernur juga meminta Pertamina Patra Niaga agar menerbitkan surat edaran ke seluruh SPBU untuk melakukan pengaturan bagi kendaraan yang akan mengisi BBM.
“Untuk kendaraan roda empat maksimal 25 liter dan roda dua maksimal 5 liter per hari, serta melarang pengisian berulang-ulang untuk nomor plat kendaraan bermotor yang sama,
Menurut pantauan jurnal Sumbar “harga BBM ditingkat pengecer sudah melambung tinggi Pertalite dijual berkisar antara Rp. 15 000 – 20 ribu rupiah dan Pertamax ada yang menjual Rp. 15 .000 – 25.000 / liter.