Pesisir Selatan Bangkit dari Keterpurukan dan Torehkan Banyak Prestasi
JURNAL SUMBAR | Pesisir Selatan – Dua tahun kepemimpinan Hendrajoni-Rusma Yul Anwar perlahan mulai menampakkan hasil. Data BPS tahun 2017 menunjukkan ada pergerakan ke arah yang lebih baik. Indeks Pembangunan Manusia pada tahun 2015 dari 68,07, mengalami kenaikan menjadi 68,39.
Seiring dengan itu, terjadi kenaikan Pendapatan Per Kapita menjadi 9,9 % dan menurunnya angka kemiskinan dari 8,6 % menjadi 7,92 %. Secara objektif ini adalah hasil yang baik.
Tanpa maksud menepikan peranan beberapa bidang, berikut ini perspektif perkembangan Pesisir Selatan dibawah kepemimpinan Hendrajoni-Rus Mayul Anwar.
Pada bidang pemerintahan, dapat dilihat dari 2 indikator, kinerja dan akuntabilitas. Kabupaten Pesisir Selatan hingga saat ini dapat mempertahankan Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK RI. Selain itu juga bisa dilihat dari kinerja pemerintahan dari tahun ke tahun. Kemenpan-RB pada awal tahun ini telah merilis penilaian Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) pada tahun 2017. Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan memperoleh nilai B, setelah pada tahun 2016 memperoleh nilai CC dan 2015 dengan nilai C.
Pada bidang pariwisata, Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan sangat serius dalam pengembangan kawasan wisata. Selain Pantai Cerocok Painan, Pemkab juga berjuang menjadikan Kawasan Mandeh sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Pengembangan kawasan wisata ini juga dilaksanakan hingga ke tingkat nagari. Terdapat beberapa kawasan wisata khusus yang dikelola Pemerintah Nagari, diantaranya, objek wisata Pantai Sambungo di Kecamatan Silaut, Air Terjun Lumpo di Kecamatan IV Jurai, Pantai Sumedang di Kecamatan Ranah Pesisir, Pantai Pinus Kapuh di Kecamatan Koto XI Tarusan dan beberapa objek wisata lainnya. Dalam dua tahun terakhir ini kunjungan wisatawan ke Pesisir Selatan rata-rata mencapai 1,5 juta pengunjung.
Dalam bidang perdagangan, kepemimpinan Hendrajoni-Rusma Yul Anwar juga berkomitmen dalam pembangunan pasar semi modern di seluruh kecamatan yang ada di Pesisir Selatan. Hingga 2017 ini telah dibangun 4 pasar kecamatan. Pembangunan pasar ini mempunyai anggaran yang bervariasi dari yang terkecil Rp 500 juta hingga yang terbesar Rp 5 Milyar. Dengan pembangunan itu diharapkan proses jual beli di pasar meningkat dan menunjang peningkatan kesejahteraan pelaku usaha di sana.
Namun demikian Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan juga mempunyai beberapa hal yang perlu ditingkatkan. Di bidang pendidikan yang perlu menjadi perhatian khusus. Peringkat pendidikan Pesisir Selatan pada tahun 2017 terpuruk pada posisi 18 dari 19 kabupaten/kota.
Perlu upaya khusus untuk menggerek prestasi di bidang ini. Salah satu upaya yang dilakukan adalah menjadikan kepala OPD sebagai “bapak angkat” untuk membina sekolah-sekolah yang ada di Pesisir Selatan. Keterpurukan ini menjadi perhatian khusus oleh Bupati Hendrajoni.
“Kita harus mampu keluar dari keterpurukan tersebut. Bekerjalah dengan tulus, ikhlas, tunjukan prestasi kerja. Jangan ambil muka pada saya, tapi tunjukkan saja kinerja yang lebih baik,” kata Bupati.
Selain itu ancaman gizi buruk juga menjadi hal yang perlu menjadi perhatian semua. Tercatat ada 12 kasus gizi buruk yang terjadi di Pesisir Selatan. Namun demikian Pemda telah serius menangani permasalahan ini dengan memberikan perhatian khusus kepada mereka penderita ini. Gizi buruk dapat diantisipasi dengan penanganan secara bersama oleh beberapa OPD. Implementasinya harus dilaksanakan secara sinergis dan berkelanjutan mulai dari tingkat Pusat hingga ke tingkat Nagari. Pembinaan dan pemberdayaan masyarakat menjadi salah satu kunci dalam mengatasi ancaman gizi buruk ini. Karena beberapa kasus yang terjadi berasal dari pola hidup masyarakat yang tidak sehat., misalnya sanitasi dan rumah yang tidak layak huni (RTLH).
Persoalan sanitasi dan RTLH ini telah menjadi perhatian serius Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan. Melalui aturan yang ada, secara masif dilakukan pembuatan sanitasi yang layak oleh OPD terkait dan Pemerintah Nagari. Pemerintah kabupaten Pesisir Selatan menargetkan permasalahan sanitasi selesai pada akhir pemerintahan Hendrajoni-Rusma Yul Anwar. Selanjutnya dengan jumlah RTLH yang hampir mencapai 6300 unit tentunya mempunyai permasalahan tersendiri. Pemerintah Daerah bekerja sama dengan pihak ketiga bahu-membahu melakukan pembangunan rumah layak huni/rehablitasi rumah tidak layak huni. Pada tahun 2017 melalui kementerian PUPR RI Pesisir Selatan telah mendapat bantuan ratusan rumah untuk masyarakat miskin. Bahkan pada tahun 2018 Kementerian PUPR RI juga merencanakan akan membangun rumah susun sederhana bagi nelayan. Pembangunan rumah layak huni bagi masyarakat miskin ini juga diusahakan oleh Ketua TP-PKK Kabupaten Pesisir Selatan, ibu Lisda Rawdha. Melalui perjuangan beliau, Pesisir Selatan mendapat bantuan pembangunan rumah ini dari beberapa pihak ketiga, salah satunya adalah NGO Saleema Foundation dari Amerika Serikat.
Pembinaan kepada pemerintahan terdepan juga menjadi perhatian khusus. Kabupaten Pesisir Selatan adalah penerima Dana Desa terbesar di Sumatera Barat. Pada tahun 2017 total Dana Desa yang disalurkan Pusat sebesar Rp143,9 Milyar dan tahun 2018 meningkat menjadi Rp145,7 Milyar. Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan secara serius mengelola penggunaan Dana Desa ini, kegiatan Padat Karya merupakan hal penting untuk meningkatkan ekonomi masyarakat. Bupati menegaskan pihaknya tidak akan berkompromi dengan wali nagari yang mencoba mencari keuntungan pribadi melalui dana desa.
Dari 2 tahun kepemimpinan Hendrajoni–Rusma Yul Anwar ini jika boleh disimpulkan bahwa roda pemerintahan berjalan sesuai dengan jalurnya. Data dari instansi terkait telah membuktikan keberhasilan tersebut. Namun demikian, masih terdapat kekurangan di beberapa bidang. Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan yang dipimpin oleh keduanya berkomitmen dan konsisten untuk memperbaiki dan meningkatkan prestasi dan layanan demi menjalankan amanat dari masyarakatnya. Sesuai dengan visi Kabupaten Pesisir Selatan 2016-2021 yaitu Mewujudkan Masyarakat Pesisir Selatan Yang Maju, Unggul, Agamais dan Sejahtera. Selamat untuk kita semua, basamo mangko manjadi. rilis