Tak Cukup Sosialisasi, Perlu Adanya Nagari Anti Narkoba

JURNAL SUMBAR | Padang – Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit menilai, sudah saatnya nagari-nagari yang ada di Sumbar ini untuk menunjuk komitmennya untuk anti narkoba. Hal ini dikarenakan, karena dengan adanya nagari anti narkoba itu, akan menutup masuknya narkoba dari pedesaan atau nagari.

“Saya tidak menyatakan bahwa narkoba itu banyak di nagari-nagari, tapi jika bisa kita mulai dari bawah, kita tutup masuknya dari kalangan masyarakat. Jadi, apabila ditemukan adanya masyarakat yang terlibat narkoba, bisa langsung diamanakn dan diberi rehabilitas oleh pihak yang berwenang,” jelasnya, Sabtu 5 Mei 2017.

Wagub menyampaikan, saat ini Sumbar merupakan daerah darurat Narkoba. Sosialisasi yang dilakukan, bukan malah membuat membuat kondisi semakin baik, tapi makin banyak masyarakat yang menikmati barang haram tersebut. Kedepan, ia mengatakan, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat akan melakukan koordinasi dengan pihak Polda, Danrem, Forkopimda, BNP, Kementrian Agama bersama OPD terkait dilingkungan pemerintah Provinsi Sumatera Barat, untuk merumuskan langkah dan upaya membasmi narkoba di seluruh nagari, desa, perkotaan, sehingga ditahun 2018 bisa ditindak tergas secara merata.

Epi

“Dari data tahun 2015 lalu, ada sebanyak 62 ribu orang yang dikatakan korban dari narkoba. Sedangkan pada tahun 2016 meningkat menjadi 65 ribu orang. Di antara jumlah itu, tak sedikit yang korbannya merupakan pelajar,” tegasnya.

Menurutnya, dari data itu yang terlibat narkoba, mulai dari pelajar SMP, SMA, Perguruan Tinggi dan masyarakat umum. Sejauh ini, sebagai langkah rehab yang diberikan, pemerintah telah menyediakan rehabilitas.

Wagub mengakui, telah mengajak dan menghimbau bupati/wlikota untuk melakukan sosialisasi

“Nagari Anti Narkoba” itu, dengan memakai media informasi baliho dan spanduk. Tapi, buktinya hingga saat ini belum berjalan sebagai mana yang diharapkan.

Ia berharap, generasi muda Sumbar untuk lebih memfokuskan diri belajar dan kuliah, raih prestasi setinggi-tingginya. Jauhkan diri dari narkorba, karena narkoba itu merusak kesehatan otak. [Rahul Kampai]

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.