Musim Kemarau, Bupati Limapuluh Kota Ajak Masyarakat Waspadai Kebakaran

688
Irfendi Arbi

JURNAL SUMBAR | Limapuluh Kota – Bupati Limapuluh Kota, H. Irfendi Arbi menghimbau masyarakat mewaspadai terjadinya musibah kebakaran. Sebab, musin kemarau sejak sebulan belakangan membuat suhu udara relatif panas dan rawan terjadinya amukan sijago merah.

“Menyikapi musim kemarau sejak beberapa minggu terakhir, kita mengajak semua masyarakat mewaspadai ancaman kebakaran. Apalagi kini sudah ada kejadian kebakaran lahan di sejumlah nagari,” ujar Irfendi, Rabu (25/10).

Untuk mengantisipasi berlanjutnya amukan sijago merah tersebut, Irfendi meminta semua masyarakat benar-benar waspada dan berhati-hati terhadap sumber api yang dapat memicu kebakaran. Upaya antisipasi itu antara lain dengan tidak melakukan kegiatan pembakaran sampah di tempat-tempat rawan terjadinya bahaya kebakaran, serta tidak melakukan pembakaran dalam pembukaan lahan pertanian.

“Kita melarang keras kegiatan pembukaan lahan pertanian dengan cara membakar. Kita tidak mau daerah ini dilanda kebakaran hebat seperti tahun lalu,” tegas Irfendi.

Begitu pula terhadap para ibu rumah tangga, Irfendi meminta ekstra hati-hati terhadap api kompor atau tungku. Jangan sampai bara api tungku di dapur tersebut merembes ke benda mudah terbakar dan menimbulkan bencana serta duka cita..

“Kita meminta para ibu rumah tangga benar-benar memastikan api kompor atau bara api tungku di dapurnya sudah padam ketika selesai memasak atau akan meninggalkan rumah,” ungkap Irfendi.

Selain itu, Irfendi juga mengajak kaum laki-laki yang perokok dan para pecandu buru babi untuk tidak membuang puntung rokok sembarangan apalagi di dalam hutan.

“Sekali lagi, kita berharap setiap ibu rumah tangga bernar-benar memastikan api di tungkunya sudah padam sebelum meninggalkan dapur, dan bagi perokok agar memastikan puntung rokok itu betul-betul sudah padam sebelum dibuang,” ulang Irfendi.

Lebih jauh Irfendi mengingatkan seluruh warga meningkatkan kewaspadaannya terhadap listrik, lapu teplok atau lilin. Sebab, selama ini tak jarang kebakaran rumah disebabkan lilin atau lampu teplok serta korsleting listrik.

“Terhadap seluruh warga kita juga mengingatkan berhati-hati menggunakan lilin atau lampu teplok ketika listrik padam. Selain itu kita juga mengajak warga melakukan pengecekan kabel-kabel listrik di rumahnya agar tidak rawan terjadinya korsleting dan memicu kebakaran,” jelas Irfendi.

Menurut Irfendi, jika mengamuk, si jago merah bisa membuat kerugian besar. Bahkan akibat kebakaran hutan dan lahan tahun lampau, daerah ini mengalami kerugian cukup besar, hingga pemerintah pusat mengirimkan dua unit helikopter untuk memadamkan api yang mengamuk di hutan perbukitan di sejumlah kecamatan di daerah ini.

“Mari kita bersama-sama mewaspadai bahaya kebakaran, terlebih pada musin kemarau dewasa ini. Jangan sampai karena kelalaian dan lengah, api yang kecil menjadi besar dan membuat kerugian besar,” tegas Irfendi.

Menyusul kemarau kali ini, diperoleh informasi telah terjadi kebakaran lahan antara lain di Kenagarian Banja Laweh dan Koto Tangah Kecamatan Bukik Barisan, Kenagarian Tanjung Pauh dan Sopang Kecamatan Pangkalan, Aia Angek Kenagarian Koto Tinggi dan Lubuak Aua Kecamatan Gunuang Omeh. Suwanda

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here