Terjadi Lagi di Sijunjung, Kali ini Warga Kotopanjang Limokoto yang Tewas Gantung Diri

JURNAL SUMBAR | Sijunjung – Belum pupus dari ingatan peristiwa warga gantung diri di Sungai Tambang Kecamatan Kamangbaru, kini peristiwa tersebut kembali menggegerkan Kabupaten Sijunjung, Propinsi Sumatera Barat.

Tak jelas apa penyebabnya, Tuti (25 tahun), begitu panggilan wanita muda asal Taratak Malintang, Jorong Kotopanjang, Nagari Limokoto, Kecamatan Kototujuah, Kabupaten Sijunjung, Sumbar itu nekat akhiri hudupnya dengan tragis.

Wanita yang diduga mengindap penyakit kelainan jiwa itu, Rabu (26/7/2017) pagi, sekitar pukul 08.30 WIB mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di kamar mandi dengan seutas tali nilon diameter 1/4 inci dan panjang sekitar 1,5 meter.

Tak ada yang tahu, kapan korban gantung diri. Saat tergantung, korban terlihat menggantungkan lehernya dengan tali nilon di atas kayu kuda-kuda atap kamar mandi rumah orangnya.

Korban pertama kali diketahui gantung diri oleh ibunya, Darwanis (54 tahun). Saat itu, ibu korban hendak ke kamar mandi, tiba-tiba ia berteriak histeris setelah melihat anak perempuannya terlihat sudah tergantung.

Dengan berteriak itu, warga pun datang menolongnya. Yuril Fitri dan Adi Afrianti, tetangga korban menolongnya dengan cara membuka simpul di leher korban. Tak beberapa lama, warga pun berdatangan melihat jasad korban yang sudah kaku tergantung.

Menurut informasi, peristiwa korban gantung diri itu belum begitu lama. Karena ketika diturunkan, tubuh korban masih hangat. Dan, seketika korban dilarikan ke Puskesmas setempat. Sayang, dari hasil pemeriksaan medis nyawa korban tak bisa ditolong lagi.

Mendengar informasi tersebut, jajaran Polsek Kototujuah, pun meluncur ke lokasi dan olah tempat kejadian peristiwa (TKP). Termasuk memintai keterangan saksi dan mengamankan barang bukti (BB), berupa seutas tali.

Meski pihak polisi mencoba untuk meminta keluarga korban agar melakukan visum, namun  ditolak. Bahkan jajaran Polsek Kototujuah pun melakukan koordinasi dengan Kasat Reskrim Polres Sijunjung, pihak Puskesmas dan pihak nagari.

Informasi  yang didapat, korban Tuti, sejak Maret 2017 lalu, mengalami gangguan kejiwaan. Berbagai upaya keluarga untuk mengobati pun dilakukan. Namun saat dilakukan pemerikssan kepihak dokter, korban tak ditemui ada gejala penyakit jiwa. Tak heran, atas sakit korban pun banyak bermunculan spekulasi. Karena tak kunjung sembuh keluarga korban pun terus tetap berupaya melakukan pengobatan.

Kapolres Sijunjung, AKBP Imran Amir, S.IK., MHum kepada Jurnal Sumbar, Rabu (26/7/2017) sore pun membenarkan kejadian tersebut. “Memang benar ada korban gantung diri, dan saat ini kasusnya dalam penyidikan. Dugaan sementara korban bunuh diri,” kata Kapolres Imran Amir. Saptarius

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.