JURNAL SUMBAR | Sijunjung – Menjadi pengusaha mesti memiliki keberanian. Hal tersebut merupakan langkah awal yang harus diambil menjadi seorang pengusaha. Kemudian, pengusaha juga harus berani bekerja keras dan mampu menjalankan manajemen yang baik. Jika hal tersebut dimiliki, pengusaha nisacaya akan mampu menjalankan unit usahanya dengan nilai keberhasilan.
Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) dan UKM Kabupaten Sijunjung, Sumbar, EM Yasri, melalui Kabid Industri Dinas Koperindag Sijunjung, Hendri Nurka, kepada Jurnal Sumbar, Selasa (29/8/2017) malam.
Ungkapan tersebut disampaikan Hendri Nurka, terkait, Dinas Koperindag Sijunjung bekerjasama dengan Dekranasda Sijunjung, direncanakan akan melatih sebanyak 15 pelaku Industri Kecil Menengah (IKM) tentang cara pengelolaan dan pengemasan produk atau Good Manufacturing Practise (GMP).
“Pelatihan itu direncanakan selama 6 hari, yang digelar pada Senin-Minggu (4-9/9/2017) di Wisma Muaro Sijunjung. Dalam kegiatan tersebut kita bekerjasama dengan Dekranasda Sijunjung, yang diketuai Ny. Hj. Erlinda Noflida Yuswir, SPd,” kata Hendri Nurka.
Menurut Kabid Industri itu, menjadi pengusaha sukses tidak semudah yang dibayangkan. Mesti memiliki keberanian dan mau kerja keras. Kemudian jika usaha berjalan maka berani juga melakukan ekspansi dengan manajemen yang profesional.
“Nah, untuk itu sangat dibutukan pelatihan GMP ini. Karena kita menilai melihat pentingnya peras wirausaha dalam mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah ini. Jika pelaku UKM sudah profesional, maka diyakini juga usahanya juga kian berkembang,” kata Hendri Nurka, bahwa Dinas Koperindag dan UKM Sijunjung akan terus melatih dan mendidik para pelaku UKM supaya handal, tangguh serta unggul dan sukes dalam mengelola usaha.
Dikatakan Hendiri Nurka, jika pelaku IKM sudah mampu memahami perencanaan yang jelas dan langkah yang konkret serta konsisten, dan dengan bertumbuhnya wirausaha, diyakini mampu mengurangi pengangguran dan mengentaskan kemiskinan.
‘’Wirausaha merupakan pendorong terbesar perubahan, inovasi dan kemajuan suatu Negara,’’ jelasnya.
Namun dalam perjalanannya dapat kendala seperti rendahnya SDM, keterbatasan mesin dan alat produksi, belum optimal mutu desain produk, ketersediaan bahan baku, akses permodalan, hingga keterbatasan kemampuan menghadapi persaingan.
“Nah, untuk itulah dibutuhkan program pemberdayaan industri kecil dan menengah menuju kemandirian, melalui pembinaan kewirausahan dalam bentuk pelatihan. Seperti halnya pelatihan GMP yang akan kita laksanakan nanti,” tambah Hendri Nurka.
‘’Kebiasaan seorang pengusaha pemula memiliki kelemahan,’’ imbuhnya.
“Di antaranya, berpikir usaha tidak bisa maju sehingga ada keraguan dan takut rugi,sehingga takut membuat usaha. Diyakini, dengan adanya pelatihan GMP , diharapkan usaha yang dikelola pelaku IKM Sijunjung dapat berkembang,” tambahnya.
Lebih lanjut dikatakan Hendri, membuat usaha semestinya belajar sama dengan dalam menghidupi kehidupan. Tidak seperti mimpi membuat usaha langsung mendapatkan keuntungan tinggi.
”Usaha yang biasanya langsung bisa berkembang biasanya regenerasi ketiga. Mulai dari kakeknya, anaknya dan regenerasi ketiga adalah cucunya dapat melanjutkan usaha dengan baik,’’ ucap mantan Kasubag Protokol itu.
Ditambahkannya, menjadi pengusaha, juga perlu terus diberikan motivasi oleh para motivator aktif, sehingga mudah diikuti karena sudah terbukti mampu melakukan bisnis yang berkembang. Penasaran? Nah, ikuti pelatihan GMP. Saptarius