BDC Angso Duo, Solusi Mendorong Ekonomi Kreatif di Kota Pariaman

JURNAL SUMBAR | Ekonomi Kreatif merupakan salah satu sektor yang diharapkan mampu menjadi kekuatan baru ekonomi nasional di masa mendatang, seiring dengan kondisi sumber daya alam yang semakin terdegradasi setiap tahunnya.

Pada kurun waktu dua tahun ini perekonomian kreatif telah memberikan sumbangan kurang lebih 7 persen dari pertumbuhan domestik bruto (PDB) Indonesia. PDB Ekonomi Kreatif tumbuh sebesar 4,38 persen (784,82 Triliun) dan pada tahun 2015 Ekonomi Kreatif memberikan kontribusi sebesar 7,38 persen (852,24 Triliun) terhadap total perekonomian nasional.

Angka ini seakan menjadi pertanda bahwa Ekonomi kreatif siap menjadi kekuatan baru dalam pembangunan perekonomian nasional, mengingat pertumbuhan berbasis kreativitas dan inovasi dengan basis pengetahuan dan teknologi kini semakin meningkat. Tak hanya itu, dengan spesifikasi bisnis yang unik dan banyak dibutuhkan, industri kreatif dapat memberikan keuntungan tersendiri.

Misalnya saja pada bidang tekstil, seperti usaha sulaman, pada bidang makanan minuman dengan beraneka macam jenis makanan yang kini semakin menarik seperti sala lauak dan karupuak jariang malinjo, usaha desain atau animasi yang kini semakin berkembang, serta jenis usaha kreatif lainnya seperti maniatur tabuik sebagai cendra mata bagi pengunjung wisata di Kota Pariaman.

Kota Pariaman ini memiliki keindahan budaya dan alam yang begitu mempesona serta memiliki kerajinan khas lokal yang memilki nilai jual tinggi, seprti, sulaman dan bordir, yang membuat kota ini menjadi salah satu tujuan wisata menarik yang dikunjungi wisatawan lokal dan mancanegara. Salah satu terget capaian kota Pariaman adalah Terwujudnya ekonomi kerakyatan yang Tangguh dan Mandiri dengan Mengembangkan Industri Kreatif dan Industri Komoditi Unggulan yang berdaya saing dan berwawasan lingkungan.

Untuk mewujudkan itu semua, maka pemerintah Kota Pariaman telah melakukan berbagai macam upaya, salah satunya adalah dengan menggiatkan Perogram Business Development Centre (BDC). Kota Pariaman salah satu dari 15 daerah sebagai pilot project pelaksanaan program Business Development Centre di Indonesia.

OTW 2

Business Development Centre (BDC) merupakan Institusi atau unit organisasi sebagai simpul dari jaringan kemitraan yang memberikan jasa pelayanan terpadu untuk menumbuh kembangkan usaha yang produktif dan inovatif. BDC juga berperan dalam membangun Jaringan kemitraan sinergis antara masyarakat (BKM serta KSM produktif) dengan Pemda dan pelaku bisnis serta kelompok peduli lainnya dalam rangka mengembangkan produk unggulan daerah.

BDC juga berperan dalam memberikan Jasa layanan kepada BKM/KSM dapat berupa layanan intermediasi bisnis, inkubasi bisnis, akses informasi bisnis, pengembangan sumber daya manusia (SDM), pengembangan teknologi maupun fasilitasi akses pembiayaan bisnis.

Semenjak didirikannya Business Development Centre (BDC) Angso Duo di Kota Pariaman pada akhir tahun 2015 sudah mulai memberikan dampak positif dalam pemgembangan usaha kelompok swadaya masyarakat (KSM), seprti KSM terbantu dalam hal pemasaran karena BDC berperan dalam membangun jaringan kerjasama dengan berbagai pihak dan juga mulai merambah pasar internasional seprti negara tetangga Malaysia dengan produk sulaman dan bordir.

Bapak Irsyad sebagai Manejer BDC Angso Duo menjelaskan, bahwa BDC secara berkala memberikan pendampingan kepada kelompok usaha masyarakat (KSM) bordir dan sulaman dalam hal Pengembangan kapasitas sumber daya manusia (SDM), dapat berupa pelatihan, on the job training, studi banding, pendampingan usaha, dan sebagainya, Pengembangan produk, dapat berupa inovasi dan variasi produk, diversifikasi produk membuat produk baru, perbaikan mutu kemasan, dan lain-lain. Pengembangan pasar, dapat berupa inovasi promosi, pengembangan jaringan pasar, perluasan jangkauan pemasaran, dan lain-lain. Fasilitasi perijinan dan legalitas usaha bagi KSM.

Ketua komiteBDC Angso Duo Bapak Syafri mengungkapkan, bahwa untuk meningkatkan peran BDC dalam mendorong Tumbuhnya dan Kembangnya Ekonomi Kreatif di Kota Pariaman (kerajinan sulaman dan bordir) dalam waktu dekat BDC akan membuka galeri Business Development Centre dengan tujuan untuk menampung produk dari seluruh kelompok usaha masyarakat (19 KSM) yang menjadi binaan. Dikarenakan kota pariaman ini juga merupakan salah satu destinasi wisata di Sumatera Barat, maka diharpkan nantinya Galeri ini juga akan mempermudaha parawisatawan lokal dan wisatawan manca negara untuk mendapatkan produk khas lokal kota Pariaman seperti Sulaman Kapalo Paniti, bordiran, mukena, maniatur tabuik, dan produk lainnya.

*) Peneliti dan Dosen Kewirausahaan

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.